Ini Alasan Mengapa Demonstran Hong Kong Mengibarkan Bendera Amerika
Ketika demonstran bertopeng berkumpul di pusat Kota Hong Kong di Chater Garden Minggu lalu, ada suasana tak lazim berkumandang di udara: terdengar suara lagu nasional Amerika Serikat yang dinyanyikan oleh pendemo berkaca mata hitam dan memakai topeng hitam.
Ketika demonstran bertopeng berkumpul di pusat Kota Hong Kong di Chater Garden Minggu lalu, ada suasana tak lazim berkumandang di udara: terdengar suara lagu nasional Amerika Serikat yang dinyanyikan oleh pendemo berkaca mata hitam dan memakai topeng hitam.
Dalam unjuk rasa itu sebagian massa juga mengibarkan bendera Amerika dan koran China Daily yang terbit hari itu kembali menegaskan keputusan Beijing terhadap kota semi-otonomi khusus itu yang sudah dilanda unjuk rasa sejak Juni.
-
Apa yang dimaksud dengan HKG PKK? Pembukaan Hari Kesatuan Gerak (HKG) TP PKK ke-51 Provinsi Maluku Utara dipusatkan di Kabupaten Pulau Taliabu berlangsung meriah.
-
Apa yang Dara Fu lakukan di Hong Kong? Berada di Hong Kong Dara Fu menghadapi musim dingin Hong Kong dengan cara unik, ia berpose imut sambil menikmati es krim, tidak terpengaruh oleh dinginnya.
-
Apa yang dijual oleh mantan TKW Hong Kong itu? Ayu Dini, wanita yang dulunya pernah berprofesi sebagai TKW, mengawali usahanya dengan berjualan basreng di pinggir jalan, ia kini meraih sukses besar.
-
Apa yang dilakukan Caesar Hito dan Felicya Angelista di Hongkong? Berlibur bersama anak-anak, tidak heran jika pasangan selebriti ini juga mengunjungi Disneyland Hongkong.
-
Siapa yang mengajak Abidzar ke Hong Kong? Sosok artis cantik Selvi Kitty kerap pergi mengunjungi berbagai tempat indah di dalam maupun luar negeri. Baru-baru ini, Selvi terpantau tengah terbang ke Hong Kong. Tak sendirian, Selvi mengajak serta Abidzar sang anak semata wayang.
-
Apa yang dilakukan Selvi Kitty dan Abidzar saat berlibur di Hong Kong? Selama berada di Hong Kong, Selvi dan Abidzar melakukan banyak aktivitas seru salah satunya bermain di Disney Land. Selvi pun terlihat tampil kece selama berlibur.
"Melihat dari persiapan, strategi sasaran, taktik unjuk rasa dan pasokan logistik, rasanya sulit untuk percaya demonstrasi ini sama sekali tidak dirancang," tulis koran pro-pemerintah China itu.
Dalam tajuk rencana koran itu juga dikatakan unjuk rasa di Hong Kong adalah 'revolusi warna' yang dirancang oleh oposisi lokal bersekongkol dengan orang asing, dalam hal ini Amerika Serikat.
Dikutip dari laman Asia Times, (31/7), istilah 'revolusi warna' adalah gerakan pro-demokrasi yang mengadopsi dari warna-warna bunga sebagai simbol dan terjadi di sejumlah negara bekas Uni Sovyet pada awal tahun 2000. Gerakan itu akhirnya menumbangkan sejumlah rezim setelah didukung para aktivis mahasiswa dan kelompok masyarakat madani dari Barat.
Tujuan dari unjuk rasa semacam itu, kata editorial China Daily, adalah untuk 'menggulingkan pemerintahan dengan menggunakan teknologi komunikasi guna menyebarkan rumor, ketidakpercayaan dan ketakutan'. Pemerintah China selama ini khawatir gerakan massa itu akan membuat Hong Kong menjadi basis politik pihak asing yang bisa mengacaukan situasi.
Sabtu lalu Asia Times mewawancarai seorang pendemo berusia 24 tahun yang membawa bendera Amerika dan mengaku namanya David.
"Saya ingin mendesak Kongres AS untuk mengesahkan Undang-undang Hak Asasi dan Demokrasi Hong Kong secepatnya. Undang-undang itu akan membuat Hong Kong mendapatkan hak pilih universal dalam pemilu pada 2020," kata dia optimis.
©AFP PHOTO
Undang-undang yang bulan lalu diusulkan oleh senator Republik Marco Rubio dan anggota kongres Demokrat Jim McGovern itu akan memberlakukan sanksi dan larangan bepergian bagi individu di China dan Hong Kong yang terlibat pelanggaran HAM.
Selain itu undang-undang itu nantinya akan membuat presiden AS saban tahun menjamin Hong Kong sebagai kawasan otonomi mandiri dan mendapat perlakuan khusus dalam hubungan dagang.
Ketika ditanya apakah tindakannya didalangi oleh pemerintah asing, si pendemo itu menjawab: "Saya hanya menyampaikan pendapat, saya tidak dibayar siapa pun. Pemerintah China menganggap demo ini bikinan asing, bukan orang Hong Kong."
Beijing melihat masalah ini dari sudut pandang yang lain. Pekan lalu juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menuding pejabat AS berada di balik demo Hong Kong.
"Kita bisa melihat pejabat AS berada di balik insiden semacam itu. Bisakah mereka menyampaikan kepada dunia apa yang mereka lakukan dan apa tujuannya?" tanya Hua Chunying dalam jumpa pers rutin.
"Kami sarankan AS jangan ikut campur," ujar Hua tanpa merinci siapa pejabat dimaksud atau mereka terlibat apa.
Sejumlah politisi dan aktivis Hong Kong, termasuk pentolan gerakan demo pada 2014 Lee, profesor hukum Benny Tai dan aktivis Joshua Wong, pernah terbang ke Washington dalam beberapa tahun belakangan untuk menerima sejumlah penghargaan dan mengadakan konferensi pers, bertemu para pejabat AS dan penentu kebijakan luar negeri.
Baca juga:
Aksi Pengunjuk Rasa Hong Kong Blokade Layanan Kereta
Polisi Hong Kong Tangkap 49 Demonstran
Demonstran Hong Kong Blokir Layanan Kereta, Aktivitas Warga Terganggu
Beijing Akan Respons Rentetan Demo di Hong Kong
Aksi Demonstran Duduki Bandara Internasional Hong Kong
Ribuan Demonstran Hong Kong Duduki Bandara