Denny Tuejeh si Mr Smile, dari Anak Sopir Angkot hingga Calon Wakil Gubernur Sulut 2024
Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) tengah menyongsong hadirnya seorang tokoh yang membawa kisah hidup penuh inspirasi.
Masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) tengah menyongsong hadirnya seorang tokoh yang membawa kisah hidup penuh inspirasi. Letjen TNI (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh, yang lebih akrab dikenal sebagai “Mr. Smile,” kini melangkah sebagai calon Wakil Gubernur Sulawesi Utara di Pilkada 2024, berpasangan dengan Steven Kandouw (SK).
Kisah Denny Tuejeh bukan sekadar perjalanan biasa. Ia tumbuh dari keluarga sederhana, di mana ayahnya bekerja sebagai sopir angkot.
Namun, kesederhanaan itulah yang membentuk keteguhan hatinya, membangun karakter kuat yang menghantarnya menjadi pemimpin.
Sebagai anak dari sopir angkot, Denny muda sudah terbiasa menghadapi kerasnya kehidupan. Namun, justru dari situ ia belajar bahwa keterbatasan bukanlah penghalang.
"Kehidupan yang sederhana mengajarkan saya untuk terus berusaha dan tidak menyerah," katanya. Keluarganya menanamkan nilai-nilai kerja keras, kejujuran, dan ketulusan, yang kemudian menjadi fondasi utamanya dalam meraih mimpi.
Sekolah di SMA Katolik Karitas Tomohon menjadi titik awal Denny menyadari potensi dirinya. Pendidikan bukan hanya tentang belajar ilmu pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter.
Di sinilah ia mulai membangun impiannya untuk menjadi pemimpin. “Sekolah adalah tempat menempa masa depan,” kenangnya. Keyakinan akan pentingnya pengabdian mulai terpatri dalam dirinya.
Pada tahun 1988, Denny memutuskan bergabung dengan militer. Langkah ini mengubah hidupnya selamanya. Dengan tekad yang kuat dan dedikasi tanpa batas, ia meniti karier di dunia kemiliteran hingga mencapai puncak sebagai Letjen TNI.
Dalam perjalanannya, Denny tidak hanya dikenal karena kompetensinya, tetapi juga karena sifatnya yang humanis, sehingga dijuluki “Mr. Smile”.
Meski sering dihadapkan pada keputusan-keputusan sulit, Denny selalu tampil dengan senyuman khas.
Senyum itu bukan sekadar ekspresi, melainkan cerminan sifat humanis yang tulus. Di balik itu, terdapat ketegasan seorang pemimpin yang mampu mengambil keputusan demi kepentingan banyak orang.
Denny Tuejeh memiliki pandangan bahwa seorang pemimpin sejati haruslah pelayan bagi rakyatnya.
Filosofi ini ia pegang teguh sepanjang kariernya. Kepemimpinannya tidak hanya tentang ketegasan, tetapi juga kasih dan perhatian kepada sesama. Ia percaya bahwa pengabdian sejati membutuhkan pengorbanan dan kepedulian terhadap orang lain.
Dalam kancah politik, Denny menghadirkan nuansa kepemimpinan yang berbeda.
Di tengah kerasnya kompetisi, ia menawarkan solusi yang penuh kemanusiaan dan harapan bagi masa depan.
Di mata masyarakat Sulawesi Utara, Denny adalah sosok yang mampu menjawab tantangan yang dihadapi daerah ini dengan bijaksana dan penuh cinta.
Mengabdi untuk Tanah Kelahiran
Setelah puluhan tahun mengabdi di tingkat nasional, Letjen (Purn) Alfred Denny Djoike Tuejeh kembali ke kampung halamannya.
Sebagai putra asli Minahasa, ia merasa memiliki tanggung jawab moral untuk memberikan yang terbaik bagi Sulut. Bersama Steven Kandouw, Denny berkomitmen untuk membawa daerah ini ke era yang lebih sejahtera dan adil.
"Kepemimpinan ini bukan hanya tentang saya, tapi tentang kita semua," ujar Denny.
Baginya, masa depan Sulawesi Utara haruslah diukir bersama, dengan kepemimpinan yang solid dan humanis. Di bawah kepemimpinan yang tegas namun penuh kasih, ia yakin Sulut akan melangkah maju dengan pasti