Kasal bantah klaim China, penangkapan kapal terjadi di wilayah RI
Kendati begitu, TNI AL mendukung solusi diplomatik alih-alih menambah armada di Natuna
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Ade Supandi menegaskan data radar tidak mungkin salah terkait insiden Natuna akhir pekan lalu. Dia membantah klaim pemerintah China yang berkukuh kapal pencuri ikan itu sedang beroperasi di wilayah mereka.
"Sesuai radar, kapal itu berada di wilayah kita," kata Ade saat ditemui di Jakarta, Selasa (22/3).
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
-
Di mana ledakan gudang amunisi TNI terjadi? Lokasi ledakan Gudang Amunisi Daerah (Gudmurad) Desa Ciangsana, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (30/3) lalu menyisakan pertanyaan.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
Saat ini, TNI AL dalam posisi pasif. Ade menyatakan tidak akan ada penambahan armada ke pangkalan dekat Natuna kecuali diminta. Sedangkan untuk insiden kapal coast guard China menghalang-halangi penyidik Kementerian Kelautan dan Perikanan, pihak TNI AL mengatakan penyelesaiannya lebih baik melalui jalur diplomatik. Apalagi Kementerian Luar Negeri sudah mengirim nota protes, sehingga hasil pembicaraan para diplomat perlu ditunggu lebih dulu.
"(Penambahan) kekuatan ke Natuna itu nanti kan Panglima TNI menentukan pada asesmen kondisinya. Ini kan semacam konflik perikanan ya, jadi diselesaikan dulu dalam konteks perikanan," kata Ade.
"Kita lihat konflik ini akan membesar atau engga. Tidak ujug-ujug juga konflik, karena ada jalur diplomasi."
Sebelumnya diberitakan, kapal patroli Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia menangkap sebuah kapal China 'Kway Fey' yang melakukan penangkapan ikan secara ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Natuna, Kepulauan Riau, Sabtu (19/3). Saat kapal itu hendak dibawa ke pulau terdekat, belakangan kapal penjaga pantai China mengganggu operasi KKP, lalu membebaskan Kway Fey agar tak dibawa masuk perairan Indonesia.
Menanggapi protes pemerintah RI, juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, mengatakan kapal nelayan dari negaranya itu sedang memancing di wilayah sah China. Alhasil, tindakan coast guard membebaskan mereka dinilai Beijing sudah benar.
"Lokasi yang Anda sebutkan, tempat insiden berlangsung, merupakan kawasan penangkapan ikan tradisional China. Kapal nelayan China saat itu menjalankan aktivitas penangkapan seperti biasa di dalam area itu," kata Hua.
Baca juga:
Kapal China langgar batas wilayah, TNI AL perkuat perairan Natuna
5 Fakta China arogan, kirim kapal terobos Natuna bela pencuri ikan
JK soal kapal AL China langgar wilayah: Itu urusan Menteri Susi
Menlu Retno panggil perwakilan China, protes kapal terobos Natuna
China tak merasa salah ganggu penangkapan ilegal fishing di Natuna
Menteri Susi sebut klaim China atas wilayah Natuna tak diakui dunia