Malaysia tangkap simpatisan ISIS asal Indonesia ingin serang Myanmar
Malaysia tangkap simpatisan ISIS asal Indonesia ingin serang Myanmar. Identitas pria itu belum dipublikasi. Dia terancam tujuh tahun penjara. Menurut kepala divisi penanggulangan terorisme Malaysia Ayob Khan Mydin Pitchay, Myanmar kini sedang menghadapi bahaya besar ancaman serangan anggota ISIS dari Asia Tenggara.
Otoritas keamanan Malaysia menangkap seorang terduga simpatisan kelompok teror Negara Islam Irak dan Syam (ISIS) yang berencana melakukan penyerangan ke Myanmar. Hal ini dikonfirmasi pejabat penanggulangan teroris Malaysia.
Dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (4/1), kepala divisi penanggulangan terorisme Malaysia Ayob Khan Mydin Pitchay, menambahkan, Myanmar kini sedang menghadapi bahaya besar. Dia menyebutkan, bahaya tersebut berasal dari serangan yang dilakukan simpatisan asing ISIS, yang direkrut dari jaringan di Asia Tenggara.
Serangan yang akan dilakukan di Myanmar ini lantaran pemberitaan bentrokan yang terjadi di wilayah Rakhine terhadap etnis Rohingya.
Salah satu tersangka berasal dari Indonesia, namun identitasnya tidak diketahui. Dia ditangkap di Malaysia bulan lalu. Tersangka dijadwalkan dijatuhi sanksi pada hari ini untuk kepemilikan barang yang berhubungan dengan kelompok teroris.
"Dia bisa dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara karena hal ini," kata Ayob Khan.
Militan lainnya sepertinya berusaha untuk mengikuti apa yang dilakukan pemimpin mereka.
"Dia telah berencana untuk melakukan jihad di Myanmar, berperang melawan pemerintah Myanmar untuk kelompok Rohingya di wilayah Rakhine," sambung Ayob.
Sejak Oktober tahun lalu, kekerasan kembali terjadi di wilayah Rakhine. Bentrokan terjadi antara militer Myanmar dengan etnis Rohingya. Hal ini menyebabkan sekitar 34 ribu warga Rohingya mencari perlindungan ke Bangladesh.
Sementara itu, juru bicara pemerintah Myanmar Zaw Htay mengatakan, kekerasan yang selama ini diberitakan dan dilakukan tentara Myanmar tidak memiliki bukti.