Kemlu sebut 42 persen warga Indonesia khawatir dengan kedatangan pengungsi
Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri, Achsanul Habib mengatakan, sebanyak 42 persen orang Indonesia mengaku khawatir dengan adanya pengungsi yang datang. Baginya pengungsi akan menjadi masalah baru di Indonesia. Salah satu ketakutan utamanya adalah isu terorisme.
Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri, Achsanul Habib menyebutkan 42 persen warga Indonesia khawatir terhadap arus masuk pengungsi dan pencari suaka. Ia merujuk pada hasil survei yang dilakukan Pew Research Center pada tahun 2017.
Tak hanya Indonesia, lembaga riset independen asing itu juga melakukan survei yang sama di sejumlah negara berbeda. Hasilnya menunjukkan tingkat presentasi yang berbeda.
-
Dimana serangan teroris terjadi? Serangan tersebut terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Di mana kejadian teror suara ketuk pintu ini terjadi? Belum lama ini, sebuah kejadian yang tak biasa terjadi di Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Kenapa singkatan penting? Secara umum, telah disebutkan bahwa singkatan berguna untuk efisiensi, yaitu mempermudah dan mempercepat komunikasi tertulis maupun lisan.
-
Mengapa Pilkada penting? Pilkada memberikan kesempatan kepada warga negara untuk mengekspresikan aspirasi mereka melalui pemilihan langsung, sehingga pemimpin yang terpilih benar-benar mewakili kehendak dan kebutuhan masyarakat setempat.
Seperti negara ASEAN lainnya, hasil survei menunjukkan hanya 21 persen masyarakat Vietnam yang khawatir dengan adanya isu tersebut.
"Sedangkan 46 persen warga di Filipina mengaku concern dengan adanya pengungsi dan para pencari suaka," ujar Habib dalam forum penanganan pengungsi yang diselenggarakan di Hotel Gren Alia, Jakarta, Kamis (26/4).
Selain itu, negara-negara yang dekat jalur pengungsi dan sebagai tempat tujuan pengungsi cukup tinggi seperti Hungaria dan Yunani dan beberapa negara Eropa hampir mendekati 70 persen.
Walau begitu hasil survei negara ressttlement seperti Amerika Serikat dan Australia, tidak lebih dari 40 persen.
Banyaknya pengungsi yang datang membuat banyak negara akhirnya mengubah kebijakan publik. Selain itu, muncul tren phobia di kalangan masyarakat setempat, seperti di Eropa yang phobia terhadap Islam.
Namun Habib menjelaskan, dari hasil survei tersebut yang menjadi kekhawatiran utama orang Indonesia adalah isu terorisme.
Menurut data UNHCR pengungsi yang berada di Indonesia berasal dari Suriah, Irak, Afghanistan, Somalia, Myanmar dan Sri Lanka.
"Walau Indonesia belum memperbaharui perjanjian pengungsi dengan PBB, Pemerintah Indonesia berkomitmen akan membantu pengungsi yang datang dan membutuhkan pertolongan," kata Habib.
(mdk/did)