Menlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
Usulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
Usulan ini bikin syok anggota Dewan Menteri Luar Negeri Uni Eropa saat mendengarnya langsung dari Menlu Israel.
- Israel Sudah Bangun Pangkalan Militer Permanen di Gaza, Segini Luasnya
- Serangan Israel Makin Dahsyat, Gaza Utara Terisolasi dan Bantuan Tak Bisa Masuk
- Menteri Israel Serukan Tentara Tembak Anak-Anak dan Perempuan Gaza yang Dekati Perbatasan
- Israel Umumkan Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Menlu Israel Sebut Ingin Pindahkan Penduduk Gaza ke Pulau Buatan, di Sini Lokasinya
Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel, Israel Katz menyatakan ingin memindahkan seluruh populasi warga Palestina di Jalur Gaza ke sebuah pulau buatan di Laut Mediterania, seperti dilaporkan The Guardian pada Senin.
Sumber: The New Arab
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, The Guardian menyatakan usulan Menlu Israel itu bikin syok para menteri lainnya yang bertemu di Brussels, Belgia. Para Menlu Uni Eropa bertemu di Brussels untuk membahas "rencana perdamaian konprehensif", yang juga dihadiri Katz, seperti dikutip dari laman The New Arab, Rabu (24/1).
Dalam pertemuan tersebut, seperti dilaporkan Jerusalem Post, Katz menunjukkan kepada Dewan Menteri Luar Negeri Eropa potongan video sebuah pulau buatan di lepas pantai Gaza, juga usulan rel kereta yang menghubungkan Israel dengan Arab Saudi, Bahrain, Yordania, dan Uni Emirat Arab.
"Tujuan kami jelas: demiliterisasi dan stabilitasi Gaza, serta Israel meningkatkan kontrol keamanan untuk melindungi warga kami," cetus Katz.
"Mencapai ini akan membuka pintu-pintu ke kesempatan regional baru, memudahkan kami untuk memelihara perekonomian dan inisiatif kemanusiaan yang menguntungkan semuanya, termasuk warga Gaza," lanjutnya.
Katz telah menganjutkan pembangunan pulau buatan di lepas pantai Gaza selama bertahun-tahun, di mana gagasan itu dilontarkan pertama kali pada 2011 saat menjabat sebagai Menteri Transportasi di bawah PM Benjamin Netanyahu.
Foto: Yonatan Sindel/Flash90
Usulan tersebut mencakup rencana pasukan militer internasional untuk mengendalikan pulau tersebut, yang akan menjadi pusat pelayaran Gaza, "setidaknya selama 100 tahun".
Otoritas Palestina menyebut gagasan itu "angan-angan belaka".
Israel disebut berusaha mengusir paksa seluruh penduduk Gaza dengan agresi brutalnya yang masih berlangsung hingga saat ini, yang telah menewaskan sekitar 25.200 warga sipil.