Ilmuwan Ungkap Nenek Moyang Kuda Modern Punya Banyak Tapak Jari Kaki, Bukan Satu
Peneliti menemukan bahwa nenek moyang kuda modern memiliki banyak tapak jari kaki, berbeda dengan kuda modern yang hanya memiliki satu tapak jari kaki.
Peneliti menemukan bahwa nenek moyang kuda modern memiliki banyak tapak jari kaki, berbeda dengan kuda modern yang hanya memiliki satu tapak jari kaki.
Pendahulu kuda modern, Eocene Hyracotherium, memiliki strutktur kaki layaknya tapir, yakni empat jari kaki di kaki depan dan tiga jari kaki di kaki belakang yang masing-masingnya memiliki tapaknya tersendiri.
-
Apa yang dimaksud dengan asinan buah? Asinan buah adalah kudapan segar yang sangat pas disantap saat cuaca panas. Perpaduan rasa asin, manis, dan pedasnya tak pernah gagal untuk membuat lidah Anda terkesan.
-
Apa yang dilakukan Lia Ayu Susilowati di Sanggar Budaya Saelia? Melalui Sanggar Saelia, dirinya ingin agar anak-anak di sekitarnya bisa memiliki kesempatan untuk menciptakan produk-produk bernilai ekonomi.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Babat itu bagian mana di sapi? Salah satu gank jeroan adalah babat. Bagian dalam perut sapi atau kambing yang berbentuk seperti handuk ini bisa diolah jadi makanan yang lezat.
-
Kapan Sawah Segar Sentul buka? Sawah Segar Sentul buka setiap Selasa–Minggu pukul 09.00-18.00 WIB saat weekdays. Saat weekend, buka pukul 08.00-18.00 WIB.
-
Kapan Sai dilakukan? Sa’i merupakan salah satu rukun dalam rangkaian ibadah haji.
Struktur jari dan tapak kaki ini berbeda dengan kuda dan zebra yang hanya memiliki satu tapak kaki pada tiap kakinya yang terbuat dari keratin dan berfungsi untuk menyerap benturan.
Teka-teki menyatunya tapak-tapak pada jari kaki pendahulu kuda modern ini mendorong ilmuwan dari Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda untuk meneliti perubahan tapak kaki jari kuda.
Melalui observasi cetakan tapak jari kaki dan tulang kaki dari kuda modern serta fosil kuda-kuda lain, para peneliti tersebut mencoba untuk memecahkan teka-teki tersebut.
Christine Janis, profesor dari Fakultas Kebumian Universitas Bristol menjelaskan "bagian tulang dari tangan dan jari kakinya berwujud seperti 'tulang belat' yang kemudian menyatu dengan tulang utamanya di tengah."
"Pada fosil-fosil kuda kuno akhir, hanya terdapat tiga jari kaki di depan dan di belakang. Jari kaki esktra dari kuda tersebut berukuran sangat kecil dan pendek daripada tapir," paparnya, dikutip dari Heritage Daily, Jumat (23/6).
Janis menduga bahwa jari kecil tersebut "kemungkinan besar tidak menyentuh tanah dan hanya memiliki fungsi yang sedikit, misalnya untuk membantu kuda menyerong dan untuk meredamkan benturan keras."
Penemuan para ilmuwan ini telah dipublikasikan pada jurnal Royal Society Open Science, memperkuat pemahaman mengenai hilangnya jari kaki ekstra kuda selama evolusi kuda berlangsung.
Penemuan ini bertentangan dengan usulan yang diterbitkan pada makalah lain pada jurnal yang sama di tahun 2018, yang menyebutkan jari kecil tersebut masih ada, tersembunyi di balik tapak kuda.
Reporter Magang: Qaulan Maruf Indra
(mdk/pan)