Gajah Afrika melayat temannya mati
Gajah betina itu bahkan tetap menjaga tubuh temannya selama berjam-jam.
Sebuah gambar yang menyayat hati dan sangat langka tertangkap kamera seorang fotografer saat bersafari di Afrika. Di foto itu seekor gajah terlihat berkabung seakan mengatakan selamat tinggal kepada temannya yang sudah terbaring kaku.
John Chaney, 63 tahun, sedang dalam perjalanan safari di Botswana bersama istrinya, Diane, ketika mereka menemukan bangkai gajah yang sudah dikelilingi beberapa burung pemakan bangkai dan hyena, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (1/10).
-
Kapan Hari Afro Sedunia diperingati? Tepat pada hari ini, menarik untuk dibahas lebih jauh sejarah Hari Afro Sedunia dan berbagai fakta menarik dari rambut afro.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan di Afrika Selatan? Melansir Live Science, IFLScience, BBC Earth, dan Mongabay India, Rabu (3/7), ilmuwan-ilmuwan telah menemukan gundukan rayap aktif tertua di dunia yang telah dihuni selama puluhan ribu tahun.
-
Kenapa Hari Afro Sedunia dirayakan? Hari Afro Sedunia dicetuskan untuk merayakan gaya rambut alami orang kulit hitam dan ras campuran, yang khas dengan rambut ikal dan tekstur kusut.
-
Apa yang dirayakan di Hari Afro Sedunia? Hari Afro Sedunia dicetuskan untuk merayakan gaya rambut alami orang kulit hitam dan ras campuran, yang khas dengan rambut ikal dan tekstur kusut.
-
Apa yang ditemukan oleh petani di Afrika Selatan? Seorang petani di Northern Cape, Afrika Selatan bernama Gideon Lombaard menemukan dua pecahan meteorit pertama dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.
-
Di mana suku Afri yang memberi nama benua Afrika tinggal? Suku Afri tinggal di gua-gua di dekat kota Carthage (juga disebut Karthago), di wilayah Tunisia hari ini.
Ketika pemandu wisata mereka meminta penjaga taman cagar alam datang untuk mengambil gading dari gajah sudah mati itu supaya tidak dicuri pemburu, ternyata ada gajah lain yang menjaga bangkai itu.
Gajah betina itu takut dengan beberapa hewan yang sudah mengelilingi bangkai temannya itu sebelum akhirnya secara lembut menempatkan belalainya di sekitar gading gajah jantan itu.
Chaney kemudian tersadar bagaimana sekelompok gajah kemudian terlihat menetaskan air mata ketika gajah betina itu berdiri menjaga tubuh temannya selama beberapa jam.
Fotografer amatir dari Kota Houston, Texas, ini mengatakan dia tidak pernah menyaksikan hal seperti itu selama bertahun-tahun mengunjungi Afrika.
"Kami saat itu sedang dalam perjalanan ketika penjaga taman cagar alam menjelaskan seekor gajah telah berpisah dari kawanannya. Ini adalah ciri khas dari para gajah ketika mereka sadar terlalu tua," kata Chaney.
"Penjaga taman cagar alam mengatakan dirinya memang tidak melihat gajah itu dalam beberapa hari ini ketika kami akhirnya datang melewati bangkai gajah jantan itu. Bangkai itu sudah ada selama dua atau tiga hari," jelas dia.
Chaney mengatakan ada sekitar 20 burung pemakan bangkai dan sepuluh hyena di sekitar bangkai gajah itu, tetapi dia menjelaskan dirinya masih bisa melihat dengan jelas kepala dan gading gajahnya.
"Penjaga taman cagar alam yang membawa kami bersafari itu kemudian meminta bantuan sehingga gading dari bangkai gajah itu bisa diambil untuk mencegah agar tidak jatuh ke tangan para pemburu liar," jelas dia. "Dan ketika kami sedang menunggu, gajah lainnya berusaha menakut-nakuti burung pemakan bangkai dan hyena yang ada di sekitar bangkai itu."
Dia menjelaskan gajah betina itu kemudian secara berkala melilitkan belalainya di sekitar gading gajah mati itu dalam gerakan lambat dan anggun, dan tetap diam dalam posisi itu. Dia mengatakan bahwa mereka melihat gajah itu terus mengeluarkan air mata sekitar 20 menit.
"Ini adalah sebuah pemandangan emosional dan sangat menyentuh, melihat gajah itu mengucapkan selamat tinggal kepada temannya, memperlihatkan rasa hormatnya sama halnya kita," ucap Chaney.
Chaney dan kelompok dari wisata itu kemudian melanjutkan perjalanan mereka di sekitar taman nasional, sebelum akhirnya kembali ke tempat di mana bangkai hewan itu berada beberapa jam kemudian.
Dan yang membuat mereka takjub adalah ternyata gajah betina itu masih dalam posisi yang sama persis saat mereka meninggalkan lokasi itu.
"Ketika kami kembali sekitar dua atau tiga jam kemudian, gajah betina itu masih di tempat yang sama persis ketika kami tinggalkan, sambil membelai gading gajah temannya itu," kata Chaney. "Saya tidak tahu berapa lama lagi dia tetap berada di sana, tapi ini merupakan perilaku yang sangat tidak biasa."
Meski perilaku gajah ini dianggap tidak biasa, namun gajah memang dikenal selalu memberikan rasa hormat mereka kepada gajah yang meninggal.
Chaney menambahkan bahwa emosi yang gamblang yang diperlihatkan binatang liar di Afrika adalah salah satu alasan mengapa dia dan istrinya mencoba untuk mengunjungi wilayah itu setiap dua atau tiga tahun.
Namun, foto itu, yang diambil pada 2007, tidak bisa mengikuti lomba foto National Geographic Traveler pada 2012 karena tanggal foto itu diambil. Tapi foto itu tetap menerima pujian khusus.
(mdk/fas)