Ilmuwan Temukan Virus Baru Mirip Covid Pada Kelelawar, Bisa Menular ke Manusia
Awalnya tim ilmuwan mengambil sampel dari 149 kelelawar yang berada di Provinsi Yunan. Berdasarkan penelitian, tim ilmuwan menemukan dari sampel-sampel yang diambil terdapat beberapa sampel yang terkait erat dengan Sars-Cov-2 dan Sars.
Virus Corona baru yang berasal dari kelelawar dan mirip virus Covid-19 berhasil ditemukan tim ilmuwan China dan Australia. Virus Corona baru itu diketahui lebih berbahaya karena virus itu dapat menginfeksi manusia hingga hewan ternak.
Awalnya tim ilmuwan mengambil sampel dari 149 kelelawar yang berada di Provinsi Yunan. Berdasarkan penelitian, tim ilmuwan menemukan dari sampel-sampel yang diambil terdapat beberapa sampel yang terkait erat dengan Sars-Cov-2 dan Sars.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Virus apa yang ditemukan pada bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat di peternakan bulu di China? Peneliti menemukan lebih dari 100 virus ditemukan di bangkai cerpelai, babi guinea, dan muskrat.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Toilet viral di China ini seperti apa? Sebuah video viral memperlihatkan penampakan toilet di China yang sangat berbeda pada umumnya. Melansir dari unggahan akun Instagram @mksinfo.official, menyediakan bilik khusus. Jika pada umumnya, hanya dibagi dalam tiga kategori yaitu, wanita, pria dan difabel, toilet ini justru menyediakan bilik untuk couple. Artinya, di dalam satu bisa digunakan oleh dua gender dalam waktu bersamaan.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
“Ini berarti virus mirip Sars-Cov-2 masih beredar di kelelawar China dan terus menimbulkan risiko kemunculan (wabah),” jelas Profesor Eddie Holmes, ahli biologi evolusi dan ahli virologi di University of Sydney, dikutip dari The Telegraph, Rabu (30/11).
Bahayanya lagi, penelitian menemukan, kelelawar dapat terinfeksi secara berulang-ulang virus itu secara bersamaan. Jika virus dapat menginfeksi secara berulang-ulang, maka menunjukkan kemampuan virus menukar kode genetik untuk membentuk patogen baru yang lebih berbahaya.
“Pesan utama adalah setiap kelelawar dapat menampung banyak spesies virus yang berbeda, kadang-kadang menjadi inang bagi mereka pada saat yang sama,” ujar Profesor Jonathan Ball, ahli virologi di University of Nottingham.
Ball kembali menjelaskan virus itu menunjukkan kemampuan untuk menukar kode genetika yang penting bagi ketahanan virus sehingga dapat menimbulkan varian baru.
Profesor Stuart Neil dari King’s College London menjelaskan penelitian ini dapat memberikan pemahaman baru terkait evolusi dan ekologi virus Corona. Baginya penelitian ini menunjukkan ancaman penularan virus dari hewan ke manusia masih ada.
Analisis sebelumnya mengungkap setidaknya setiap tahun sekitar 400.000 orang di China dan Asia Tenggara
terpapar virus yang disebarkan kelelawar. Dari lima virus berlabel “virus yang menjadi perhatian”, satu virus bernama BtSY2 yang memiliki karakteristik Sars adalah virus yang membunuh 774 orang dan menginfeksi 8.000 orang dalam wabah pada tahun 2003. Sedangkan Sars-Cov-2 menyebabkan pandemi Covid-19 di dunia.
Sebelumnya virus BtSY2 memiliki domain pengikat reseptor yang sangat mirip dengan Sars-Cov-2. Karena sangat mirip, maka virus itu dapat menginfeksi manusia.
“Ini sedekat virus BANAL kelelawar dari Laos, dan virus hewan terdekat yang pernah kami lihat dari China,” jelas Profesor Holmes merujuk pada temuan virus itu pada kelelawar di Laos tahun lalu.
Temuan virus Corona baru yang berbahaya itu ditemukan setelah dilakukannya Kongres One Health di Singapura awal bulan November. Dalam kongres itu, para ahli menjelaskan beberapa virus Corona memiliki asal yang sama dengan Sars-Cov-2.
“Kita perlu mengurutkan seluruh genom virus dari virus kelelawar yang bersirkulasi ini, bukan hanya potongan kecil karena mereka bermutasi dan bergabung kembali secara konstan,” jelas Profesor Joel Wertheim, ahli biologi evolusi di University of California San Diego.
“Jika kita tidak mengurutkan potongan kecil genom virus kelelawar ini, kita mungkin kehilangan bagian penting yang mengungkapkan asal Sars-CoV-2,” lanjutnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)