Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
Kondisi kemanusiaan yang buruk di Jalur Gaza akibat agresi Israel juga berdampak kepada para tawanan.
- Tentara Israel Akui Sengaja Bantai Warga Sipil di Gaza, Dari 200 yang Dibunuh Hanya 10 Mayat Terkonfirmasi Hamas
- Israel Sengaja Ingin Tawanan di Tangan Hamas Segera Tewas, Ini Tujuannya
- Jarang Diketahui, Begini Kacau Balaunya Kondisi Masyarakat-Militer Israel Pasca 1 Tahun Perang di Gaza
- Hamas Tegaskan Jika Israel Tak Angkat Kaki dari Gaza, Maka Tak Ada Kesepakatan Gencatan Senjata
Israel Sengaja Serang Tawanan yang Ditahan Hamas, Mereka Kelaparan dan Kondisinya Parah
Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida mengatakan pihaknya terus melakukan perlawanan terhadap Israel di semua front di seluruh Gaza baik di utara, tengah, dan selatan.
Obeida juga mengatakan, tawanan Israel yang ditawan Hamas di Gaza dalam kondisi buruk dan Israel sengaja melukai atau menyerang warganya yang ditawan Hamas.
Abu Obeida juga mengatakan banyak tawanan Israel tewas karena pengeboman Israel dan memburuknya kondisi di Gaza akibat serangan Israel.
"Kami melaksanakan pertempuran dengan sikap yang terorganisir dan berdasarkan taktik yang kami atur untuk diri kami sendiri. Kami akan terus berjuang sampai tentara terakhir meninggalkan Gaza. Ribuan pejuang kami masih dikerahkan di seluruh area di jalur tersebut (Jalur Gaza)," jelasnya, dikutip dari The Cradle, Minggu (18/2).
"Pejuang kami menghancurkan kendaraan dan kendaraan lapis baja mereka, mengepung tentara mereka yang bersenjata lengkap didukung oleh tank, pesawat tempur, dan kapal perang, menjebak mereka di dalam pengepungan yang ketat, menembak anggota mereka dalam operasi profesional, dan menyerang gerombolan prajurit mereka dari jarak dekat."
Menurut Israel, Hamas masih menawan 100 warga Israel. Beberapa keluarga tawanan menuduh Israel membunuh mereka dengan menargetkan lokasi di mana mereka ditahan.
“Kami masih berusaha untuk melindungi tawanan musuh dengan segala cara, dan kami telah memperingatkan puluhan kali tentang bahaya yang dihadapi tawanan musuh di tangan (pasukan) perlawanan dan kerugian di antara mereka sejak awal perang, namun pimpinan penjajahan mengabaikan nasib para tahanannya, dan tentara Zionis Nazi dengan sengaja membunuh para tahanannya dan melukai mereka,” tambah Abu Obeida.
“Sementara itu, para tawanan musuh yang terluka dan sakit hidup dalam kondisi yang sangat sulit dan berjuang untuk tetap hidup. Hal ini tidak mengherankan karena semua penderitaan karena kelaparan, kehausan, kekurangan pasokan medis, dan banyak lagi yang dialami rakyat kami juga dialami oleh tawanan musuh."
Warga Palestina di Gaza menderita kekurangan makanan yang parah di tengah pengepungan Israel. Warga Palestina mulai kelaparan di daerah-daerah yang sulit dijangkau bantuan kemanusiaan, terutama di bagian utara Gaza.
Obeida juga mengatakan, para pejuang Hamas menyerang pasukan penjajah Israel dari tempat-tempat yang tidak terduga.
Dia juga membantah klaim Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa tentaranya telah menghancurkan 17 dari 24 batalion Al-Qassam di Gaza. Menurut Obeida, itu propaganda kebohongan dari Israel yang dibuat-buat.