Homo Bodoensis, Spesies Baru Manusia Purba Ditemukan di Ethiopia, Hidup Sekitar 774.000 Tahun Lalu
Tim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan Homo Sapien.
Spesies baru nenek moyang manusia yang hidup di zaman Pleistosen Tengah sekitar 774.000 - 129.000 tahun lalu bernama Homo Bodoensis ditemukan di Ethiopia.
Homo Bodoensis, Spesies Baru Manusia Purba Ditemukan di Ethiopia, Hidup Sekitar 774.000 Tahun Lalu
Tim peneliti yang menganalisis fosil ini mengatakan Homo Bodoensis merupakan leluhur langsung manusia yang tinggal di Afrika, sebelum digantikan oleh Homo Sapiens.
Priode perkembangan bagi spesies manusia ini dikenal dengan sebutan “kekacauan di tengah-tengah”, ini dikarenakan banyaknya salah paham diantara para paleantropolog.
-
Bagaimana manusia purba berburu mangsa? Berlari lebih cepat dari kejaran mangsa merupakan metode berburu yang efisien bagi manusia purba dan metode ini juga masih digunakan hingga saat ini, menurut laporan etnografi.
-
Di mana jalur yang dilalui manusia purba untuk meninggalkan Afrika? Jalur ini melintasi Semenanjung Sinai melalui Yordania.
-
Mengapa para peneliti meneliti jejak kaki manusia purba di Afrika Selatan? Keinginan untuk memahami lebih dalam bagaimana manusia purba berinteraksi dengan alam sekitarnya mendorong para arkeolog untuk menciptakan replika sepatu yang mereka yakini digunakan oleh manusia purba.
-
Bagaimana kerangka manusia purba itu ditemukan? Penemuan ini menyebabkan dua penggalian resmi, satu pada 1912 dan satu lagi pada 1924, yang mengungkap ribuan artefak.
-
Mengapa manusia purba bermigrasi ke luar Afrika? Manusia modern sendiri telah berevolusi di Afrika antara 300.000 dan 200.000 tahun yang lalu sebelum menyebar ke luar benua itu dalam serangkaian tahap migrasi yang akhirnya menghuni Asia dan kemudian Eropa.
-
Di mana tulang manusia purba itu ditemukan? Dilansir laman Mirror, sisa-sisa tulang itu ditemukan di dekat reruntuhan tembok batu kuno yang pernah menandai perimeter Kastil Dunraven, yang dibongkar pada 1963.
Dr. Mirjana Roksandic dari Universitas Winnipeg, Kanada memimpin tim peneliti dalam menganalisis fosil dari Afrika dan Eurasia tersebut untuk menemukan kategorisasi yang tepat pada spesies leluhur baru ini.
Sebelum penelitian ini, fosil Homo Bodoensis dikaitkan dengan beberapa spesies yang berbeda yaitu Homo Heidelbergensis atau Homo Rhodesiensis, kedua fosil ini sama-sama didefinisikan tidak jelas sejak awal.
Sebagian besar manusia purba yang berasal dari Eropa tetap diklasifikasikan sebagai Neanderthal. Nama “Bodoensis” berasal dari tengkorak yang ditemukan di Bodo D’ar, Ethiopia.
Roksandic mengatakan, "Berbicara tentang evolusi manusia selama periode ini menjadi tidak mungkin karena kurangnya terminologi yang tepat yang mengakui variasi geografis manusia."
Memberi nama spesies baru merupakan hal yang besar karena Komisi Internasional Nomenklatur Zoologi hanya memperbolehkan perubahan nama dengan aturan yang ketat. Para peneliti yakin nama Bodoensis akan tetap digunakan dalam jangka waktu yang lama.
Christopher Bae, seorang profesor antropologi di Universitas Hawaii di Manoa yang ikut bekerja dalam penelitian ini, mengatakan nama baru ini memenuhi tujuan yang jelas yaitu untuk membantu memecahkan masalah tentang periode penting dalam evolusi manusia.
- Temuan DNA Kuno Ungkap Proses Kawin Silang Antar Manusia Purba
- Ilmuwan Ungkap Nenek Moyang Manusia Lewat Rute Ini Saat Keluar dari Afrika 84.000 Tahun Lalu
- Kisah Penemuan Fosil Manusia Kerdil di Indonesia yang Mengubah Sejarah tentang Asal-Usul Manusia
- Ilmuwan Temukan Fosil Spesies Baru Kucing Bertaring Pedang, Hidup 5 Juta Tahun Lalu di Afrika Selatan
Neanderthal dan manusia primitif mungkin telah menggunakan perahu untuk berlayar dari satu pulau ke pulau lain di Yunani sekitar 200.000 tahun yang lalu.
Berdasarkan temuan arkeologi revolusioner, para peneliti meyakini Neanderthal dan manusia primitif sudah tinggal di pulau Yunani Naxos sekitar 200.000 tahun yang lalu, melebihi dari perkiraan awal yang sudah ditetapkan sebelumnya.
Sebuah tim arkeolog dari Amerika Serikat, Kanada, dan Yunani mengumumkan mereka telah menemukan alat-alat batu di pulau Naxos yang dapat dipastikan berusia setidaknya 200.000 tahun. Naxos adalah sebuah pulau di Kepulauan Cycladic Yunani yang terletak di tengah-tengah Laut Aegea.
Menurut tim yang dipimpin oleh Tristan Carter dari Universitas McMaster, temuan alat-alat ini menunjukkan baik Neanderthal maupun manusia primitif berhasil menjangkau pulau ini dan tinggal untuk jangka waktu tertentu.