Koran Israel Ini Berani Terang-Terangan Sebut Netanyahu Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza
Koresponden harian itu sempat melakukan tur ke wilayah Gaza bersama pasukan Israel.
Surat kabar Israel, Haaretz kemarin menerbitkan tajuk rencana yang menyebut Benjamin Netanyahu dan militer Israel telah melakukan pembersihan etnis di Gaza utara.
Artikel tersebut ditulis setelah Yaniv Kubovich, koresponden militer Haaretz melakukan tur ke wilayah Beit Hanoun, Beit Lahia, Al-Attatra, dan Jabalia bersama pasukan militer Israel, seperti dilansir dari laman Middle East Eye (MEE).
- Tentara Israel Mengaku Sudah Lelah Berperang di Gaza, Menolak Bertugas Karena Tak Ada Kepastian Kapan Pulang
- Israel Sengaja Ingin Tawanan di Tangan Hamas Segera Tewas, Ini Tujuannya
- Surat Kabar Israel ini Lebih Berani Kecam Netanyahu Daripada Seluruh Media Besar Amerika
- Israel Rekrut Ribuan Tentara Asing untuk Bertempur di Gaza, Bayarannya Cuma Segini
Tentara penjajah Israel menyebut operasi pembersihan etnis ini dengan sebutan “Rencana Jenderal”.
Kubovich sempat menanyakan keterlibatan tentara Israel dengan rencana jenderal tersebut dan salah satu perwira tentara bersikeras mengatakan bahwa mereka tidak melakukan pembersihan etnis dan menyebut mereka “bertindak atas instruksi Komando Selatan ‘militer Israel’ dan kepala stafnya.”
Sementara itu, dilaporkan seorang perwira senior, yang diidentifikasi sebagai Brigadir Jenderal Itzik Cohen, komandan Divisi ke-126 mengatakan kepada wartawan,
“Tugas saya adalah menciptakan ruang yang bersih, kami memindahkan penduduk untuk melindunginya guna menciptakan kebebasan bertindak bagi pasukan kami,” katanya.
Kelaparan
Saat ini, tentara penjajah Israel tengah mengevakuasi warga Gaza yang tersisa secara paksa, rumah-rumah dan infrastruktur dihancurkan dan jalan-jalan lebar di daerah itu sedang dibangun dan merampungkan pemisahan masyarakat di Jalur Gaza.
Pasukan Israel melarang masuknya makanan, air, dan obat-obatan ke utara Gaza sejak mereka melancarkan operasi besar-besaran di wilayah itu, termasuk Jabalia, Beit Lahia, dan Beit Hanoun pada awal Oktober.
Komite Peninjauan Kelaparan (FRC) akhir pekan lalu memperingatkan kondisi kelaparan di Gaza sudah teramat parah.
Haaretz sepenuhnya menyalahkan kondisi ini kepada Netanyahu.
"Penting untuk menyebut sesuatu dengan namanya," tulis Haaretz, yang menyoroti bahwa pengusiran paksa penduduk Gaza utara dilakukan di bawah arahan komandannya, yang "tunduk pada arahan kepemimpinan politik: Perdana Menteri Benjamin Netanyahu" dan menteri pertahanannya.
"Daripada berbicara tentang 'Rencana Jenderal', kita seharusnya berbicara tentang Perintah Netanyahu," tulis editorial tersebut.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti