Krisis Pangan Ancam 150 Juta Perempuan di Seluruh Dunia Kelaparan
Dari perkiraan 828 juta orang di dunia yang terkena dampak kelaparan pada 2021, sekitar tiga dari lima (59 persen) adalah perempuan.
Bagi Rouaya, seorang ibu 33 tahun, membesarkan lima anak di sebuah desa kecil di Akkar, Lebanon utara merupakan masa-masa sulit.
Akibat krisis pandemi Covid-19 dan jatuhnya ekonomi Lebanon, dia harus melipatgandakan beban kerjanya, "bekerja di ladang dan di rumah." Tapi tetap saja, dia harus berjuang mendapatkan cukup uang untuk makan.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Kenapa Pantai Widodaren viral? Keberadaannya belum banyak yang tahu. Namun belakangan ini, pantai ini viral karena keindahannya.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Kenapa Pantai Cemara Cipanglay sempat viral? Sebelumnya, Pantai Cemara Cipanglay sempat viral di media sosial, karena jadi salah satu pantai yang tersembunyi dan belum banyak diketahui masyarakat umum.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
Invasi Rusia ke Ukraina dan dampaknya terhadap pasokan makanan makin memperburuk keadaan.
"Seringkali saya tidak punya cukup uang untuk membeli makanan buat dimasak, jadi saya memberi anak-anak roti ditaburi thyme. Kadang juga, kami hanya makan dua kali sehari. Sebelumnya tidak pernah separah ini," katanya.
Rouya tidak sendirian. Dia adalah salah satu dari puluhan juta wanita di seluruh dunia terpaksa makan terakhir dan makan paling sedikit karena krisis pangan yang memperburuk masalah ketidaksetaraan gender.
Kesenjangan gender dalam akses pangan
Dari perkiraan 828 juta orang di dunia yang terkena dampak kelaparan pada 2021, sekitar tiga dari lima (59 persen) adalah perempuan, menurut sebuah laporan yang dirilis awal bulan ini oleh organisasi kemanusiaan Care.
Angka itu setara dengan 150 juta kaum hawa yang menghadapi kerawanan pangan dibanding kaum adam. Dan kesenjangan itu semakin lebar.
Sejak 2018, kesenjangan antara ketahanan pangan laki-laki dan perempuan meningkat 8,4 kali lipat, sebagian dipercepat oleh pandemi Covid. Kini perang di Ukraina dan kekurangan pangan yang menyertainya, di samping faktor inflasi, membuat situasi makin gawat.
"Itu tidak hanya kesenjangan yang mencolok. Dibanding 2018, kesenjangan itu bertumbuh pesat," kata Emily Janoch, direktur Care kepada CNBC.
Temuan yang diambil berdasarkan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Bank Dunia. Kondisi ini berlanjut hingga Desember 2021. Dampak dari krisis 2022 tidak akan diketahui sampai tahun depan, tetapi perkiraannya terlihat suram.
"Apa yang kita lihat saat ini menjadi petunjuk keadaan akan makin parah," kata Janoch.
"Jika Anda melihat dampak pada pertanian setelah krisis pupuk Rusia, implikasinya sangat besar. Kami tidak tahu persis seperti apa bentuknya, tetapi kami tahu mereka akan sangat mempengaruhi wanita dan anak perempuan," katanya.
Kerawanan pangan meningkat ketika kesetaraan gender turun
Menurut laporan PBB tahun 2022 'Keadaan ketahanan pangan dan gizi di dunia', perempuan memiliki ketahanan pangan yang lebih buruk daripada laki-laki di setiap wilayah di dunia. Kesenjangan itu terutama terlihat di negara-negara berkembang.
Laporan Care juga menemukan ketika ketidaksetaraan gender meningkat di 109 negara, kerawanan pangan juga meningkat. Di Sudan misalnya, hampir dua pertiga perempuan (65 persen) dilaporkan mengalami rawan pangan dibandingkan hampir setengah (49 persen) laki-laki.
Anak perempuan dan wanita bertanggung jawab atas 85-90 persen persiapan makanan rumah tangga secara global dan sebagian besar belanja makanan, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB.
Memang, bahkan ketika laki-laki dan perempuan secara teknis rawan pangan, perempuan masih cenderung menanggung beban yang lebih besar.
Di Somalia misalnya, pria dilaporkan makan lebih sedikit sementara wanita tidak makan sama sekali.
Reporter Magang: Gracia Irene
Baca juga:
Jokowi: 800 Juta Orang di Dunia akan Kelaparan jika Krisis Pangan Tak Ada Solusi
Kisah Bocah di Brasil Banjir Sumbangan Makanan usai Lapor Polisi karena Kelaparan
Dunia di Ambang Bencana Kelaparan, Jutaan Nyawa Terancam Melayang
Ingin Keluar dari Daftar Orang Terkaya, Bill Gates Sumbangkan Rp300 Triliun
Ratusan Juta Orang di Timur Tengah Terancam Kelaparan karena Perang Rusia-Ukraina