Mahathir Mohamad Ingin Kepulauan Riau dan Singapura Dikembalikan ke Malaysia
Mahathir yang juga anggota parlemen untuk Langkawi, mengatakan, apa yang disebut Tanah Melayu itu dulunya adalah wilayah yang cukup luas, terbentang dari Isthmus Kra di selatan Thailand hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura.
Mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad mengatakan Singapura dulunya adalah wilayah Johor dan Negara Bagian Johor seharusnya meminta Singapura dikembalikan kepada Johor dan Malaysia.
"Tapi tidak ada permintaan apa pun terhadap Singapura. Kita malah mengapresiasi kepemimpinan dari negara baru yang bernama Singapura ini," kata dia dalam sebuah pidato Ahad lalu di acara Kongres Survival Melayu bertajuk Aku Melayu: Survival Bermula di Selangor, seperti dilansir laman the Straits Times, Selasa (20/6).
-
Kapan Singapura merdeka? Singapore Independence Day was on the 9th of August 1965.
-
Kapan Yusof Ishak menjadi presiden Singapura? Yusof terpilih menjadi pemimpin negara dengan julukan "Tiga Singa" itu terhitung sejak 9 Agustus 1965 yang lalu.
-
Apa yang dibahas Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Singapura dalam pertemuan bilateral tersebut? Pada pertemuan bilateral tersebut, kedua Menteri membahas upaya peningkatan kerja sama ekonomi digital melalui ASEAN Digital Economy Framework Agreement dan Joint Initiative on e-Commerce di Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
-
Apa yang sebenarnya dikatakan oleh PM Singapura mengenai Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Kapan Zubir Said meninggalkan Sumatera menuju Singapura? Dalam otobiografinya yang berjudul Zubir Said His Song (1990) di Singapura, di usianya ke 21, Zubir meninggalkan Sumatera menuju Singapura.
-
Kenapa berita tentang PM Singapura yang menyinggung Indonesia diedit? Kesimpulan PM Singapura mengomentari Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama adalah hoaks. Faktanya judul dalam artikel itu telah diedit.
Dr Mahathir juga mengatakan pemerintah Malaysia menganggap lebih berharga mereka mendapatkan Kepulauan Sipadan dan Ligitan di perairan Kalimantan dari Indonesia pada Pengadilan Internasional (ICJ) sementara menyerahkan wilayah kecil Pedra Branca kepada Singapura.
"Kita harusnya tidak hanya meminta Pedra Branca atau Pulau Batu Puteh dikembalikan kepada kita, tapi juga Singapura serta Kepulauan Riau karena wilayah itu masuk Tanah Melayu," kata pria berusia 96 tahun itu disambut tepuk tangan hadirin.
Dalam pidato pembukaannya pada acara tersebut yang disiarkan langsung di media sosial, Mahathir yang juga anggota parlemen untuk Langkawi, mengatakan apa yang disebut Tanah Melayu itu dulunya adalah wilayah yang cukup luas, terbentang dari Isthmus Kra di selatan Thailand hingga ke Kepulauan Riau dan Singapura, tapi sekarang hanya sampai Semenanjung Malaysia.
"Saya bertanya-tanya apakah Semenanjung Malaysia pun nanti akan diambil orang," kata dia.
Dia juga menuturkan Malaysia hari ini bukanlah milik bumiputera karena masih banyak orang Malaysia yang miskin dan mau menjual tanahnya.
Mahathir menyerukan hadirin untuk belajar dari sejarah.
"Kalau kita dulu salah maka kita harus memperbaikinya supaya tanah kita masih tanah Melayu."
ICJ pada 2002 menetapkan Sipadan dan Ligitan adalah milik Malaysia, bukan Indonesia.
Pada 2008 ICJ menetapkan Pedra Branca menjadi milik Singapura sementara wilayah di dekat Middle Rocks diberikan kepada Malaysia.
Pada 2017 Malaysia mengajukan perubahan keputusan kepada ICJ. Namun pada mei 2018, setelah Mahathir kembali menjadi perdana menteri, Malaysia mengumumkan tidak akan melanjutkan permohonannya.
Baca juga:
Mahathir Mohamad Puji Kepemimpinan Jokowi di Rakernas NasDem
Pidato 'Tewas' Mahathir Mohamad Bikin Rakernas NasDem Riuh Tawa
Mahathir Mohamad Beberkan Cara Mengambil Kebijakan Kurang Populer untuk Malaysia
Mahathir Dukung Biden, Sebut Jika Trump Kembali Terpilih Bisa Jadi Bencana
Mahathir Beberkan Alasan Sebenarnya Mundur dari Perdana Menteri Malaysia
Ungkap Alasan Mundur, Mahathir Ingin Singkirkan Ideologi & Partai Politik di Malaysia
Janji Mahathir Mohamad & Anwar Ibrahim yang Dikhianati
Memahami Peta Politik di Malaysia yang Membuat Koalisi Pemerintah Bubar