Ilmuwan Sebut Nenek Moyang Orang Amerika Berasal dari China, Ini Buktinya
Studi DNA mumi Tarim Zaman Perunggu yang ditemukan di daerah Xinjiang, China menunjukkan mumi ini bukan keturunan Indo-Eropa yang bermigrasi ke daerah tersebut, tapi mereka kemungkinan nenek moyang orang Amerika asli.
Studi DNA mumi Tarim Zaman Perunggu yang ditemukan di daerah Xinjiang, China menunjukkan mumi ini bukan keturunan Indo-Eropa yang bermigrasi ke daerah tersebut, tapi mereka kemungkinan nenek moyang orang Amerika asli.
Menurut studi yang diterbitkan di jurnal Nature, mumi Tarim ini memiliki kesamaan genetik dengan orang yang tinggal di Siberia dan orang Amerika asli.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Walaupun awalnya ilmuwan berpikir orang-orang Tarim ini datang dari Barat, pengurutan DNA menunjukkan mereka sebenarnya berasal dari tempat di mana mereka ditemukan, di gurun pasir China barat.
Dikutip dari laman Greek Reporter, Kamis (2/2), mumi Tarim ini dikubur dalam peti kayu berbentuk kapal. Makam mereka di pemakaman Xiaohe ditandai dengan tiang kayu tegak yang menyerupai dayung. Mumi-mumi tersebut merupakan bagian dari kebudayaan yang unik.
Menurut penelitian, budaya Zaman Perunggu mereka bukan bagian dari cabang terpencil Indo-Eropa awal.
Meskipun kuburan orang Tarim ditemukan seorang pemburu di daerah yang sekarang berpasir dan gersang, 4.000 tahun lalu tempat itu merupakan daerah yang hijau, bertengger di sepanjang tepi sungai.
Penjelajah Eropa adalah yang pertama kali menemukan mumi Tarim awal di gurun Taklamakan di China barat pada saat itu. Mumi ini memiliki rambut merah atau pirang dan fitur non-Asia, sehingga dianggap bahwa orang-orang ini berasal dari Barat.
Namun penelitian terbaru, hanya pada mumi yang berada di kompleks makam Xiaohe di tepi timur Taklamakan, menunjukkan bahwa mereka memang berasal tidak jauh dari daerah tersebut, meskipun mereka tetap berada dalam kelompok yang berbeda secara genetik selama beberapa waktu.
Beberapa mumi ditemukan dengan potongan keju di leher mereka, mungkin menandakan makanan yang mereka perlukan saat mereka melakukan perjalanan menuju alam baka.
Delta DNA dari 13 mumi tertua, dari sekitar 4.000 tahun lalu menunjukkan tidak ada percampuran genetik dengan orang di daerah terdekat, menurut penulis Choongwon Jeong, ahli genetika populasi di Universitas Nasional Seoul.
Para peneliti sekarang menyatakan orang-orang Tarim adalah keturunan dari Eurasia Utara Kuno (ANE), orang-orang dari era Pleistosen yang sebagian besar menghilang sekitar 10.000 tahun yang lalu, tepat setelah akhir Zaman Es terakhir, ketika gletser mencair di mana-mana di belahan bumi utara.
Gen dari individu-individu ANE ini sekarang hanya ada dalam genom beberapa masyarakat masa kini – yaitu, di antara masyarakat adat di Siberia dan Amerika, menurut para peneliti.
Cekungan Tarim berfungsi sebagai persimpangan pertukaran budaya antara Timur dan Barat di Zaman Perunggu.
Potongan jaring ikan kuno ditemukan di situs Tarim. Ini terkait dengan praktik mereka mengubur orang di peti mati berbentuk perahu. Tiang kayu berbentuk dayung yang dipancang di kuburan mereka diperkirakan sebagai pengakuan atas sungai yang memberi mereka kehidupan.
(mdk/pan)