Mesir terkejut dikucilkan dari pertemuan puncak Amerika-Afrika
Pejabat Amerika menyatakan Mesir tidak memenuhi syarat untuk hadir menyusul peristiwa penggulingan Muhammad Mursi.
Mesir kemarin menyatakan sangat terkejut pada keputusan sekutu lamanya, Amerika Serikat, lantaran mengucilkan Negeri Sungai Nil itu dari pertemuan puncak bergengsi Afrika diselenggarakan Presiden Barack Obama.
Mesir bersama Sudan dan Zimbabwe tidak berada dalam daftar 47 negara-negara Afrika yang diundang untuk berkumpul pada Agustus mendatang, seperti dilansir stasiun televisi Zee News, Kamis (23/1).
-
Apa yang Meisya Siregar lakukan di Mesir? Meisya Siregar terlihat berada di Mesir, dan ia membagikan momen keberadaannya di sebuah bangunan bersejarah di negara tersebut di Instagram dengan akun Berada di Mesir Bangunan itu terlihat dari kejauhan, dan Meisya Siregar menggunakan bangunan itu sebagai latar belakang dalam fotonya.
-
Apa yang ditemukan petani di Mesir? Seorang petani di Ismailia, Mesir menemukan sebuah prasasti batu kuno berusia 2.600 tahun yang didirikan oleh Firaun Apries, yang memerintah Mesir dari tahun 589 hingga 570 SM.
-
Siapa yang menemani Meisya Siregar di Mesir? Kebahagiaan terpancar dari Meisya Siregar bersama Bebi Romeo. Mereka terlihat selalu harmonis dan bahagia.
-
Siapa firaun yang patungnya ditemukan di Mesir? Tim arkeolog gabungan Mesir-Amerika menemukan potongan tubuh bagian atas dari patung firaun Ramses II ketika menggali di wilayah Minya, Mesir.
-
Dimana Meisya Siregar berada di Mesir? Meisya Siregar memperkenalkan bangunan tersebut sebagai salah satu keajaiban dunia, yaitu Piramida Agung Giza.
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog di Mesir? Arkeolog di Mesir menemukan situs yang berisi lebih dari 300 makam mumi.Situs yang ditemukan oleh tim yang bekerja di kota kuno Aswan ini dijuluki 'Kota Orang Mati,' berisi 36 makam yang masing-masing berisi 30 hingga 40 mumi.
Pejabat Amerika menyatakan Mesir tidak memenuhi syarat untuk hadir sebab diskors oleh Afrika Bersatu menyusul peristiwa penggulingan presiden terpilih Muhammad Mursi oleh tentara pada Juli tahun lalu.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Mesir Badr Abdelbati menyatakan keputusan Amerika itu 'salah' dan menunjukkan 'kekurangan visi'.
"Mesir sangat terkejut dengan pernyataan Amerika tentang alasannya, terutama karena pertemuan puncak itu tidak diadakan di bawah naungan Afrika Bersatu dan hanya pertemuan puncak antara Amerika dengan negara-negara Afrika," kata Abdelbati.
Washington menggambarkan penggulingan Mursi pada tahun lalu itu sebagai sebuah kudeta, yang dengan sendirinya memicu penghentian semua bantuan.
Amerika menghentikan bantuan 1,5 miliar dolar setahun terutama dalam bantuan ketentaraan pada Oktober lalu sebagai bagian dari protes atas kegagalan tentara bergerak lebih cepat menuju pemerintahan sipil terpilih.
Pada pekan lalu Mesir mengadakan penentuan pendapat rakyat mengenai undang-undang dasar baru yang disusun pemerintah bentukan tentara. Tapi Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry menanggapi tindakan itu bukan sebuah suara untuk menentukan demokrasi.
Setelah Mursi digulingkan, pemerintah bentukan tentara menumpas pendukungnya dari Ikhwanul Muslimin. Sedikitnya 1.000 orang, sebagian besar warga muslim, tewas dan ribuan lagi ditahan sejak penindasan itu dimulai pada Agustus tahun lalu.
Pemerintah kemudian mengumumkan Ikhwanul Muslimin, dengan Mursi sebagai seorang tokohnya, sebagai kelompok teroris.
Namun, pemerintah juga menetapkan sebuah peta jalan untuk mengembalikan Negeri Piramida itu pada pemerintahan sipil terpilih. Langkah pertamanya adalah merancang undang-undang dasar baru, yang disetujui dalam penentuan pendapat rakyat, walaupun pemungutan suara itu diboikot Ikhwanul Muslimin dan sekutunya.
Pemilihan anggota parlemen dan presiden dijadwalkan diselenggarakan pada akhir tahun ini.
(mdk/fas)