Kuburan Anak Berusia 8.000 Tahun Ditemukan, Ungkap Fakta Mengejutkan
Hingga kini, manusia Zaman Batu Finlandia diketahui menguburkan orang-orang yang meninggal dalam lubang di tanah. Temuan bukti arkeologi pun sulit ditemukan karena unsur tanah yang asam di Finlandia.
Kuburan anak berasal dari 8.000 tahun lalu berhasil ditemukan di wilayah timur Finlandia. Temuan itu diyakini dapat memberikan gambaran bagaimana manusia Zaman Batu memperlakukan orang-orang yang telah meninggal.
Awalnya, wilayah makam Majoonsuo yang terletak di bagian Outokumpu, Finlandia telah menarik perhatian para peneliti sejak 1992. Oker merah cerah hingga tanah liat kaya akan besi di wilayah itu turut menarik perhatian para peneliti hingga kini.
-
Mengapa penggalian arkeologi ini dianggap penting? "Situs ini memiliki (peninggalan) arkeologi yang luar biasa dan memudahkan kita mendapatkan pemahaman seperti apa kehidupan orang-orang yang menempati negeri ini pada abad ketujuh."
-
Apa yang ditemukan arkeolog di lokasi penggalian? Artefak yang ditemukan termasuk koin Romawi dan tembikar dari Zaman Besi dan Perunggu.
-
Siapa yang memimpin misi arkeologi ini? Misi arkeologi ini dipimpin Ramadan Helmy sebagai Kepala Misi dan Direktur Kepurbakalaan Sinai Utara.
-
Mengapa para arkeolog mempelajari makam ini? Wali kota Corinaldo Gianni Aloisi mengatakan temuan tambahan di pekuburan Nevola semakin menunjukkan pentingnya area tersebut dan mungkin "memungkinkan kita untuk mengenal, dan mungkin menulis ulang, sejarah koleksi kita."
-
Bagaimana para arkeolog menyelidiki kerangka tersebut? Para arkeolog tengah menyelidiki kerangka ini dengan cermat di laboratorium untuk mencoba memecahkan teka-teki berusia 1.000 tahun ini.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Inggris? Temuan ini disebut satu-satunya di dunia, telur yang masih utuh dengan cairan putih dan kuningnya. Ini satu-satunya telur di dunia yang ditemukan dalam kondisi utuh kendati telah berumur 1.700 tahun.
Sebelumnya oker merah kerap dikaitkan dengan seni cadas (lukisan gua) serta ornamen dan penguburan.
Karena khawatir atas erosi dan lalu lintas kendaraan, pihak Badan Warisan Finlandia mulai menggali wilayah itu pada 2018 lalu. Namun dalam penggalian itu, mereka menemukan kuburan kuno.
Hingga kini, manusia Zaman Batu Finlandia diketahui menguburkan orang-orang yang meninggal dalam lubang di tanah. Temuan bukti arkeologi pun sulit ditemukan karena unsur tanah yang asam di Finlandia.
Namun setelah mengungkap bukti mikroskopis, kuburan itu seolah-olah dapat memelihara gigi seorang anak, serta potongan-potongan bulu burung, serat tumbuhan dan helai rambut anjing selama ribuan tahun.
Berbagai temuan yang berada di kuburan pun dapat menggambarkan potret anak yang dikuburkan.
Para peneliti mengungkap gigi yang ditemukan itu milik seorang anak berusia tiga dan sepuluh tahun. Berdasarkan analisis, anak yang dikubur itu ditemani dua panah kuarsa dan dua benda kuarsa lainnya.
Peninggalan lain seperti 24 fragmen bulu kecil juga ditemukan di kuburan itu. Dari 24 bulu kecil, tujuh bulu itu diyakini berasal dari unggas air. Para peneliti mengatakan anak itu mungkin dibaringkan di atas ranjang bulu atau anak itu dibungkus dengan pakaian yang terbuat dari unggas air.
“Anjing yang dikubur bersama orang yang sudah meninggal telah ditemukan, misalnya, di Skateholm, sebuah situs pemakaman terkenal di Swedia selatan yang berusia sekitar 7.000 tahun,” jelas Kristiina Mannermaa, peneliti dan profesor di Universitas Helsinki.
“Penemuan di Majoonsuo sangat sensasional, meskipun tidak ada yang tersisa selain rambut hewan atau hewan – bahkan gigi. Kami bahkan tidak tahu apakah itu anjing atau serigala. Metode yang digunakan, menunjukkan bahwa jejak bulu dan bulu dapat ditemukan bahkan di kuburan berusia beberapa ribu tahun, termasuk di Finlandia,” lanjutnya, dikutip dari CNN, Senin (7/11).
Tim peneliti juga mengumpulkan 60 kantung tanah yang berasal dari kuburan itu. Tanah-tanah itu kemudian dianalisis untuk mencari sampel mikropartikel seperti asam lemak.
Tuija Kirkinen, pemimpin penelitian menyatakan terdapat hubungan sosial antara manusia dan hewan di situs pemakaman pemburu dan pengumpul. Kirkinen menjelaskan hubungan ini dapat membuka wawasan lebih besar mengenai anak yang dikubur.
Kirkinen sendiri yakin anak itu hidup antara 7.500 dan 9.000 tahun lalu.
Dalam kuburan itu, tim yang dipimpin Kirkinen juga menemukan serat tumbuhan yang kemungkinan besar berasal dari pohon willow atau jelatang. Tim yakin serat tumbuhan itu digunakan untuk membuat jaring ikan.
“Pekerjaannya sangat lambat dan itu benar-benar membuat hati saya melompat ketika saya menemukan potongan-potongan kecil dari pakaian masa lalu dan perabotan kuburan, terutama di Finlandia, di mana semua tulang yang tidak terbakar cenderung membusuk,” jelas Kirkinen.
“Ini semua memberi kita wawasan yang sangat berharga tentang kebiasaan penguburan di Zaman Batu, yang menunjukkan bagaimana orang telah mempersiapkan anak itu untuk perjalanan setelah kematian,” lanjutnya.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)