Hanya 14 Persen Orang Eropa Mau Kembali Kerja di Kantor Setelah Pandemi
Hasil survei itu menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan mereka menjadi lebih produktif saat bekerja dari rumah, yakni suatu kebiasaan yang meningkat pesat di tengah penguncian dan pembatasan akibat COVID-19.
Hanya 14 persen pekerja Eropa yang ingin kembali bekerja di kantor dari pukul 09.00 pagi hingga 05.00 sore, menurut sebuah survei yang dilakukan oleh Samsung Electronics dan konsultan The Future Laboratory.
Hasil survei itu menunjukkan bahwa lebih dari setengah responden mengatakan mereka menjadi lebih produktif saat bekerja dari rumah, yakni suatu kebiasaan yang meningkat pesat di tengah penguncian dan pembatasan akibat COVID-19.
-
Apa yang Diah Permatasari lakukan di Eropa? Ini adalah portet Diah Permatasari sedang menikmati masa liburan di luar negeri. Kali ini, dia memilih untuk menjelajahi benua Eropa. Silakan terus membaca hingga akhir, agar Anda merasakan pengalaman liburan secara virtual.
-
Siapa yang menamai Benua Eropa? Meskipun tidak ada catatan jelas mengenai kehidupan Europa setelah bersama Zeus, pengaruhnya terhadap orang Yunani kuno begitu besar sehingga mereka menamai benua itu dengan namanya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan Diah Permatasari berlibur ke Eropa? Ini adalah portet Diah Permatasari sedang menikmati masa liburan di luar negeri. Kali ini, dia memilih untuk menjelajahi benua Eropa. Silakan terus membaca hingga akhir, agar Anda merasakan pengalaman liburan secara virtual.
-
Di mana Tarawangsa Sunda Lugina tampil di Eropa? Tarawangsa Sunda Lugina diketahui berhasil memukau ribuan penonton di festival musik raksasa Denmark, Roskilde Festival.
-
Siapa yang menemukan meriam tertua di Eropa? Meriam ini ditemukan pada tahun 2001 oleh seorang penyelam rekreasi.
Namun, bekerja secara hibrida -- campuran bekerja di rumah dan di kantor -- juga memiliki sisi negatifnya, dengan lebih dari seperempat responden merasa seperti mereka bekerja sepanjang waktu atau hingga larut malam, menurut survei tersebut.
Survei terhadap 14.000 orang di seluruh Eropa itu juga menunjukkan bahwa 83 persen pekerja mengharapkan lebih banyak dukungan dari atasan mereka untuk membantu menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan rumah mereka.
Sekitar 12 persen pekerja di kawasan Uni Eropa biasanya bekerja dari rumah pada 2020, dan angka itu merupakan peningkatan dari sekitar 5 persen pada masa sebelum pandemi, menurut data dari Eurostat.
"Dengan presenteeism (bekerja saat sakit) sekarang menjadi konsep yang ketinggalan zaman, pengusaha perlu berpikir dengan hati-hati tentang bagaimana mereka memenuhi tuntutan kehidupan (bekerja) hibrida modern," kata wakil presiden Samsung Eropa Benjamin Braun dalam sebuah pernyataan.
Dua pertiga dari pekerja Eropa mengatakan mereka telah membuat - atau sedang merencanakan - perbaikan rumah untuk membuat kehidupan bekerja secara hibrida lebih mudah, misalnya dengan membuat ruang kantor di rumah. Sementara 41 persen telah memutuskan untuk pindah rumah.
Dalam survei yang dilakukan oleh Samsung itu, terdapat 51 persen responden mengatakan teknologi membantu mereka menetapkan batasan, misalnya, dengan menggunakan alarm seluler atau aplikasi manajemen waktu.
"Kami cenderung melihat teknologi sedang masuk untuk memantau kesehatan mental dan kebahagiaan kami seperti halnya kesehatan fisik kami, dan perangkat pintar menjadi alat pembantu kesejahteraan kami," kata kepala eksekutif Institut Penelitian Kebahagiaan Denmark Meik Wiking, seperti dilansir laman Antara mengutip Reuters,
Institut tersebut berkolaborasi dengan Samsung untuk meneliti tentang masa depan dunia kerja.
Baca juga:
Uni Eropa Buka Peluang Kerja Sama Pendanaan Penelitian Bagi Para Peneliti Indonesia
Uni Eropa Izinkan Vaksin Pfizer untuk Anak Usia 5-11 Tahun
4 Negara yang Lockdown dan Tetap Buka Saat Nataru, Cegah Kenaikan Covid-19
Tiga Penyebab Eropa Kembali Menjadi 'Episentrum' Pandemi Covid-19
Satgas Sebut Perlu Strategi Penanganan Cegah Covid-19 di RI Naik Seperti Eropa
Natal Masih Menjadi Tanda Tanya di Eropa