Media sosial jadi penyebab tingginya perceraian warga Palestina
Makin populernya jejaring sosial mengakibatkan timbulnya rasa tidak percaya dan cemburu antara suami dan istri.
Pengawas perkawinan Palestina belum lama ini mendapati 'penyalahgunaan' media sosial sebagai penyebab utama di balik meningkatnya angka perceraian di Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Sebuah laporan tahunan dikeluarkan pengadilan di wilayah Palestina memperlihatkan terjadi peningkatan mencolok angka perceraian selama 2013, seperti dilansir situs china.org.cn, Kamis (6/2).
-
Di mana tahanan Palestina dipenjara? Ada 19 penjara di Israel dan satu di Tepi Barat yang diduduki Israel yang mengurung tahanan Palestina.
-
Apa yang terjadi dengan pria Palestina ini saat dipenjara? Pada video unggahan lainnya, pria itu dibebaskan oleh Otoritas Zionis Yahudi Israel dengan kondisi memprihatinkan akibat kelaparan dan penyiksaan yang dilakukan kepadanya.
-
Apa yang dirindukan Palestina dalam puisi ini? Negeri ini merindukan kedamaian yang tak tergoyahkan.
-
Di mana kejadian tentara Israel melempar jasad warga Palestina terjadi? Dilansir Middle East Eye, video tersebut memperlihatkan tiga tentara memanjat ke atas atap, memegangi mayat-mayat dan melemparkannya satu per satu dari atas atap.
-
Bagaimana semangat Palestina diungkapkan dalam puisi ini? Tapi semangat Palestina tak pernah lunturMereka tetap teguh, berjuang dengan harapan.
-
Apa yang dimaksud dengan doa Palestina? Dalam agama Islam, terdapat bacaan doa khusus yang bisa diamalkan untuk membantu mendoakan masyarakat Palestina yang menerima kejahatan genosida. Dengan doa ini, Anda memohon perlindungan dan kebaikan bagi masyarakat Palestina.
"Angka perceraian di wilayah Palestina meningkat jadi 20 persen pada 2013 dari 16 persen pada 2012," kata laporan itu. Laporan juga menjelaskan kebanyakan perceraian itu terjadi di kalangan pasangan muda.
Hakim kepala pengadilan di wilayah Palestina, Yousef Id'ies, mengatakan secara umum penyebab utama perceraian di Jalur Gaza dan Tepi Barat sebab kondisi keuangan yang buruk yang mengakibatkan perpecahan antara istri dan suami mereka.
"Namun beberapa studi tahun lalu memperlihatkan banyak pertengkaran dan perbedaan pendapat di kalangan keluarga Palestina disebabkan oleh penyalahgunaan Facebook, sehingga mengakibatkan peningkatan dramatis angka perceraian," ujar Id'ies.
Dia mengatakan makin populernya jejaring sosial mengakibatkan timbulnya rasa tidak percaya dan cemburu antara suami dan istri.