Gagalnya Aparat Keamanan AS Cegah Penembakan Massal yang Direncanakan Berbulan-Bulan
Pemuda 18 tahun yang menjadi tersangka penembakan massal di Buffalo, New York, Amerika Serikat, Sabtu lalu sebelumnya sudah mengunjungi kota itu pada Maret lalu dan sehari sebelum menjalankan aksinya, kata polisi.
Pemuda 18 tahun yang menjadi tersangka penembakan massal di Buffalo, New York, Amerika Serikat, Sabtu lalu sebelumnya sudah mengunjungi kota itu pada Maret lalu dan sehari sebelum menjalankan aksinya, kata polisi.
Badan Penyelidiki Federal (FBI) mengatakan Payton Gendron, 18 tahun, kulit putih, melakukan tindakan "kekerasan ekstrem bermotif rasial" ketika dia melepaskan tembakan dari senapan semi-otomatis Sabtu lalu di supermarket Tops Friendly Market di kawasan yang dihuni mayoritas warga kulit hitam. Sebelas dari 13 korban yang dia tembak adalah orang kulit hitam.
-
Apa yang terjadi setiap hari di Amerika Serikat terkait penembakan massal? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS. Dari angka itu 111 orang tewas, 210 selamat. Setiap hari 22 anak dan remaja (1-17) tahun ditembak di AS. Dari angka itu 5 orang tewas dan 17 lainnya selamat.
-
Kenapa massa menggelar aksi di depan Kedubes Amerika? Aksi damai kali ini yang digelar di depan Dubes AS pun lantaran presiden Joe Biden yang secara terang-terangan mendukung tentara Zionis Israel.
-
Bagaimana Amerika Serikat berusaha mencampuri urusan dalam negeri China? Laporan yang diterbitkan pada Rabu waktu setempat itu menggambarkan China sebagai "rezim yang represif," dengan mengklaim ada genosida di Xinjiang dan pembatasan kegiatan keagamaan tertentu.Dalam laporan tersebut juga menunjukkan peningkatan "anti-Semitisme" secara daring. "Ada hampir 200 juta penganut agama di China. Pemerintah China melindungi kebebasan beragama warga negara sesuai dengan hukum. Orang-orang dari semua kelompok etnis di China berhak sepenuhnya atas kebebasan beragama sebagaimana ditentukan oleh hukum," jelasnya.
-
Apa tujuan utama massa yang berdemonstrasi di Kedubes Amerika ? Massa mendesak Amerika untuk menghentikan dukungan terhadap Israel. "Hei Biden! Kami meminta Anda menghentikan kejahatan perang dan untuk menghormati Islam atau Amerika dihapus dari muka bumi," lantang salah seorang orator di atas panggung, Minggu (17/12).
-
Bagaimana alap-alap Amerika menyimpan makanannya? Jika mereka tidak dapat menghabiskan makanan yang mereka tangkap, alap-alap akan secara cerdik menyembunyikan kelebihan makanan di berbagai tempat seperti rongga pohon, tiang pagar, semak-semak, atau tempat tertutup lainnya.
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika Serikat pada Perang Revolusi Amerika? George Washington adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Amerika Serikat. Pada Perang Revolusi Amerika Serikat yang terjadi antara tahun 1775 hingga 1783, Washington memegang peran kunci sebagai komandan utama pasukan kolonial.
Sepuluh korban tewas dalam serangan yang disiarkan langsung di media sosial Twitch itu. Mereka adalah sembilan orang yang sedang berbelanja dan seorang pensiunan polisi yang bekerja sebagai petugas keamanan dan sempat kontak senjata dengan pelaku.
Gendron yang menurut polisi menyerahkan diri kepada petugas di lokasi kini ditahan tanpa jaminan dan dituntut atas kasus pembunuhan tingkat pertama. Dia mengaku tidak bersalah.
Para penyelidik mengatakan mereka kini tengah mencari jejak lewat catatan sambungan telepon, komputer, dan unggahan daring, serta bukti fisik setelah gambaran tentang sosok Gendron di masa lalu dan rencana yang dibuatnya muncul ke publik.
Harian the Washington Post (the Post) melaporkan, Gendron, warga Conklin, New York, dekat perbatasan Pennsyvania, menempuh perjalanan sejauh 320 kilometer dari Buffalo, lalu mampir ke supermarket Tops pada Maret lalu untuk melihat situasi lapangan dan menyiapkan penyerangan.
Waktu itu dia sempat ditegur oleh petugas keamanan yang mencurigainya, kata the Post, mengutip sebuah unggahan daring yang dilakukan seseorang yang mengaku bernama Gendron.
Komisaris Polisi Buffalo Joseph Gramaglia mengatakan dalam jumpa pers kemarin, pelaku pernah mendatangi Buffalo pada Maret lalu tapi dia menolah membenarkan rincian yang dilaporkan oleh the Washington Post atau media lain.
Dilansir dari laman Reuters, Selasa (17/5), aparat mengatakan pelaku kembali ke Buffalo Jumat lalu untuk mengecek tahap akhir pengenalan lokasi.
Gendron sudah masuk dalam radar perhatian aparat keamanan sejak Juni tahun lalu ketika polisi menangkapnya karena dia membuat ancaman terhadap sekolahnya, kata Gramaglia kepada wartawan. Dia sempat diberi evaluasi kesehatan mental dan dibebaskan 1,5 hari kemudian.
The Post mengungkapkan perjalanan Gendron ke Buffalo Maret lalu ada dalam rincian pesan yang dikumpulkan sebanyak 589 halaman dan diunggah secara daring di situs media sosial tapi sekarang sudah dihapus.
Dalam dokumen itu disebutkan supermarket Tops sebagai "area serangan 1" dan menyebut dua lokasi di dekat situ juga sebagai target untuk "menembak semua orang kulit hitam", kata the Post. Penulis dokumen itu mengatakan dia menghitung ada 53 orang kulit hitam di Tops ketika dia mampir ke sana.
Polisi membenarkan mereka kini tengah menyelidiki unggahan daring Gendron, termasuk 180 halaman manifesto yang diyakini ditulisnya tentang "Teori Penggantian Besar", sebuah konspirasi rasis yang menyebut orang kulit putih akan tergantikan oleh kaum minoritas di AS dan di tempat lain.
Ahli mengatakan tren ini melibatkan sejumlah anak muda kulit putih yang terinspirasi tindakan pembunuhan massal bermotif rasis yang kini meningkat, seperti kasus penembakan di sebuah gereja kulit hitam pada 2015 di Charlestonm South Carolina, penembakan di sebuah sinagog di Pittsburgh 2018, dan penembakan di Walmart di lingkungan hispanik (keturunan latin) di kawasan El Paso.
Pemerintah federal, daerah, aparat setempat mengatakan mereka kini melipatgandakan kewaspadaan akan munculnya ancaman rasial baru yang beredar di media sosial.
(mdk/pan)