Kelaparan Akut dan Dehidrasi, Belasan Bayi Palestina Meninggal di Rumah Sakit
Kelaparan dan Dehidrasi Akut, Belasan Bayi Palestina Meninggal di Rumah Sakit
Kementerian Kesehatan Palestina kemarin mengatakan lebih dari selusin anak di Rumah Sakit Kamal Adwan meninggal dunia akibat gizi buruk dan dehidrasi ekstrem.
- Ini Dampak yang Akan Terjadi Jika Palestina Diakui Sebagai Negara
- 10.000 Warga Palestina Masih Terkubur di Bawah Reruntuhan Gaza, Butuh Waktu 3 Tahun untuk Dikumpulkan
- Tak Hanya di Gaza, lsrael Bunuh Ratusan Anak-Anak Palestina di Tepi Barat
- Pemukim Ilegal Israel Curi Ratusan Ekor Ternak Warga Palestina di Tepi Barat
Kelaparan dan Dehidrasi Akut, Belasan Bayi Palestina Meninggal di Rumah Sakit
"15 anak meninggal akibat gizi buruk dan dehidrasi di RS Kamal Adwan. Kami mengkhawatirkan enam anak lainnya yang menderita kekurangan gizi dan dehidrasi dalam perawatan intensif di rumah sakit tersebut akibat terputusnya generator listrik dan mesin oksigen," ujar juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashraf al-Qudra, seperti dilansir laman the Cradle, Ahad (3/3).
Pekan lalu, Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan Ahmad al-Kahlout, mengumumkan, rumah sakit tersebut tidak dapat beroperasi karena kekurangan bahan bakar untuk generator.
Pasukan Israel menyerbu rumah sakit itu Desember lalu kemudian mengumpulkan pria Palestina dan staf rumah sakit untuk ditahan. Selama beberapa bulan terakhir, kondisi di sana terus memburuk.
Kondisi Gaza semakin kritis akibat perang genosida yang dilancarkan Israel. Kementerian Kesehatan melaporkan dua anak lainnya meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa, Gaza Utara, pekan lalu.
Qudra menegaskan Israel bertanggung jawab atas berhentinya layanan di 31 rumah sakit Gaza karena pengeboman dan perampasan pasokan medis dan bahan bakar.
“Israel telah menghentikan layanan 31 rumah sakit di Gaza karena pengeboman, penghancuran, dan perampasan pasokan medis dan bahan bakar, dan sebagian menargetkan 152 fasilitas kesehatan,” ujar Qudra.
“Kami meminta badan-badan internasional segera melakukan intervensi untuk mencegah bencana kemanusiaan di Gaza utara. Komunitas internasional sedang menghadapi ujian moral dan kemanusiaan untuk menghentikan genosida di Gaza,” tambahnya.
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin mendesak untuk mendapat perhatian dan intervensi segera dari komunitas internasional guna mencegah lebih banyak korban jiwa dan penderitaan yang tidak perlu.
Pesawat-pesawat Yordania dan Amerika Serikat mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza dengan menjatuhkannya dari udara dalam beberapa hari terakhir.
Israel juga mengklaim Rabu lalu truk bantuan diizinkan masuk ke Gaza. Namun, bantuan tersebut belum cukup untuk mengatasi kondisi parah yang dihadapi Gaza.