FOTO: Ngerinya Rudal Hipersonik Terbaru Korea Utara Melesat 12 Kali Kecepatan Suara, Bikin AS-Korsel Murka

Kim Jong-un memuji rudal hipersonik itu sebagai senjata ampuh untuk melawan ancaman keamanan yang ditimbulkan kekuatan musuh dan perubahan lingkungan regional.

Rabu, 08 Jan 2025 12:29:00

Korea Utara sukses menguji coba rudal balistik hipersonik jarak menengah (IRBM) terbaru mereka. Dalam peluncuran yang diawasi langsung oleh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, rudal hipersonik itu melesat hingga 12 kali kecepatan suara.

Uji coba rudal hipersonik tersebut dilakukan pada Senin (6/1/2025), atau sekitar dua minggu menjelang pelantikan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Rudal hipersonik itu ditembakkan dari pinggiran Pyongyang dan terbang sekitar 1.500 km dengan kecepatan 12 kali kecepatan suara, serta mencapai ketinggian hampir 100 km sebelum turun ke "puncak kedua" di ketinggian 42,5 km. Rudal tersebut juga bermanuver hingga mendarat dengan akurat di target di lepas pantai timur. Demikian laporan media pemerintah Korea Utara, KCNA.

Kim Jong-un, yang memantau uji coba bersama putrinya Ju-ae, memuji rudal hipersonik tersebut sebagai senjata ampuh untuk melawan ancaman keamanan yang ditimbulkan oleh kekuatan musuh dan perubahan lingkungan regional.

"Pengembangan rudal hipersonik tipe baru terutama ditujukan untuk terus menempatkan pencegah perang nuklir negara itu pada basis yang lebih maju," kata Kim, menurut KCNA.

Sementara, Reuters melaporkan uji coba tersebut merupakan peluncuran rudal pertama Korea Utara sejak 5 November dan bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Korea Selatan. Dalam kunjungan tersebut, dia menjanjikan kerja sama bilateral dan trilateral, termasuk dengan Jepang, untuk menanggapi meningkatnya ancaman militer Pyongyang.

Blinken dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Tae-yul kompak mengutuk peluncuran rudal hipersonik terbaru Korea Utara itu. Mereka juga memperingatkan hubungan Pyongyang yang semakin dalam dengan Moskow, termasuk kerja sama terlarang pada teknologi luar angkasa dan satelit.