Mencekam, Ribuan Bahan Peledak Zaman Perang Ditemukan di Sekolah
Sebuah sekolah menengah atas di sebelah timur laut Kamboja terpaksa ditutup sementara setelah ditemukan ribuan bahan peledak.
Sebuah sekolah menengah atas terpaksa ditutup sementara setelah ditemukan ribuan bahan peledak.
Mencekam, Ribuan Bahan Peledak Zaman Perang Ditemukan di Sekolah
Pangkalan militer
Sebuah sekolah menengah atas di sebelah timur laut Kamboja terpaksa ditutup sementara setelah ditemukan ribuan bahan peledak. Kamboja masih menjadi negara dengan jumlah ranjau terbanyak setelah 48 tahun berakhirnya perang sipil yang brutal. Di masa itu SMA Ratu Kosomak di Provinsi Kratie adalah pangkalan militer.
- Polisi Duga Ada Kelalaian Sekolah di Balik Pelajar SMP 132 Cengkareng Tewas Terjatuh dari Lantai 4
- Siswa SMP 132 di Jakbar Tewas Usai Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah
- Miris, Asap Kebakaran Lahan di Kampar Riau Kepung Gedung Sekolahan
- Bukan Hal Sepele, Ini Kata KPAI Terkait Kasus Pembakaran Sekolah di Temanggung
Sejumlah foto memperlihatkan banyak bahan peledak yang sudah berkarat tersusun dalam sebuah barisan bersama granat dan peluncur anti-tank.
Direktur jenderal Cambodian Mine Action Centre mengatakan kepada kantor berita AFP, total ada lebih dari 2.000 artileri yang ditemukan selama tiga hari.
Bikin taman
Dia mengatakan amunisi itu ditemukan ketika tanah di sekolah itu akan dibersihkan untuk memperluas taman. Jika seluruh bagian sekolah itu akan dibersihkan diduga akan ditemukan lebih banyak lagi artileri. "Anak-anak ini sangat beruntung. Bahan peledak ini sangat mudah meledak jika seseorang menggalinya dan mengenainya," kata Heng, seperti dilansir laman BBC, Senin (14/8).
Siswa dilarang mendekati sekolah sampai proses pembersihan yang diperkirakan 2 hari rampung.
Perang saudara selama delapan tahun di Kamboja berakhir pada 1975 namun dampaknya masih terasa hingga kini.
BBC
Ranjau darat yang tersebar di seantero negeri sudah menewaskan lebih dari 64.000 orang, sementara 25.000 lainnya mengalami amputasi sejak 1979, kata The Halo Trust.
Ranjau-ranjau darat di Kamboja dipasang oleh orang Vietnam, pemerintah Kamboja, dan kelompok pemberontak Khmer Merah pada era 1980-1990-an.
Hampir tiga dasawarsa perang saudara, Kamboja dipenuhi dengan ranjau dan berbagai artileri. Sekiatr 4-6 juta ranjau dan artileri yang belum meledak masih terbenam di tanah Kamboja dan korban pun masih berjatuhan hingga kini.
Puluhan ribu korban
Pemerintah Kamboja berjanji membersihkan seluruh ranjau darat dan artileri yang tidak meledak sampai 2025. Menurut organisasi Otoritas Bantuan Korban dan Aksi Ranjau Kamboja, ada 64.950 korban, termasuk 19.806 tewas yang disebabkan ranjau darat dan bahan peledak lainnya sejak Januari 1979 hingga Juli 2021. Jumlah korban per tahun sudah mulai menurun dari 4.320 pada 1996 hingga ke angka 65 pada 2020.