China Larang Ekspor Material Militer dan Teknologi Tinggi ke AS
China mengumumkan larangan ekspor material teknologi tinggi ke AS.
Larangan Ekspor Material Kunci oleh China
Pada hari Selasa, China mengumumkan larangan ekspor ke Amerika Serikat untuk beberapa material kunci, termasuk gallium, germanium, dan antimon. Langkah ini diambil setelah Washington meluncurkan tindakan keras terbaru terhadap sektor chip China, yang menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat antara kedua negara.
Larangannya mencakup barang-barang yang memiliki potensi aplikasi militer dan sipil, dengan alasan kekhawatiran tentang 'keamanan nasional'. Larangan ini mulai berlaku segera dan juga mencakup pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan akhir untuk barang grafit yang dikirim ke AS.
Menurut Kementerian Perdagangan China, larangan ini bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional. 'Secara prinsip, ekspor gallium, germanium, antimon, dan material superhard ke Amerika Serikat tidak akan diizinkan,' tegas kementerian tersebut.
Alasan di Balik Larangan dan Tindakan AS
Larangan ini muncul di tengah ancaman Presiden terpilih Donald Trump untuk meningkatkan tarif impor dari China. Dalam konteks ini, Beijing sebelumnya mengumumkan bahwa eksportir harus mengajukan izin untuk mengirimkan material seperti gallium dan germanium ke AS.
Antimon, yang digunakan dalam berbagai produk mulai dari baterai hingga senjata, juga menjadi fokus perhatian. Kementerian Perdagangan China telah mengumumkan langkah-langkah kontrol ekspor untuk antimon dan barang terkait lainnya yang akan mulai berlaku pada 15 September 2024.China merupakan sumber terbesar gallium dan germanium di dunia. Material ini diproduksi dalam jumlah kecil namun sangat dibutuhkan untuk pembuatan chip komputer yang digunakan dalam ponsel, mobil, panel surya, dan teknologi militer.
Tindakan Balasan China terhadap AS
Langkah China ini merupakan respons terhadap tindakan keras yang diluncurkan oleh AS, yang baru-baru ini menambahkan 140 perusahaan, termasuk Naura Technology Group, ke dalam daftar entitas yang dikenakan kontrol ekspor ketat. Kementerian Perdagangan Beijing menyatakan protes dan menegaskan akan bertindak untuk melindungi 'hak dan kepentingan' China.
Menanggapi pengumuman China, Gedung Putih menyatakan akan mengambil 'langkah-langkah yang diperlukan untuk mengurangi tindakan koersif China'. Ini menunjukkan bahwa ketegangan antara kedua negara masih jauh dari kata selesai.
Sumber: Deutsche Welle