Evakuasi ini dikhawatirkan sebagai awal dari rencana serangan brutal Israel ke wilayah terakhir di Gaza yang didiami lebih dari satu juta warga Palestina yang mengungsi.
FOTO: Dihantui Serangan Darat Tentara Zionis, Ratusan Ribu Warga Palestina Dipaksa Mengungsi Oleh Israel Tinggalkan Rafah
Evakuasi paksa yang dilakukan militer zionis Istael ini dikhawatirkan sebagai awal dari rencana serangan brutal yang akan berdampak buruk di wilayah padat penduduk yang dihuni lebih dari sejuta warga Palestina di Rafah, Selatan Gaza. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Beberapa kendaraan roda empat dengan barang-barang bawaannya ramai meninggalkan Kota Rafah. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Mereka mulai mengemasi barang-barang mereka dan bergerak ke tempat aman, meskipun mereka tidak yakin akan keamanan zona evakuasi yang telah ditetapkan oleh Israel. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan "operasi terbatas" yang belum diketahui apakah ini awal dari invasi yang lebih besar ke Rafah. Foto: REUTERS / Mohammed Salem
Perintah evakuasi ini dikeluarkan Israel lewat selebaran, pesan singkat, dan siaran radio. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Advertisement
Perintah evakuasi paksa ini datang setelah kegagalan perundingan gencatan senjata di Kairo dan desakan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu untuk memperluas invasi darat ke Rafah. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
RSebagai informasi, Kota Rafah saat ini menjadi tuan rumah bagi mayoritas penduduk Gaza setelah mereka melarikan diri dari wilayah utara dan tengah selama operasi militer Israel. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Evakuasi ini dapat menyebabkan lebih banyak penderitaan dan kematian di antara penduduk Rafah yang sebagian besar adalah anak-anak. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Organisasi bantuan internasional juga mengkhawatirkan bahwa serangan semacam itu akan menghancurkan upaya bantuan dan distribusi makanan di wilayah tersebut. Foto: REUTERS / Hatem Khaled
Seorang anak warga Palestina yang terlantar berlindung di sebuah kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung di Rafah di Jalur Gaza selatan, 5 Mei 2024. Foto: REUTERS / Hatem Khaled