Lima 'tetangga' punya dendam kesumat pada Indonesia
Tetangga kadang manis, kadang bengis.
Indonesia negeri luar biasa. Satu-satunya wilayah kepulauan berbentuk republik. Secara geografis diapit dan berbatasan langsung oleh beberapa negara. Namanya punya 'tetangga', ada kisah-kisah terbangun antara kita dengan mereka. Mulai dari kisah menyenangkan, mengharu-biru, sampai membuat tangan terkepal.
Lain di bibir lain di hati. Persahabatan tentu harus terbangun demi dunia yang lebih baik. Namun beberapa kali negara-negara berbatasan dengan Indonesia ini malah bikin ulah. Mereka seperti dendam kesumat pada kita dengan pelbagai alasan.
Apa saja hal yang bikin hubungan kita dan tetangga ini bagai kucing-anjing? Dilansir dari pelbagai sumber, berikut ulasannya.
-
Apa yang diekspor ke Singapura? Sebanyak 557.280 butir telur ayam konsumsi diekspor ke Singapura dengan nilai SGD 101.730 atau setara Rp 1,15 M.
-
Kapan Timnas Indonesia melawan Australia? Pada Selasa, 10 September 2024, Skuad Garuda menunjukkan performa yang solid dengan menahan Australia 0-0 di Stadion Utama Gelora Bung Tomo (SUGBK).
-
Kapan Timnas Indonesia bertanding melawan Australia? Setelah bertanding di Arab Saudi, Timnas Indonesia akan segera kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan pertandingan melawan Australia di Stadion Utama Gelora Bung Karno pada Selasa, 10 September 2024.
-
Kapan Timnas Indonesia akan bertemu Australia? Hasil ini akan membuat Indonesia semakin percaya diri, terutama saat bertemu Australia pada 10 September 2024 mendatang.
-
Siapa yang akan pergi ke Australia? Lala membagikan sebuah video yang berisi kumpulan foto saat Gunawan mengantarnya ke bandara menuju Australia.
-
Apa yang ditemukan peneliti di Australia? Peneliti menemukan jejak kaki burung tertua yang pernah ditemukan di Australia.
Papua Nugini
Di Wilayah Timur Papua Nugini menjadi tetangga berbatasan langsung dengan kepulauan Papua milik Indonesia. Meski dekat namun mereka kerap berulah. Salah satunya cuek bebek atas surat permohonan pemerintah RI soal pemulangan buronan kasus cessie Bank Bali, Djoko Tjandra.
Mereka juga kerap melanggar batas udara dan terbang di wilayah Indonesia. Duta besar RI Andreas Sitepu bermarkas di Ibu Kota Port Moresby bahkan terancam diusir oleh Perdana Menteri Peter O'Neil.
Paling bikin kesal yakni tentara di perbatasan Papua Nugini dengan Kota Merauke ternyata suka usil. Mereka beberapa kali membakar kapal nelayan Indonesia padahal tidak melanggar wilayah perairan mereka. Nelayan Indonesia malah disuruh berenang pulang.
Singapura
Singapura, meski luas wilayahnya tak sampai sepulau Bali namun hobi bikin ulah pada Indonesia. Paling anyar yakni penamaan kapal laut KRI Usman-Harun.
Sersan Usman Haji Mohamad Ali dan Kopral Harun merupakan dua anggota marinir kebanggaan negeri ini yang gugur saat masa konfrontasi kita dengan Negeri Singa itu. Usman dan Harus mendapat gelar pahlawan. Namun bagi Singapura dua prajurit itu justru dianggap teroris sebab melakukan sabotase dan pemboman di gedung McDonald House, menewaskan tiga orang, serta melukai 22 warga sipil.
Hingga kini Singapura agak-agak sensitif dan 'rempong' jika mendengar nama Usman dan Harun. Mereka juga tidak sudi perairannya dilalui oleh kapal bernama keduanya.
Malaysia
Sebenarnya habis kata-kata pada tetangga satu ini. Indonesia-Malaysia benar-benar mewakili umumnya kehidupan bertetangga versi sinetron. Bertemu langsung saling mesam-mesem, di belakang nyinyir.
Berulang kali Malaysia berulah bikin bangsa ini gregetan. Mulai dari klaim kebudayaan seperti batik, keris, dan sebagainya. Klaim makanan tradisi, lagu 'Rasa Sayange', hingga pelbagai kasus tenaga kerja yang dari zaman kuda gigit besi belum terselesaikan hingga kini. Herannya masih banyak warga Indonesia yang nekat bekerja di Negeri Jiran meski cerita pahit TKI kita lebih banyak ketimbang manisnya.
Tak hanya menghina kebudayaan bahkan pejabat Malaysia berani menghina banyak tokoh negeri ini seperti Bacharuddin Jusuf Habibie dan Abdurahman Wahid. Ini semakin menguatkan dugaan jika tetangga satu ini memang memiliki dendam pribadi pada kita.
Australia
Diam-diam menusuk dari belakang, itulah Australia. Tak ada angin dan tak ada hujan, ternyata mereka berani menyadap jaringan ponsel dan Internet di Indonesia, bahkan telepon genggam pribadi milik mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Belum lagi mereka menghalau kapal imigran gelap ke wilayah perairan Indonesia. Dalam hukum internasional perbuatan mereka bisa diseret ke pengadilan dunia. Australia termasuk negara yang telah ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai tempat bagi pencari suaka. Namun kasus ini memperlihatkan mereka cuci tangan.
Timor Leste
Negara bekas bagian Indonesia ini memang masih memiliki sengketa berkepanjangan soal perbatasan. Hingga kini masalah itu belum diselesaikan dan pembicaraan selalu alot.
Beberapa warga Timor Leste wilayahnya berbatasan langsung dengan warga Nusa Tenggara Timur (NTT) juga sering bentrok masalah perbatasan. Hingga kini kedua negara hanya menambah penjaga dan pengamanan di area tengah dua negara.