Ilmuwan Siapkan 'Kotak Hitam' untuk Merekam Bagaimana Jika Kiamat Terjadi
Para ilmuwan ingin peradaban di masa depan mendapatkan informasi bagaimana kiamat terjadi.
Para ilmuwan telah mempersiapkan sebuah "kotak hitam" untuk hari kiamat. Apa maksudnya? Jika manusia punah, para peneliti memutuskan bahwa membangun sebuah kotak raksasa yang tidak bisa ditembus untuk merekam data ilmiah, tujuannya untuk membantu peradaban di masa depan mendapatkan wawasan bagaimana kiamat terjadi.
Disebut Kotak Hitam Bumi, alat ini akan semacam balok besi besar yang akan dibangun di daerah terpencil Tasmania, Australia.
-
Kenapa Tahu Siksa dinamai begitu? Iman mengatakan, nama tahu siksa sebenarnya berasal dari proses membuatnya sebelum disajikan.Tahu kuning awalnya dipanggang di atas wajan atau nampan besi yang diberi minyak goreng sedikit. Katanya, memanggang tahu dengan cara tersebut mirip seperti penyiksaan.
-
Kapan Kiai Ageng Muhammad Besari wafat? Makam Kiai Ageng Muhammad Besari wafat pada 1773.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Kenapa penemuan makam Kaisar Xiaomin penting? Temuan ini akan membantu kita memahami lebih dalam tentang kehidupan dan budaya dari masa lalu yang kini tengah terungkap melalui artefak-artefak yang ditemukan dalam makam ini.
-
Kapan bintang-bintang mati? Setiap Tahun, Ada Segini Bintang yang Mati di Galaksi Bima Sakti Bintang pun bisa hancur setiap tahunnya dan melakukan "regenerasi". Komposisi bintang di langit terus berganti seiring dengan perkembangan waktu.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
Dikutip dari laman The Independent, Selasa (28/6), ini mirip dengan kotak hitam dalam pesawat yang memberikan penyelidik informasi penting untuk mengetahui penyebab kecelakaan udara.
Para peneliti untuk proyek 'kotak hitam kiamat' ini berasal dari Universitas Tasmania, agensi pemasaran Clemenger BBDO, dan agensi kreatif The Glue Society. Kelompok ini merancang kotak hitam tersebut untuk mencatat data iklim seoperti tingkat CO2 di atmosfer, tingkat konsumsi energi, dan suhu laut. Kotak ini juga memuat informasi dari unggahan media sosial dan headline berita.
Direktur Kreatif Eksekutif Clemenger BBDO, Jim Curtis menyampaikan kepada ABC, alat ini bisa diakses siapapun di sekitarnya dan bisa belajar dari informasi yang termuat di dalamnya.
Dibuat dari baja
Kotak itu akan dibuat dari baja setebal tiga inci dan ditutup granit.
Di dalam kotak itu akan berisi alat penyimpanan yang terkoneksi internet yang dayanya berasal dari panel surya di bagian atas kotak.
Salah satu pendiri The Glue Society, Jonathan Kneebone mengatakan kepada ABC, kotak ini "dibangun untuk hidup lebih lama dari kita semua."
"Jika hal terburuk benar-benar terjadi, walaupun jaringan listrik mati, alat ini masih akan tetap di sini."
Masalah terbesar bagi tim saat ini adalah bagaimana membantu peradaban masa depan mendapat informasi yang tersimpan dalam alat ini.
(mdk/pan)