Hidup di Mesir lebih aman tanpa jenggot
Jenggot kini berubah menjadi hal yang dapat menarik kecurigaan dari pasukan keamanan di pos pemeriksaan di Kairo.
Abdul Salam Badr tidak memiliki pilihan selain mencukur jenggotnya untuk menyelamatkan dirinya dari target penangkapan yang dilakukan pasukan keamanan Mesir terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin sejak penggulingan mantan Presiden Muhamad Mursi.
Dalam beberapa hari terakhir, jenggot yang dimiliki seseorang sebagai simbol kesalehan, berubah menjadi suatu hal yang dapat menarik kecurigaan dari pasukan keamanan di pos-pos pemeriksaan di Ibu Kota Kairo dan sebagai cara untuk menyerang kelompok gerakan Islam, seperti dilansir situs the Huffington Post, Jumat (23/8).
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Dimana Meisya Siregar berada di Mesir? Meisya Siregar memperkenalkan bangunan tersebut sebagai salah satu keajaiban dunia, yaitu Piramida Agung Giza.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
"Saya berada di sebuah taksi menuju kamar mayat untuk membawa jenazah teman saya yang tewas dalam demonstrasi," kata Badr.
"Saya diberhentikan oleh sekelompok orang yang main hakim sendiri karena saya memiliki jenggot," kata pria 29 tahun itu, yang menyatakan dirinya tidak loyal kepada organisasi politik apapun.
Badr mengatakan satu-satunya hal yang menyelamatkan dirinya kala itu adalah fakta bahwa dia sedang membawa jenazah.
Setelah itu, dia kemudian mencukur jenggotnya di sebuah salon kecil dan berdebu. "Ini karena hidup menjadi lebih aman tanpa jenggot."
Para pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi, yang merupakan anggota Ikhwanul Muslimin, kini kerap diburu oleh pasukan keamanan Mesir.Media lokal dan pemerintah secara keseluruhan memberi label kepada Ikhwanul Muslimin sebagai teroris.
Jenggot dan cadar, yang sering dikarakteristikkan dengan Islam, menjadi suatu hal yang disangkutpautkan sebagai dukungan terhadap Ikhwanul Muslimin.
Beberapa pemimpin Ikhwanul Muslimin memang berusaha untuk mempromosikan pemakaian cadar selama selama masa pemerintahan Mursi. Tetapi sekarang simbol-simbol keagamaan itu hanya sebuah kewajiban.
(mdk/fas)