Melesat Nyaris Tanpa Suara, China Ungkap Teknologi Kapal Selam 'Siluman'
Umumnya kapal selam modern memiliki baling-baling yang menghasilkan semburan atau gelembung air jika kapal selam sedang melaju.
Sekelompok tim peneliti di Shanghai, China mengungkap mereka sedang mengembangkan sistem penggerak jet pompa yang mampu membuat kapal selam bergerak cepat sekaligus mengurangi suara hingga lebih 90 persen.
Umumnya kapal selam modern memiliki baling-baling yang menghasilkan semburan atau gelembung air jika kapal selam sedang melaju. Di dalam sistem baling-baling itu, terdapat celah sebesar 1 milimeter yang dapat menghasilkan banyak getaran dan gelembung.
-
Bagaimana teknologi penginderaan jauh berperan dalam menjaga kedaulatan Indonesia di Laut Cina Selatan? Teknologi penginderaan jauh ini memiliki fungsi signifikan pada negara-negara yang teritorialnya didominasi oleh lautan dan memerlukan perlindungan dalam hak kedaulatan negara, aset dari Angkatan Laut, infrastruktur serta sumber daya baik alam maupun masyarakatnya.
-
Teknologi apa yang digunakan oleh tim ilmuwan China untuk mendeteksi pesawat siluman? Dalam sebuah eksperimen terbaru, tim ilmuwan China berhasil mendeteksi pesawat siluman menggunakan sinyal dari satelit Starlink milik Elon Musk.
-
Mengapa kapal Dinasti Ming tenggelam di Laut China Selatan? Para peneliti meyakini kapal tersebut dimuat di wilayah Jingdezhen dan berfungsi sebagai kapal ekspor, mengingat pada abad ke-14, Jingdezhen menjadi pusat produksi porselen terbesar di China.
-
Siapa yang memimpin dalam perlombaan teknologi tinggi dengan China? Amerika Serikat dan negara-negara barat lainnya disebut kalah dalam perlombaan pengembangan teknologi canggih dengan China.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Bagaimana cara China mengembangkan teknologi pesawat luar angkasa yang dapat digunakan kembali? CGTN juga mencatat bahwa China sebelumnya telah meluncurkan pesawat luar angkasa eksperimental serupa pada September 2020 dan Agustus 2022, yang masing-masing menghabiskan dua hari dan 276 hari di orbit sebelum kembali ke lokasi pendaratan yang telah ditentukan.
Getaran dan gelembung pun dapat memperlambat gerak kapal selam. Musuh pun dapat mengetahui keberadaan kapal selam karena gelembung-gelembung itu.
Namun penelitian yang dilakukan oleh tim Institute 701 Wuhan dan dipublikasi 10 Oktober lalu dalam Chinese Journal of Ship Research, menyatakan mereka berhasil menghilangkan celah 1 milimeter yang menghasilkan getaran dan gelembung itu.
Rahasia menghilangkan getaran dan gelembung itu adalah rotor penggerak jet pompa baru yang turut menempel dalam dinding sistem penggerak kapal selam. Jadi di saat kapal selam bergerak, maka ujung rotor tidak bersentuhan dengan air sehingga getaran dan gelembung pun hilang.
“Eksperimen simulasi yang dilakukan di fasilitas pengujian darat menunjukkan desain baru dapat meningkatkan daya dorong jet pompa pada kecepatan lebih lambat sekaligus mengurangi getaran bising secara signifikan pada sebagian besar frekuensi,” jelas anggota tim peneliti, dikutip dari laman South China Morning Post, Senin (17/10).
Sebelumnya model penggerak jet pompa kapal selam pertama kali dikembangkan penemu asal Italia bernama Secondo Campini pada 1931. Sistem penggerak itu digunakan oleh kapal-kapal selam Inggris seri Trafalgar pada 1980an.
Sekarang sistem penggerak itu dapat ditemukan di kapal-kapal selam modern lainnya, seperti seri kapal selam Seawolf, Virginia, dan Columbia milik Amerika Serikat (AS) dan seri Triomphant milik Prancis.
Kapal-kapal selam yang memiliki sistem penggerak jet pompa mampu menekan banyak kebisingan dan mencapai efisiensi energi yang lebih tinggi. Namun jika sistem penggerak itu terkena masalah, maka getaran besar dan suara bising pun muncul lagi.
Maka itu selama beberapa dasawarsa terakhir, para peneliti mencari cara agar getaran dan suara bising kapal selam dapat dihilangkan. Peneliti pun mencoba untuk memperkecil celah di sistem penggerak dan merampingkan ujung baling-baling.
Namun masih banyak negara yang menggunakan baling-baling tradisional.
Akhirnya tim peneliti yang dipimpin Hua Hongxing dari Universitas Jiao Tong Shanghai mengusulkan solusi untuk menghilangkan masalah-masalah yang sering dihadapi kapal selam.
Hua dan timnya awalnya melebarkan celah sistem penggerak agar sistem penggerak baling-baling dapat bergerak bebas. Lalu mereka menempel bahan yang kuat dan lunak untuk menahan air sehingga tidak menghambat pergerakan rotor. Ujung baling-baling juga dilapisi bahan tertentu agar dapat bertahan lama.
Namun di tengah penemuan itu, muncul kekhawatiran gerakan air dapat memengaruhi kinerja keseluruhan jet pompa kapal selam. Dan di saat pengujian getaran dan suara, tim peneliti menemukan jet pompa baru mereka sedikit kurang efisien dibandingkan sistem penggerak tradisional.
Namun mereka menemukan jet pompa baru itu mampu menghasilkan daya dorong sekitar 10 persen lebih banyak. Getaran dan gelembung yang dihasilkan pun berkurang drastis meski baling-baling berputar dengan cepat, bahkan hingga sepersepuluh dari tiga puluh kekuatan jet pompa kapal selam tradisional.
Jadi jika sistem penggerak jet pompa baru ini ditempatkan di kapal-kapal selam modern, maka musuh pun akan kesulitan mencari tahu keberadaan kapal selam itu.
Penelitian lain terkait kapal selam pun tetap dilakukan di seluruh dunia. Salah satunya seperti penelitian untuk melepas poros transmisi daya dari ramjet kapal selam yang diyakini mampu mengurangi suara dan meningkatkan kecepatan.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)