Jarang Terjadi, Junta Myanmar Akui Lakukan Serangan Udara yang Tewaskan Puluhan Warga
Ini merupakan aksi kekejaman terbaru junta Myanmar yang menyasar warga sipil.
Junta militer Myanmar membenarkan telah melakukan serangan udara di sebuah desa, menewaskan puluhan orang. Aksi kekejaman terbaru junta ini menuai kecaman dari PBB dan kekuatan-kekuatan Barat.
Jumlah korban jiwa dalam serangan Selasa pagi di daerah Kanbalu, wilayah Sagaing itu masih belum jelas.
-
Kenapa penyelesaian konflik di Myanmar penting? "Kita berharap persoalan di Myanmar itu segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar, dan pada kenyataannya memang tidak gampang, sangat kompleks, sehingga memerlukan waktu. Dan itu bisa terjadi kalau semua stakeholders yang ada di Myanmar itu mau, memiliki kemauan yang sama untuk menyelesaikan masalah itu. Kalau ndak, memang sangat sulit," ujar Presiden.
-
Bagaimana penyelesaian konflik di Myanmar akan dibahas? Pemimpin dan Menteri Luar Negeri Myanmar nanti akan diwakili oleh pihak nonpolitical representative, sama seperti KTT sebelumnya," kata Sidharta.
-
Bagaimana militer Myanmar menanggapi Pemberontakan 8888? Meskipun aksi protes tersebut sebagian besar berlangsung damai, tanggapan dari pihak militer sangat brutal. Pasukan bersenjata dikerahkan untuk menekan demonstrasi dengan kekerasan, menembaki para demonstran tanpa pandang bulu.
-
Kapan Pemberontakan 8888 di Myanmar dimulai? Pemberontakan 8888 di Myanmar, yang dimulai pada 8 Agustus 1988, adalah salah satu peristiwa paling berdarah dalam sejarah negara tersebut.
-
Bagaimana cara budidaya opium di Myanmar saat ini? Laporan itu menyebut budidaya opium telah menjadi "semakin canggih" dan lebih produktif karena penggunaan lahan yang terorganisir rapat, sistem irigasi, dan terkadang pupuk.
-
Apa yang dimakan oleh ular piton Burma dalam kejadian langka tersebut? Peristiwa ini benar-benar buat ilmuwan melongo. Bagaimana mungkin ular piton Burma (Python bivittatus) terlihat memangsa piton batik (Malayopython reticulatus).
Namun menurut laporan BBC Burma, The Irrawaddy, Radio Free Asia, dan sejumlah saksi mata yang dihubungi AFP, sedikinya 50 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan tersebut.
Junta membenarkan serangan tersebut pada Selasa malam, namun tidak menyebutkan jumlah korban tewas.
"Ada upaya peresemian kantor (Pasukan Perlawanan Rakyat) pada (Selasa) pagi sekitar pukul 08.00 di desa Pazi Gyi," kata juru bicara junta, Zaw Min Tun, mengacu pada pasukan bersenjata anti-junta, dikutip dari AFP, Rabu (12/4).
"Kami menyerang tempat itu," lanjutnya.
Zaw menambahkan, beberapa orang tewas memakai seragam pejuang anti-kudeta dan mengakui ada juga beberapa orang yang memakai baju warga sipil.
Zaw justru menyalahkan ranjau yang ditanam oleh Pasukan Perlawanan Rakyat sebagai penyebab kematian orang-orang tersebut.
Ketua Badan HAM PBB, Volker Turk mengatakan dia merinding dengan serangan udara tersebut, yang korbannya termasuk anak-anak sekolah yang sedang menari. Turk menyerukan mereka yang bertanggung jawab harus diadili.
PBB tidak menyebutkan berapa warga sipil yang tewas, tapi menegaskan militer Myanmar kembali melanggar kewajiban legalnya untuk melindungi warga sipil.
Sekjen PBB, Antonio Guterres juga mengecam serangan tersebut dan menyerukan militer mengakhiri tindakan kekerasannya terhadap rakyat Myanmar di seluruh negara tersebut.
(mdk/pan)