Ketika 60 Beruang Kutub Kepung Sebuah Desa di Rusia
Sejumlah beruang kutub "menyerang" sebuah desa di Rusia yang jaraknya jauh di sebelah utara untuk mencari makanan. Para pejabat menyerukan "patroli beruang' di sekitar desa dan meminta warga mengurangi aktivitas di luar.
Sejumlah beruang kutub "menyerang" sebuah desa di Rusia yang jaraknya jauh di sebelah utara untuk mencari makanan. Para pejabat menyerukan "patroli beruang' di sekitar desa dan meminta warga mengurangi aktivitas di luar. Menurut pecinta lingkungan, perubahan iklim adalah salah satu penyebab beruang-beruang itu "mengepung" desa Rusia tersebut.
Tatyana Minenko, kepala "Patroli Beruang" desa Ryrkaypiy, Rusia, mengatakan kepada Kantor Berita Rusia RIA Novosti, jumlah beruang kutub yang telah turun di Ryrkaypiy, wilayah Chukotka Rusia, kian bertambah dalam beberapa hari terakhir dan hari ini ada sekitar 60 beruang.
-
Bagaimana Pohon Pelawan menjadi penghasil madu liar? Selain dimanfaatkan untuk berbagai aktivitas manusia, pohon ini rupanya juga menjadi rumah atau sarang lebah liar sehingga menjadi penghasil madu lebah liar yang memiliki cita rasa pahit.
-
Di mana henbane hitam ditemukan tumbuh liar? Sisa-sisanya umum ditemukan di situs arkeologi di Eropa Barat Laut karena tumbuh liar di dekat pemukiman manusia, sehingga sulit untuk menentukan apakah itu sengaja digunakan.
-
Mengapa warga Sampangan panik dengan kucing liar? Warga menduga bahwa kucing liar itu terkena rabies.
-
Bagaimana cara mengatasi gigitan kucing liar? Jika Anda tiba-tiba digigit kucing liar yang kemudian timbul luka, pertolongan pertama yang perlu dlakukan adalah menghentikan pendarahan. Setelah perdarahan berhenti keluar di area gigitan, selanjutnya bersihkan luka dengan sabun dan air, serta oleskan salep antibiotik dan perban pada gigitan. Setelah melakukan pertolongan pertama, Anda bisa mengecek kondisi ke dokter untuk mengetahui apakah luka tersebut berisiko menimbulkan komplikasi lain.
-
Dimana balap liar ini terjadi? Aksi pembubaran balap liar ini terjadi di Jalan Sudirman, Kudus, Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara warga Sampangan mengatasi kucing liar? Warga yang khawatir kemudian menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) untuk membantu mengevakuasi hewan tersebut.
Dilansir dari CNN, Jumat (6/12), kemarin World Wide Fund for Nature (WWF) Rusia menyatakan beruang itu memakan bangkai anjing laut yang berada di pantai desa sejak musim gugur.
"Hampir semua beruang kurus," ucap Minenko, dikutip dari WWF. "Di antara mereka ada yang dewasa, muda, ada juga yang betina dengan anak-anaknya," tambahnya.
Menurut WWF, beruang kutub sering terlihat di daerah sekitar desa, namun jumlah yang "banyak" seperti itu terjadi dalam beberapa hari saja.
WWF mengatakan Relawan dan warga telah mulai berpatroli di sekitar desa, seperti sekolah dan taman kanak-kanak untuk menghindari serangan dari beruang. Seluruh kegiatan yang diadakan di luar telah dibatalkan dan anak-anak diantar ke sekolah dengan bus.
"Kondisi psikologis di desa sangat sulit, para wanita khawatir karena anak-anak mereka berjalan ke sekolah," ucap Anatoly Kochnev, ilmuwan di Institut Studi Biologi Utara Rusia kepada kantor berita TASS.
Kochnev menambahkan, lima tahun sebelumnya tidak lebih dari tiga hingga lima beruang yang mendekati desa. Menurut TASS, jumlah populasi di Ryrkaypiy sekitar 500 penduduk.
"Kami mencoba mengendalikan situasi, namun tidak ada yang tahu apa yang terjadi di sana dalam 3-5 tahun," ucap Kochnev. "Jika populasi walrus berkurang, beruang kutub tidak akan pergi dari sana, tapi mereka akan terus lapar."
Dia mengatakan biasanya beruang tetap tenang saat mereka mendekati manusia. Menurut TASS, terakhir kali seekor beruang membunuh manusia di Ryrkaypiy pada 2011.
Suhu Lebih Hangat jadi Penyebabnya
Para Ilmuwan mengatakan cuaca yang luar biasa hangat di daerah tersebut menyebabkan es mencair dan memengaruhi kebiasaan berburu beruang.
"Jika esnya cukup kuat, maka beruang akan ke laut untuk berburu anjing laut atau hewan laut lainnya," ucap Mikhail Stishov, koordinator proyek WWF-Rusia untuk konservasi Keanekaragaman Hayati Arktik.
"Situasi itu merupakan kondisi yang wajar," katanya. "Kita perlu beradaptasi dengan kondisi ini sehingga tidak ada manusia dan beruang yang menderita."
Desa Ryrkaypiy terletak di dekat pantai Samudera Arktik dan menghadap Pulau Wrangel, atau bisa dikenal sebagai "rumah bersalin" untuk beruang kutub.
Reporter Magang: Denny Adhietya
(mdk/pan)