Media Singapura sindir TNI cari AirAsia pakai KRI Usman-Harun
TNI dianggap tak peka, padahal militer Singapura resmi terlibat dalam evakuasi QZ8501.
Media massa Singapura kembali mengungkit isu nama KRI Usman-Harun milik TNI AL, ketika armada tempur itu digunakan dalam misi evakuasi korban pesawat nahas Indonesia AirAsia QZ8501. Sejak Ahad (4/1), kapal kontroversial itu mulai dilibatkan mencari badan pesawat di bawah air, lantaran memiliki teknologi sonar.
Channel News Asia dan The Real Singapore, Senin (5/1), mempertanyakan pelibatan kapal yang secara resmi namanya dipermasalahkan pemerintah Singapura.
-
Kapan AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 28 Desember 2014, pesawat AirAsia QZ8501 lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Singapura.
-
Apa yang menjadi penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501? Selain kesalahan dalam manajemen penerbangan, kurangnya pemahaman awak pesawat terhadap sistem kontrol penerbangan juga menjadi penyebab jatuhnya pesawat.
-
Kenapa AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Bagaimana kondisi cuaca saat AirAsia QZ8501 jatuh? Kondisi cuaca yang buruk, termasuk awan tebal dan hujan deras, menjadi faktor yang sangat memengaruhi kejadian tersebut.
-
Dimana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pada 30 Desember 2014, badan pesawat dan puing-puing lainnya ditemukan di dasar laut Selat Karimata.
-
Siapa Aero Aswar? Aero Aswar bukanlah individu biasa; ia merupakan seorang atlet jet ski yang telah meraih banyak prestasi.
Nama kapal ini berasal dari pelaku peledakan Gedung MacDonald, Orchard Road pada 1965, yakni Usman Muhammad Ali dan Harun Said. Bagi RI, keduanya adalah marinir yang melaksanakan tugas negara pada periode konfrontasi dengan Federasi Malaya.
Tapi buat warga Singapura, aksi mereka termasuk terorisme paling parah sepanjang sejarah negara itu. Bom Usman dan Harun menewaskan tiga orang, menyebabkan 33 lainnya cedera parah.
"Penamaan kapal milik TNI itu pada Februari 2014 sudah menimbulkan ketegangan antara kedua negara," tulis Channel News Asia.
Sementara situs jurnalisme warga the Real Singapore menilai langkah TNI AL tidak peka. Sebab militer Negara Singa resmi terlibat dalam evakuasi ini.
"Indonesia entah sadar atau tidak kembali bermain-main dengan api mengirim kapal kontroversial itu dalam proses pencarian."
Dihubungi terpisah, Kementerian Pertahanan Singapura (MINDEF) berusaha tidak memikirkan keberadaan KRI Usman Harun yang dulu mereka keluhkan itu. Fokus gabungan tim SAR saat ini menemukan sebanyak mungkin korban serta kotak hitam pesawat.
"Tentara Nasional Singapura fokus membantu proses pencarian ini secara profesional," menurut juru bicara MINDEF lewat keterangan tertulis.
Selama proses evakuasi AirAsia berjalan, Singapura menyumbangkan tenaga militer, sekaligus mengerahkan kapal dan helikopter. Pasukan Negara kota itu berjasa menemukan satu jasad penumpang dan kursi pramugari. Tim identifikasi jenazah (DVI) Singapura juga membantu pelacakan identitas korban di Surabaya.
Baca juga:
Kaum pria Singapura sedang dilanda lemah syahwat
Tiba di Pangkalanbun, militer Singapura siap bantu cari AirAsia
Kasus getok harga tak cuma di Anyer, Singapura lebih parah
Kena investasi bodong, 12 orang coba bunuh diri bersama di China
China gelar kompetisi tidur, hadiahnya Rp 15 juta
Lima hura-hura di dunia terparah telan korban jiwa