Ikuti Petunjuk Google Maps, Tiga Pria Ini Tewas karena Mobil Mereka Terjun Bebas dari Jembatan yang Belum Rampung
Mobil yang mereka tumpangi jatuh ke sungai dari ketinggian 15 meter.
Tiga pria di Negara Bagian Uttar Pradesh, India tewas tiga hari lalu setelah mobil yang mereka tumpangi jatuh dari sebuah jembatan ke sungai lantaran mengikuti petunjuk Google Maps.
Menurut sejumlah media India, ketiga korban sedang berkendara dari Noida menuju Bareilly untuk menghadiri sebuah acara pernikahan ketika mobil mereka jatuh dari jembatan di atas Sungai Ramganga. Sejumlah laporan menyebut mereka sedang dalam perjalanan pulang setelah acara pernikahan.
- Pelaku Usaha yang Cantumkan Alamat di Google Maps Segera Cek, Ada Penipuan Baru
- Cara Menghindari dan Mencegah Masuk Jalan Kecil saat Menggunakan Google Maps.
- Diduga Ingin Hindari Macet dengan Ikuti Google Maps, Mobil Ini Malah Terjepit di Gang Rumah Warga
- Tidak Gunakan Google Maps, Satu Keluarga Tewas Akibat Mobil Terjebak Lumpur Diduga Tahu Jalan Dilewati Hutan Sawit
Mereka mengikuti petunjuk dari aplikasi peta Google Maps yang mengarahkan mobil mereka ke sebuah jembatan yang belum rampung. Mobil mereka terjun bebas dari ketinggian 15 meter sebelum masuk ke sungai, kata the Times of India, seperti dilansir the Straits Times.
Mobil dan jasad mereka yang terjebak di dalam kendaraan ditemukan pada pagi hari 24 November oleh warga lokal di Desa Allapur. Penduduk desa itu kemudian memberitahu polisi.
"Sekitar pukul 09.30 kami diberi tahu tentang mobil rusak yang ditemukan di Sungai Ramganga," kata Hindustan Times mengutip seorang juru bicara polisi.
"Tim kami menemukan sebuah Wagon R, diduga sebuah taksi yang jatuh di jembatan yang belum rampung. Jasad korban sudah diambil dan diserahkan untuk post-mortem."
Ketiga pria itu dinyatakan tewas di lokasi. Dua dari mereka sudah diidentifikasi sebagai adik-kakak Nitin dan Ajit, berusia 30 tahun, dan yang ketiga Amit, 40 tahun, kata koran The Economic Times.
Petuga polisi Faridpur, Ashutosh Shivam mengatakan bagian depan jembatan itu roboh ke sungai ketika terjadi banjir pada wal 2024, tapi kondisi itu tidak terlihat di Google Maps.
Menurutnya, tidak ada tanda peringatan bahaya atau palang pengaman di jembatan itu.
Keluarga korban yang marah karena kejadian itu mengecam Departemen Pekerjaan Umum dan pihak berwenang di daerah itu.
"Para pejabat harus bertanggung jawab atas kelalaian ini. Mengapa jembatan itu dibiarkan tidak selesai dan mengapa tidak ada tindakan pengamanan di jembatan itu?" kata salah satu keluarga korban.
Juru bicara Google dalam pernyataannya mengatakan, "Kami ikut berduka cita bersama keluarga korban. Kami sedang bekerja sama dengan pihak berwenang dan memberikan dukungan untuk menyelidiki kasus ini."