Kabar Bahagia, Hasil Uji Awal Vaksin Corona di AS Menggembirakan
Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat Moderna hari ini melaporkan hasil uji awal yang menggembirakan untuk vaksin corona terhadap beberapa sukarelawan.
Perusahaan bioteknologi Amerika Serikat Moderna hari ini melaporkan hasil uji awal yang menggembirakan untuk vaksin corona terhadap beberapa sukarelawan.
Perusahaan berbasis di Cambridge, Massachusetts, itu mengatakan kandidat vaksin, mRNA-1273 menunjukkan respons produksi imun pada delapan orang sukarelawan yang mendapatkan vaksin tersebut seperti yang terlihat pada orang yang sudah sembuh dari covid-19.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan R.A.A Kusumadiningrat memimpin? Sebelumnya, R.A.A Kusumadiningrat sempat memerintah pada 1839-1886, dan memiliki jasa besar karena mampu membangun peradaban Galuh yang cukup luas.
-
Siapa Pak Raden? Tanggal ini merupakan hari kelahiran Drs. Suyadi, seniman yang lebih akrab disapa dengan nama Pak Raden.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Bagaimana virus Covid-19 pertama kali masuk ke Indonesia? Kasus ini terungkap setelah NT melakukan kontak dekat dengan warga negara Jepang yang juga positif Covid-19 saat diperiksa di Malaysia pada malam Valentine, 14 Februari 2020.
"Data hasil uji fase pertama, meski baru awal, memperlihatkan vaksin dengan mRNA-1273 memproduksi respons imun sebagai dampak dari infeksi secara alami," kata Kepala Medis Moderna Tal Zaks, seperti dilansir laman AFP, Selasa (19/5).
"Data-data penguat ini membuat kami yakin bahwa mRNA-1273 punya potensi untuk mencegah penyakit Covid-19 dan meningkatkan kemampuan kita untuk memilih dosis yang tepat pada uji coba," kata Zaks.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyambut baik kabar ini dengan mengatakan "Sungguh hebat apa yang mereka lakukan dan saya sudah melihat hasilnya."
"Dan hasilnya cukup baik," ujar Trump kepada wartawan. "Jadi saya sangat gembira dan pasar (saham) kembali melonjak."
Pasar saham Wall Street mencatat kenaikan signifikan hari ini. Saham Moderna meraih 19,96 persen mendekati USD 80 di New York.
Mampu cegah virus corona menggandakan diri di paru-paru
Moderna yang didirikan sembilan tahun lalu mengatakan vaksin itu "aman dan punya toleransi cukup baik" serta pasien yang disuntik hanya mengalami sedikit sakit dan kulit kemerahan.
Dalam jumpa pers virtual, Kepala Eksekutif Moderna Stephane Bancvel menuturkan, hasil awal uji coba ini menunjukkan mRNA-1273 "punya kemungkinan tertinggi untuk memberikan perlindungan terhadap virus corona."
"Kami sangat gembira dengan data sementara ini," ujar Bancel menanggapi uji fase pertama dari tiga fase dalam proses pengembangan vaksin.
Hasil uji coba vaksin tersebut terhadap tikus juga memperlihatkan vaksin mampu mencegah virus corona menggandakan diri di paru-paru.
Pemerintah AS berinvestasi hampir setengah miliar dolar untuk pengembangan kandidat vaksin dari Moderna.
Fase ketiga Juni nanti
Vaksin ini dikembangkan bekerja sama dengan Institut Nasional Penyakit Menular dan Alergi yang dikepalai oleh Anthony Fauci dan uji klinis dilakukan oleh Institut Kesehatan Nasional.
Tiga kelompok terdiri dari 15 pasien berusia 18 hingga 55 tahun mendapat tiga dosis suntikan vaksin pada uji coba fase pertama ini. Hasil lengkap dari uji coba itu belum diketahui.
Fase kedua uji coba, dengan 600 subjek, sudah mendapat lampu hijau dari Badan Makanan dan Obat-Obatan AS dan Moderna mengatakan mereka akan melakukannya pada kwartal ketiga tahun ini.
Fase ketiga uji coba ini yang akan menjadi yang terbesar dan terpenting untuk memastikan kemanjuran vaksin akan dimulai Juli nanti.
"Tim Moderna terus fokus untuk bergerak seceoat dan seaman mungkin untuk memulai fase ketiga pada Juli," kata Bancel, CEO Moderna.
Dosis sedikit sudah memperlihatkan hasil
Berdasarkan sebagian hasil fase pertama, Moderna menuturkan mereka tidak akan lagi meneliti dosis tertinggi karena dosis sedikit saja sudah memperlihatkan hasil.
"Makin sedikit dosisnya, makin banyak orang yang bisa terlindungi nantinya," kata Presiden Moderna, Stephen Hoge.
Stephen Evans, profesor farmakoepidemiologi di London School of Hygiene & Tropical Medicine, mengatakan meski sulit untuk yakin dengan hasil fase pertama hanya dari siaran pers, tetap ada rasa optimisme.
"Mesti dicatat, ini adalah fase pertama yang memperlihatkan vaksin mampu memicu respons antibodi dan dosisnya cukup," kata Evans.
"Baru pada fase ketiga uji coba nanti akan diketahui apakah vaksin ini berhasil mencegah penyakit covid-19," kata dia.
Miliaran dosis
Trump menuturkan dia ingin sudah ada 300 juta dosis vaksin pada Januari 2021 untuk melindungi penduduk AS dan pemerintahannya memberikan suntikan dana kepada Moderna, Johnson & Johnson, dan perusahaan Sanofi dari Prancis.
Pengembangan vaksin normalnya butuh waktu satu tahun tapi pandemi corona yang sudah merenggut 315.000 jiwa ini memberi pengecualian betapa pentingnya penelitian vaksin corona.
Puluhan uji coba sudah dilakukan di berbagai belahan dunia, separuh berada di China, kata London School of Hygiene & Tropical Medicine.
China mengatakan mereka tengah melakukan uji coba vaksin terhadap manusia dengan lima kandidat vaksin.
Tantangannya adalah bukan hanya membuat vaksin yang aman dan efisien tapi juga memproduksinya sebanyak miliaran dosis.
Sejumlah laboratorium besar, termasuk Moderna, mengatakan mereka akan mulai memproduksi vaksin bahkan sebelum seluruh uji klinis rampung.
Moderna baru-baru ini mengumumkan mereka menjalin kerja sama dengan produsen besar obat-obatan, Lonza, untuk meningkatkan kapasitas produksi hingga satu miliar dosis per tahun.
(mdk/pan)