Laporan Kesenjangan Dunia: Orang kaya makin kaya, kelas menengah terpuruk
Laporan Kesenjangan Dunia: Orang kaya makin kaya, kelas menengah terpuruk. Globalisasi menyebabkan ratusan juta orang di negara berkembang mengalami kenaikan pendapatan, terutama di China dan India.
Kesenjangan antara si kaya dan si miskin di dunia ini makin lebar selama empat dekade terakhir. Hal itu diungkapkan dalam laporan The World Inequality 2018 yang dihimpun oleh tim internasional dan sejumlah peneliti, termasuk ekonom terkenal Thomas Piketty dan Emmanuel Saez.
Laman ABC News melaporkan, Jumat (16/12), dalam laporan yang baru dirilis itu sebanyak satu persen orang terkaya di dunia pendapatannya naik dua kali lipat dibanding penduduk miskin.
Kaum kelas menengah yang kebanyakan berada di Amerika Utara dan Eropa mengalami nasib yang terburuk. Globalisasi menyebabkan ratusan juta orang di negara berkembang mengalami kenaikan pendapatan, terutama di China dan India. Gaji para pekerja di sektor manufaktur dan pegawai kelas menengah lainnya kini mengalami penurunan.
Laporan teranyar ini menyatakan, negara-negara bisa mengurangi jurang lebar antara si kaya dan si miskin dengan kebijakan pajak progresif dan subsidi untuk pendidikan.
Pada 1980 Amerika Serikat dan negara Eropa Barat punya tingkat kesenjangan yang relatif sama. Sekitar satu persen orang kaya menguasai 10 persen pendapatan keseluruhan. Tapi pada 2016, satu persen orang terkaya di Eropa menguasai 12 persen pendapatan keseluruhan, sedangkan di AS satu persen orang terkaya menguasai 20 persen pendapatan keseluruhan.
Perbedaan itu terjadi karena di AS aturan pajak menjadi lebih longgar sedangkan di Eropa kebijakan pemerintah lebih mendukung sektor pendidikan yang menguntungkan kaum kelas menengah ke bawah.
Laporan ini memperlihatkan kesenjangan antara si kaya dan si miskin kian menanjak sejak 1980. Meski pada krisis 2008 kesenjangan itu sempat menyusut.
Pendapatan 10 persen orang terkaya dunia juga meningkat selama empat dekade terakhir, terutama di India, Rusia, dan Amerika Serikat. Di Timur Tengah, Brasil, dan negara sub-Sahara Afrika, kesenjangan masih sangat lebar, kata laporan ini.
"Kesenjangan ekonomi menyebar luas dan pada kondisi tertentu tidak terelakkan. Kami meyakini meningkatnya kesenjangan ini tidak terawasi secara memadai dan bisa menimbulkan berbagai macam masalah politik, ekonomi, dan sosial," kata kesimpulan para penyusun laporan ini.
Baca juga:
Cerita miliuner muda ingin telurkan orang kaya baru di Tanah Air
Fakta menarik di daftar terbaru orang kaya RI, termasuk sosok cantik Arini Subianto
Sosok Arini Sarraswati Subianto, wanita cantik terkaya di Indonesia
Fakta terbaru orang terkaya RI 2017, termasuk bergabungnya sosialita Arini Subianto
5 CEO ini sukses setelah lepas dari kebangkrutan
3 Pengusaha paling bersinar di 2017
-
Di mana Orang Talak Mamak tinggal? Melansir dari beberapa sumber, Suku Talang Mamak ini menghuni di empat kecamatan di Kabupaten, mulai dari Batang Gangsal, Cenaku, Kelayang, dan juga Rengat Barat.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Kenapa sebagian Tembok Besar China mengalami kerusakan? Namun, hal ini bergantung pada komposisi biocrust dan iklim di wilayah tempat sampel diambil.
-
Siapa saja orang terkaya di Indonesia? Memiliki kekayaan gabungan sebanyak US$ 48 miliar (Rp 744 triliun), Robert Budi dan Michael Hartono bertahan di posisi pertama.
-
Apa ciri-ciri orang yang termasuk Ras Melayu Mongoloid? Ras Melayu Mongoloid memiliki ciri-ciri tersendiri. Mulai dari kulit sawo matang, muka bulat, rambut ikal atau lurus, hidung sedang atau lebar, badan tinggi ramping, membawa kebudayaan zaman batu muda hingga memiliki paham animisme dan dinamisme.
-
Mengapa orang selingkuh? Penyebab selingkuh paling umum yang sering terjadi antara lain adalah kurangnya komunikasi, kurangnya intensitas hubungan intim, ketidakpuasan pasangan, kehidupan seks yang monoton, keinginan untuk balas dendam, kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi, masalah dengan komitmen, dan jatuh cinta pada orang lain.