Kamp Uighur di China Pasok Pakaian Olahraga ke AS
Di balik gerbang yang terkunci rapat itu, sejumlah laki-laki dan perempuan menjahit pakaian olahraga yang nantinya akan dikirim ke kampus-kampus dan tim olahraga di Amerika Serikat.
Kawat berduri dan ratusan kamera pemantau mengitari kawasan berisi 30 asrama, sekolah, gudang, dan bengkel di wilayah Provinsi Xinjiang, sebelah barat China. Puluhan petugas keamanan bersenjata dan anjing Doberman bersiaga di luar kawasan mirip kamp konsentrasi itu.
Di balik gerbang yang terkunci rapat itu, sejumlah laki-laki dan perempuan menjahit pakaian olahraga yang nantinya akan dikirim ke kampus-kampus dan tim olahraga di Amerika Serikat.
-
Mengapa warga Uighur merasa diperlakukan tidak adil di China? Abdul mengatakan, saat ini terdapat ratusan tempat pengungsian konsentrasi yang mengelilingi pemukiman warga Uighur. Kamp konsentrasi ini diperkenalkan kepada dunia internasional sebagai pusat pendidikan. Namun kenyataannya kamp konsentrasi tersebut ditujukan untuk menghapuskan identitas agama dan bangsa Uighur serta membuat mereka lupa seorang muslim."Penerintah komunis China mengkriminalisasi praktek Islam yang normal," kata Abdul.
-
Apa yang terjadi pada warga Uighur di China yang membuat mereka terpisah dari keluarga? Abdul mengaku mendapat telepon dari kerabat di Shanghai pada September 2017. Menurut Abdul, kerabatnya itu mengabarkan bahwa adiknya diambil dari kamp konsentrasi warga Uighur di China. "Dan kemudian mereka tidak tahu tentang orang tuaku. Itu terakhir kali aku mendengar kabar dari mereka," ujar Abdul ketika menjadi narasumber pada agenda konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' diselenggarakan oleh OIC Youth Indonesia di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Siapa yang menganggap pelanggaran HAM di China terhadap warga Uighur sebagai tindakan pelanggaran HAM? Presiden Organization of Islamic Conference (OIC) Youth Indonesia, Astrid Nadya Rizqita menilai banyak dugaan pelanggaran HAM dalam persoalan warga Uighur."Kalau merujuk pada HAM, kebebasan beragama, itu banyak sekali hal-hal yang melanggar HAM," kata Astrid saat menyampaikan pidato pembukaan di konferensi pers dan dialog publik bertemakan 'Plight of Uyghur and Current Updates' di Marrakesh Inn Hotel, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
-
Bagaimana cara Indonesia bisa membantu warga Uighur di China? Menurutnya, Indonesia sebagai negara yang menganut prinsip non-intervensi juga bukan berarti hanya bisa diam, tetapi dapat menerapkan mekanisme dialog ataupun diplomasi untuk ikut bersuara dalam permasalahan dunia. "Ini bukan berarti kita diam atau memalingkan kepala. Namun, bukan berarti indonesia juga langsung lantas berangkat ke sana, tapi kita dapat menggunakan mekanisme dialog dan diskusi," ujar Astrid.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Di mana pemukiman orang Austronesia ditemukan di China? Arkeolog China baru-baru ini menemukan pemukiman orang Austronesia yang berasal dari 7.300 tahun yang lalu di Pulau Pingtan, Provinsi Fujian.
Kantor berita the Associated Press menelusuri pengiriman barang dari pabrik di dalam kamp menuju Badger Sportswear, pemasok besar pakaian olahraga di Statesville, Negara Bagian North Carolina, Amerika Serikat. Pengiriman barang itu menunjukkan betapa sulitnya mencegah produksi barang--yang dibuat oleh buruh paksa itu--masuk ke jaringan pemasok global meski impor barang semacam itu termasuk ilegal di AS.
CEO Badger John Anton dua hari lalu mengatakan perusahaannya akan mencari sumber pemasok pakaian olahraga lain saat penyelidikan ini berlangsung.
Pemerintah China selama ini mengatakan kamp itu, yang mereka sebut kamp pelatihan, menawarkan kursus untuk warga muslim etnis Uighur, Kazakh, dan yang lainnya sebagai bagian dari upaya untuk membuat kelompok minoritas 'melek peradaban' dunia dan memberantas kemiskinan di Xinjiang. Mereka mengatakan orang-orang yang berada di kamp itu sudah menandatangani perjanjian untuk menerima pelatihan kejuruan.
Departemen Propaganda Xinjiang tidak merespons pertanyaan yang diajukan. Kementerian Luar Negeri China kemarin menuding media Barat membuat banyak 'laporan tidak benar' tentang pusat pelatihan itu. Namun mereka tidak menjelaskan apa yang dimaksud dalam tudingan itu.
"Laporan-laporan itu hanya berdasarkan bukti katanya atau mengada-ada saja," ujar juru bicara Hua Chunying, seperti dilansir laman the Associated Press, Selasa (18/12).
Namun sejumlah orang yang pernah berada di kamp itu atau punya teman atau keluarga mengatakan kepada AP, para tahanan di sana tidak diberi pilihan lain selain bekerja di pabrik.
Bahkan orang Uighur dan Kazakh yang diwawancara di pengasingan menuturkan, orang-orang yang punya keahlian profesional pun dipaksa mengerjakan pekerjaan kasar.
Soal upah pun bervariasi. Sebagian dapat sebagian tidak. Yang diupah mendapat bayaran hingga beberapa ratus dolar sebulan, sedikit di atas garis kemiskinan di wilayan Xinjiang. Sumber yang mengetahui langsung keadaan di dalam kamp mengatakan sekitar 10-20 persen penghuni kamp bekerja di pabrik-pabrik dengan upah yang hanya sepersepuluh dari pendapatan mereka sebelumnya.
Banyak laporan yang mengungkapkan bahwa warga Muslim Uighur telah ditahan selama berbula-bulan di kamp-kamp tersebut. Namun pihak pemerintah China membantah tuduhan itu.
Para pejabat berdalih, bahwa orang-orang Uighur ini memiliki hak penuh tetapi telah terjebak dalam ekstremisme agama. Oleh karena itu, pemerintah akan berusaha memberikan pemukiman dan pendidikan kembali kepada orang-orang itu.
"Argumen mengenai satu juta warga Uighur yang ditahan di pusat-pusat sama sekali tidak benar. Warga Xinjiang, termasuk Uighur, menikmati kebebasan dan hak yang sama," kata wakil direktur Departemen Kerja Front Amerika Serikat Komite Sentral Partai Komunis China, Hu Lianhe.
"Kami memang mengadakan program pemukiman dan pendidikan ulang, bukan penahanan" lanjutnya.
Baca juga:
Begini Kondisi Pusat Kejuruan Muslim Uighur yang Mirip Kamp Perang
Kisah Putri Uighur Pilih Mati daripada Ditiduri Kaisar China
Amnesty International: Tempat Penahanan Muslim Uighur di China Mirip Kamp Konsentrasi
Warga Muslim Uighur Didiskriminasi Pemerintah China Demi Perangi Radikalisme
Pemerintah RI Didesak Tegas Soal Pelanggaran HAM Menimpa Muslim Uighur
Melihat Sejarah Penyebab Muslim Uighur Alami Diskriminasi