Gadis 15 Tahun Jadi Pelaku Penembakan Massal di AS, Dua Orang Tewas
Polisi mengidentifikasi seorang siswi berusia 15 tahun sebagai pelaku penembakan yang terjadi di sebuah sekolah Kristen pada Senin (16/12).
Insiden penembakan dilaporkan terjadi di Abundant Life Christian School, yang terletak di negara bagian Wisconsin, AS, pada Senin (16/12). Menurut laporan dari Channel News Asia (CNA), pihak kepolisian mengidentifikasi seorang siswi berusia 15 tahun sebagai pelaku penembakan di sekolah tersebut, yang mengakibatkan seorang siswa dan seorang guru kehilangan nyawa. Pelaku juga ditemukan tewas.
Shon Barnes, kepala polisi di Madison, mengungkapkan dalam konferensi pers bahwa total tiga orang tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka di Abundant Life Christian School, sebuah lembaga pendidikan swasta Kristen yang memiliki sekitar 400 siswa.
- Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang: Polisi R 2 Kali Menembak, GRO Kena Pinggang & 2 Temannya Terserempet Peluru
- 18 Siswa di Jepara Keracunan Usai Jajan Susu di Luar Sekolah, Polisi Cari Pedagang Untuk Penyelidikan
- Kasus Siswi SD Tewas karena Pankreas Pecah Akibat Jatuh Diduga Dibully Teman, Begini Penuturan Para Saksi
- Kasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli
"Pelaku penembakan kini telah diidentifikasi sebagai seorang gadis berusia 15 tahun," ungkap Barnes kepada para wartawan, menambahkan bahwa gadis tersebut adalah siswa di sekolah itu.
"Berdasarkan bukti yang ada, dia meninggal akibat luka tembak yang dialaminya sendiri," lanjutnya.
Menurut Barnes, seorang siswa kelas dua sempat menghubungi layanan darurat untuk melaporkan kejadian penembakan tersebut sebelum pukul 11 pagi waktu setempat.
"Dari enam korban yang dirawat, dua siswa berada dalam kondisi kritis dan mengalami cedera yang mengancam jiwa, sementara dua lainnya dalam keadaan stabil, dan dua lainnya sudah diperbolehkan pulang," jelas Barnes.
Ia juga menyebutkan bahwa sebuah pistol ditemukan di lokasi kejadian dan keluarga pelaku sedang bekerja sama dengan pihak kepolisian dalam proses penyelidikan.
Salah seorang saksi yang diwawancarai media lokal mengungkapkan mereka mendengar dua tembakan saat insiden berlangsung.
"Kami mendengar suara tembakan itu, lalu beberapa orang mulai menangis, dan kami hanya menunggu hingga polisi tiba untuk mengantar kami ke gereja," ujar saksi yang namanya tidak disebutkan.