Israel Hancurkan 80 Persen Jaringan Komunikasi di Gaza, Warga Palestina Hidup Tanpa Ponsel dan Internet Selama 8 Hari
Ini adalah periode terpanjang matinya jaringan komunikasi sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Ini adalah periode terpanjang matinya jaringan komunikasi sejak agresi Israel dimulai pada 7 Oktober 2023.
Israel Hancurkan 80 Persen Jaringan Komunikasi di Gaza, Warga Palestina Hidup Tanpa Ponsel dan Internet Selama 8 Hari
Selama delapan hari berturut-turut, layanan telekomunikasi dan internet di Jalur Gaza, Palestina, terputus sama sekali.
Menurut situs pemantau jaringan komunikasi global, NetBlocks, terputusnya jaringan komunikasi ini merupakan periode terpanjang sejak agresi mematikan Israel di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Perusahaan telekomunikasi Palestina, PalTel dan Ooredoo Palestina, mengumumkan pekan lalu, matinya layanan komunikasi dan internet di Gaza ini disebabkan pengeboman Israel yang masih terus berlangsung di seluruh wilayah Jalur Gaza.
"Kami meminta maaf karena mengumumkan putus totalnya seluruh jaringan ponsel, layanan telepon rumah, dan internet ke Gaza karena agresi yang sedang berlangsung," jelas PalTel dalam pernyataannya, dikutip dari Middle East Monitor, Minggu (21/1).
"Dengan agresi yang berlanjut di Gaza kita tercinta, layanan jaringan utama untuk telekomunikasi dan perusahaan internet rusak, mengakibatkan setengah layanan kami terhenti total di Jalur Gaza selatan dan tengah," jelas Ooreedo dalam pernyataannya.
Ini adalah kelima kali layanan telekomunikasi terpusut di Jalur Gaza sejak 7 Oktober.
Wakil Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, Ihah Sbeih mengonfirmasi jaringan telekomunikasi putus total di Gaza tengah dan selatan. Namun, Ooredo masih beroperasi di Gaza utara.
Foto: Warga Gaza berkumpul di atap bangunan untuk mencari sinyal. (Anadolu)
Dia mengatakan, akses PalTel ke wilayah yang terdampak ini terhalang rute yang berbahaya dan juga kesulitan mobilitas karena kehancuran infrastruktur yang masif dan kelangkaan suku cadang.
Sbeih mengatakan, dalam serangannya ke Gaza, Israel juga menargetkan sektor komunikasi mengakibatkan hancurnya jaringan telekomunikasi hingga 80 persen. Kru teknis juga menjadi target serangan pasukan penjajah Israel secara langsung, kendati telah dilakukan koordinasi sebelumnya melalui lembaga internasional.
PalTel melaporkan dua pegawainya dibunuh Israel yaitu Nader Abu Hajaj dan Baha'a Al Rayyes ketika sedang memperbaiki jaringan komunikasi di Khan Younis, Gaza selatan. Penjajah Israel juga sengaja menargetkan kendaraan PalTel dengan tembakan langsung.
Terputusnya jaringan komunikasi ini membuat warga Gaza tidak bisa meminta bantuan atau menghubungi kru kedaruratan setelah serangan udara Israel.