Ini 5 jenis ular paling besar di dunia
Ini 5 ular terbesar di dunia, 4 di antaranya piton. Nasib nahas menimpa Salibiro Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Lelaki yang berprofesi sebagai petani ini tewas ditelan ular Piton saat tengah memanen sawit.
Nasib nahas menimpa Salibiro Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kabupaten Mamuju Tengah Provinsi Sulawesi Barat. Lelaki yang berprofesi sebagai petani ini tewas ditelan ular Piton saat tengah memanen sawit.
Ular jenis piton bukan jenis hewan melata yang berbahaya bagi manusia. Akan tetapi, kondisi itu bisa terjadi jika ular itu dalam keadaan kelaparan.
Tragedi yang dialami Akbar ini sampai mendapatkan perhatian internasional, sampai ada yang menulisnya dengan sebutan monster.
Sebenarnya, piton ini bukan lah yang terpanjang dan terbesar. Panjangnya pun hanya mencapai 4 meter.
Berikut deretan ular piton terbesar yang pernah dilaporkan:
Piton India
-
Dimana hewan liar yang dipelihara seringkali diambil dari habitat aslinya? Menangkap satu spesies hewan liar dari habitatnya juga mempengaruhi seluruh ekosistem asli, berisiko menyebabkan ketidakseimbangan antara predator, mangsa, dan hubungan simbiotik.
-
Kenapa ular berkepala dua sulit bertahan hidup di alam liar? Ini sangat jarang. Bahkan lebih jarang bagi mereka untuk bertahan lama. Mereka sering memiliki masalah mobilitas dan kesulitan menangkap mangsa atau melarikan diri dari pemangsa yang membuat hidup sulit di alam liar,
-
Kenapa hewan liar yang dipelihara bisa menyebabkan luka? Sebagian besar hewan liar seharusnya tidak dijadikan hewan peliharaan. Hewan seperti primata, harimau atau singa, dan beberapa jenis reptil bisa menyebabkan luka bagi orang yang memeliharanya.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
Piton molurus atau piton India, merupakan salah satu ular tak berbisa yang banyak ditemukan di iklim tropis dan subtropis di India dan Asia Tenggara. Dikenal dengan nama piton India, piton berekor hitam, dan piton batu India.
Berat piton ini mencapai 52 kg, namun ada pula yang menyebutnya sampai 91 kg namun belum terkonfirmasi. Panjang ular yang pernah ditemukan pernah mencapai 6,4 meter namun belum dipastikan kebenarannya. Akan tetapi kebanyakan hanya mencapai 4,6 meter saja.
Piton batu Afrika
Piton sebae, atau piton batuan Afrika merupakan yang terbesar dari ular-ular tak berbisa di sub-Sahara Afrika. Hewan melata ini merupakan satu dari 11 spesies dari genus Piton, ada dua subspesies, satu di Pusat dan Barat Afrika, dan sisanya bisa ditemukan di Selatan benua hitam tersebut.
Dari sejumlah laporan, disebutkan berat ular ini mencapai 113 kg dan panjang mencapai 7,5 meter. Namun, rata-rata panjang ular dewasa hanya sepanjang 2,5 meter saja.
Reticulated python
Ini piton terbesar ketiga, salah satu jenis yang memangsa Akbar di Mamuju, Sulawesi Barat. Hewan melata ini tersebar dari Asia Selatan sampai Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan dikenal sebagai perenang terbaik.
Ular jenis ini pernah dilaporkan memiliki berat hingga lebih dari 158 kg, atau tepatnya 158,8 kg yang dikenal dengan nama 'medusa' ditemukan pada 2011. Tetapi tiga tahun berikutnya ditemukan pula ular jenis ini dengan berat mencapai 160 kg.
Salah satu laporan pernah menyebut panjang ular ini mencapai 10 meter, sayang belum terkonfirmasi. Salah satu yang terpanjang dan pernah ditemukan terjadi pada 2002, ular yang diberi nama Samantha ini diketahui memiliki panjang 7,9 meter.
Meski demikian, rata-rata panjang ular ini saat mencapai usia dewasa hanya mencapai 3,04 meter.
Piton Burma
Inilah ular terbesar kedua yang pernah ada di dunia, dengan nama Piton Burma. Ular ini berwarna kecoklatan dengan motif hitam, biasanya ditemukan di dekat wilayah perairan seperti sungai, tapi juga pernah ditemukan berada di pepohonan.
Pada 1998, ular terberat dari jenis ini dilaporkan mencapai 182,8 kg, dan diberi nama Baby. Masih dengan nama yang sama, Baby diketahui memiliki panjang hingga 5,74 meter. Sementara rata-rata panjang dari ular ini saat dewasa hanya sepanjang 2,35 meter.
Green anaconda
Eunectes murinus, nama lain dari anaconda hijau ini banyak ditemukan di Amerika Selatan. Ular ini merupakan jenis yang paling terbesar dan terpanjang yang eksistensinya masih berlangsung sampai sekarang.
Salah satu informasi paling valid menyebutkan, hewan ini pernah ditemukan dengan berat 97,5 kg dengan jumlah mencapai 780 spesimen yang pernah ditemukan dalam periode tujuh tahun. Akan tetapi, pernah ada laporan yang menyebutkan beratnya mencapai 227 kg.
Bahkan, dalam laporan itu menyebutkan panjangnya mencapai 8,8 meter, namun sayang hal itu belum terkonfirmasi. Hanya saja, panjang jenis yang pernah ditemukan hanya 5,6 meter. Panjang rata-rata ular dewasa hanya sepanjang 3,2 meter.
Baca juga:
Berapa ukuran ular terbesar yang pernah ditemukan manusia?
Ular piton makan manusia di Indonesia jadi sorotan dunia
Akbar ditelan ular, polisi imbau warga waspada di kebun kelapa sawit
Tips hindari serangan & belitan ular piton
Piton 4 meter bisa makan manusia, ini penjelasan ahli ular