Korea Beri Penghargaan kepada Dua Wanita yang Lahirkan 13 Anak, Hadiahnya Luar Biasa
Korea Selatan mengalami penurunan angka kelahiran dalam beberapa tahun belakangan.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan, baru-baru ini memberikan penghargaan kepada dua wanita yang masing-masing telah melahirkan 13 anak.
Salah satu dari wanita itu adalah Lee Young Me, ibu dari akrtis terkenal Nam Bo-ra sedangkan wanita lainnya adalah Eom Gye-suk yang berusia 60 tahun dan telah melahirkan lima putra dan delapan putri.
-
Siapa yang kuliah di Korea Selatan? Ariyo Wahab sangat bangga putrinya, Kyra Wahab, akhirnya bisa diterima di sebuah universitas di Korea Selatan. Dan bulan September lalu, putri sulungnya berangkat ke Korea.
-
Apa alasan aktris Korea Selatan punya nama barat? Beberapa aktris Korea punya nama barat karena berbagai alasan. Ada yang pernah tinggal di negara barat, ada juga yang mengadopsi nama asing untuk mempermudah jalan go-international.
-
Apa makna dari kata bijak Korea "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다"? "가장 중요한 것은 지금 이 순간이다" - "Hal terpenting adalah saat ini."
-
Di mana Korea Utara terletak? Korea Utara merupakan negara yang terletak di Asia Timur. Ibu kotanya bernama Pyongyang dan berseberangan dengan Korea Selatan.
-
Kapan Megawati tiba di Korea Selatan? Pemain voli putri Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, telah sampai di Korea Selatan pada Rabu (4/9/2024) untuk mempersiapkan diri bersama klubnya, Daejeon Jung Kwanjang Red Sparks, menjelang musim Liga Voli Korea Selatan atau Korean V-League 2024/2025.
-
Siapa yang terlihat keren dengan gaya skena di Korea Selatan? Fuji, yang kemarin tampil feminin dengan outfit santai dan hanbok, sekarang mencoba gaya kekinian di skena. Dia memadukan cross strap croptop sama celana cargo khaki. Keren banget!
Dua wanita itu dianugerahi Medali Seongyu, penghargaan Tingkat lima dari Order of Civil Merit yang diberikan kepada mereka yang berkontribusi bagi negara dengan prestasi luar biasa di bidang politik, ekonomi, masyarakat, pendidikan atau akademis.
"Setelah hamil dan melahirkan selama lebih dari 20 tahun ada beberapa kesulitan yang saya alami, tapi berkat anak-anak yang tumbuh dengan baik, saya merasa memiliki lebih banyak momen bahagia daripada yang lain," ujar Eom dalam acara penghargaan sekaligus perayaan Hari Ibu Hamil ke-19 yang dihadiri sekitar 150 ibu hamil dan anggota keluarga mereka di Glad Hotel, Yeouido, Seoul, seperti dilansir the Straits Times, Minggu (13/10).
Korea umumkan darurat kelahiran
Dalam acara tersebut Lee Young Me juga mengungkapkan pemerintah saat ini telah menerapkan kebijakan untuk mendukung persalinan dan pengasuhan anak meski belum merata.
“Dibandingkan dengan tahun 1980-an dan 2000-an saat saya melahirkan dan membesarkan anak-anak, saya rasa sudah banyak kebijakan yang mendukung persalinan dan pengasuhan anak, tetapi ketika saya mendengar dari orang-orang di sekitar saya, masih banyak kekurangannya,” ungkapnya.
- Korea Utara Siap Perang Suci, 1,4 Juta Anak Muda Gabung Jadi Tentara
- Seperti di Indonesia, Angka Pengangguran di Korea Terus Meningkat
- Konglomerat Korea Pusing, Angka Kelahiran Makin Rendah Jumlah Lansia Makin Banyak
- Tingkat Kelahiran Korea Rendah, Wanita Indonesia Ini Beri Kejutan Kehamilannya pada Ibu Mertua Asal Korsel, Reaksi Harunya Jadi Sorotan
Rekor terendah
Ia juga menambahkan, “Kita sangat membutuhkan lingkungan kerja yang memungkinkan orang-orang untuk memanfaatkan cuti mengasuh tanpa perlu khawatir tentang pendapat orang lain, dan dukungan bagi para pekerja mandiri yang tidak memiliki cuti mengasuh dan tidak dapat mengambil cuti dari pekerjaan.”
Saat ini angka kelahiran di Korea Selatan mencapai rekor terendah pada triwulan pertama 2024 yaitu mencapai 0,76% angka ini diperkirakan akan terus menurun sampai di angka terendah yaitu 0,68% per tahun 2024.
Sebelumnya, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol telah mengumumkan “darurat nasional terhadap populasi” pada bulan Juni lalu saat mengumumkan rencana pemerintah untuk memperluas bantuan tunai bagi bayi-bayi yang baru lahir dan langkah-langkah untuk mengurangi penurunan angka kelahiran.
Reporter Magang: Elma Pinkan Yulianti