Kerangka Sembilan Anak Berusia 3.000 Tahun Ditemukan, Dikubur Bersama Kuda & Kambing
Arkeolog dari Universitas Teheran, Iran menemukan tengkorak anak-anak berusia 3.000 tahun saat melakukan penggalian di makam kuno di daerah Segzabad, Provinsi Qazvin.
Arkeolog dari Universitas Teheran, Iran menemukan tengkorak anak-anak berusia 3.000 tahun saat melakukan penggalian di makam kuno di daerah Segzabad, Provinsi Qazvin.
Penggalian yang dilakukan di bawah pengawasan Dr. Mustafa Dehpahlavan ini menemukan kerangka beberapa anak bersama bayi dan janin. Selain itu, tim juga menemukan kerangka dua ekor kuda, dua ekor kambing, dan seekor domba.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Sarsina? Para arkeolog di Italia telah berhasil mengungkapkan sebuah penemuan menakjubkan di kota Sarsina. Penemuan ini diumumkan Kementerian Kebudayaan Italia (MIC) dalam keterangan persnya.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di Inggris? Baru-baru ini arkeolog menemukan kapak genggam prasejarah di Inggris. Ilmuwan takjub dengan ukuran perkakas berusia 300.000 tahun ini, yang dinilai sangat besar.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di kota kelahiran Sinterklas? Para arkeolog menemukan sejumlah hiasan plakat kaca dengan desain yang sangat indah saat menggali di kota kelahiran Sinterklas.
Kerangka-kerangka ini ditemukan di area sekitar 5 meter persegi, dikutip dari Arkeo News, Minggu (30/4).
Dr. Mostafa Dehpahlavan menyampaikan, temuan mereka seberat 10 ton terdiri dari kerangka sembilan anak-anak, seorang bayi, dan satu janin, serta kerangka dua ekor kuda dewasa, dua ekor kambing, dan seekor domba.
Penggalian dilakukan pada tiga bagian. Pada bagian pertama berisi kerangka seorang anak dan kerangka seekor kambing muda.
"Di pemakaman timur Qara Tepe, bukti penting dari lima lapisan kuburan dan liang lahat yang bertumpuk diperoleh dalam skala luas. Di pemakaman ini, liang lahat tidak memiliki arah tertentu. Perbatasan mereka dikelilingi oleh beberapa gundukan tanah liat. Janin dan bayi yang diaborsi dikubur dalam periuk tanah liat. Tanpa terkecuali, sisa-sisa hewan seperti kambing, domba yang belum dewasa, sapi, unta, dan kuda ditemukan di semua kuburan, yang menandakan bahwa hewan dikuburkan di samping jenazah," jelas Dr Dehpahlavan.
Berdasarkan pertumbuhan gigi dan panjang tulang, kerangka anak-anak tersebut diperkirakan berusia kurang dari enam tahun.
Sementara itu di bagian kedua liang lahat, tim menemukan kerangka dua ekor kuda dewasa dari ras yang berbeda.
"Pertama, sisa-sisa kuda dewasa yang tergeletak miring ke kiri tanpa tengkorak. Kuda dewasa lain yang lebih kecil (kemungkinan dari jenis Kaspia) dikuburkan dalam bentuk meringkuk di sisi kanannya. Tengkoraknya berada di atas permukaan tubuh dalam bentuk setengah terangkat. Kuda ini memiliki kalung dengan manik-manik perunggu dan bagian dari tali kekang besi kuda ini dapat dilihat di bagian mulut," jelas tim arkeolog.
Pada bagian ketiga, Dr. Dehpahlavan mengatakan liang lahat berisi kerangka manusia dan hewan dengan kondisi yang sangat berantakan.
"Berdasarkan tengkorak yang bisa terlihat, totalnya delapan orang dikubur di bagian ini. Di sebelah gua tanah liat abu-abu, sisa-sisa janin manusia dapat dilihat," jelasnya.
Selain itu, tengkorak domba dewasa dapat diidentifikasi di sebelah tengkorak janin manusia. Selain itu, ditemukan juga wadah tembikar bergagang vertikal dan kendi kecil beserta bagian badan pot dengan hiasan warna kacang polong dan tali.
Tim juga menemukan kerangka anak di samping piring tanah liat, yang dapat membuktikan status sosial, serta ornamen penguburan seperti gelang perunggu, cincin, dan sisa-sisa kalung yang terbuat dari batu, perunggu, dan manik-manik gading.
Temuan tersebut dipindahkan ke kotamadya Segzabad untuk dipajang dan dilestarikan sesuai dengan standar konservasi dan restorasi karena kondisi yang tidak memungkinkan di pemakaman Qara Tepe.
(mdk/pan)