Mahkamah Internasional selidiki Duterte atas pelanggaran HAM operasi antinarkoba
Mahkamah Internasional selidiki Duterte atas pelanggaran HAM operasi antinarkoba. Sejak menjadi presiden pada 2016 Duterte melancarkan operasi antinarkoba yang menewaskan ribuan orang.
Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) mulai menyelidiki Presiden Filipina Rodrigo Duterte atas dugaan pelanggaran hak asasi dalam kampanye operasi antinarkoba. Sejak menjadi presiden pada 2016 Duterte melancarkan operasi antinarkoba yang menewaskan ribuan orang.
Kantor kepresidenan Filipina kemarin mengatakan menerima pemberitahuan bahwa penyelidikan awal atas kasus tewasnya ribuan orang ini sudah dimulai.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Bagaimana Filipina menjadi negara merdeka? Baru tanggal 4 Juli 1946, republik Filipina mencapai kemerdekaan penuh setelah mencapai kesepakatan dengan Amerika. Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Di mana elang Filipina yang terlihat di video ini mendiami? Dikenal dengan sebutan 'elang pemakan monyet' di wilayahnya, burung ini memiliki reputasi yang legendaris di dalam hutan hujan yang lembab di kepulauan Filipina.
-
Bagaimana cara elang Filipina berburu monyet? Untuk berhasil mengejar monyet, dibutuhkan kerja sama antara sepasang elang Filipina. Salah satu elang akan mengalihkan perhatian kera sementara elang yang lain akan menyergap dari atas dan menangkap kera tersebut.
-
Kenapa pelatih Filipina mengeluh tentang wasit Yudi Nurcahya? Ia merasa Filipina berpotensi meraih kemenangan jika wasit Yudi Nurcahya memberikan penalti kepada mereka.
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
Laman Aljazeera melaporkan, Kamis (8/2), kasus ini dimulai dari adanya laporan ke Mahkamah Internasional tentang tuduhan terhadap Duterte yang dikatakan memerintahkan pembunuhan 'berulang kali dan terus-menerus'.
Juru bicara Duterte, Harry Roque, mengatakan kepada wartawan di Manila, presiden 'menyambut' langkah ini namun mengatakan penyelidikan ini 'bertujuan membuat dia malu'.
"Presiden mengatakan dia menyambut penyelidikan awal ini, karena dia sudah muak dan bosan dituduh melanggar hak asasi manusia," ujar Roque.
Namun dia mengatakan upaya ICC hanya akan 'membuang waktu' karena perang antinarkoba di Filipina tidak masuk kategori pelanggaran hak asasi manusia. Operasi itu, kata dia, adalah tindakan kepolisian yang mendapat legitimasi untuk melindungi negara.
Roque juga menambahkan, pengadilan Filipina bisa memproses aduan ini tanpa perlu Mahkamah Internasional turun tangan.
Menurut laporan lembaga hak pembela hak asasi Human Rights Watch (HRW) yang dipublikasikan bulan lalu, lebih dari 12 ribu orang tewas sejak Duterte menjabat presiden pada Juni 2016. Sebagian laporan memperkirakan korban tewas mencapai 14 ribu orang.
Pemerintahan Duterte menyangkal laporan jumlah korban tewas itu dengan mengatakan ada 3.906 orang yang dibunuh dalam operasi kepolisian dari Juli hingga September 2016.
Baca juga:
Duterte perintahkan hancurkan puluhan mobil mewah selundupan
Begini cara Duterte musnahkan mobil mewah selundupan
ISIS janjikan wanita bagi pengikutnya, Duterte bilang 'datang saja ke Filipina'
Duterte desak Kongres kabulkan undang-undang otonomi daerah muslim
Duterte usul larang tenaga kerja Filipina ke Kuwait karena sering alami kekerasan