Militan ISIS mengaku takut pada tentara Israel
Militer Zionis diyakini punya taktik mumpuni menghadapi gerilya anggota ISIS
Jurnalis asal Jerman, Jurgen Todenhofer, belum lama pulang dari kawasan Irak yang dikuasai Negara Islam Irak dan Syam (ISIS). Dia berhasil mengumpulkan data dan tinggal bersama para militan khilafah selama setengah tahun terakhir.
Fakta paling menarik yang ditemukan Todenhofer adalah persepsi para militan terhadap tantangan paling berat untuk menguasai kawasan. Dibanding berperang melawan pasukan koalisi Amerika Serikat, Prancis, atau Rusia, anggota ISIS rata-rata mengaku takut pada militer Israel.
-
Apa yang dilakukan Israel terhadap sistem GPS pesawat yang melintas di Timur Tengah? Diduga, Israel yang "menyadap" GPS pesawat komersial yang lewat di Timur Tengah.
-
Kenapa Brigade al-Qassam menyerang tentara Israel? Senjata Andalan Penghancur Tank Brigade al-Qassam bukan pertama kali menggunakan senjata tersebut.
-
Apa yang dilakukan oleh tentara Israel di foto viral tersebut? Foto-foto tersebut menunjukkan penghinaan terang-terangan terhadap Islam dan warganet meminta pihak berwenang Arab Saudi untuk mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Israel.
-
Apa yang ditemukan oleh tentara Israel di perbatasan Mesir? Tentara penjajah Israel menemukan sistem terowongan Hamas bertingkat yang rumit di sepanjang perbatasan Mesir di Jalur Gaza selatan.
-
Apa yang dilakukan Israel terkait perang dengan Hamas? Menteri Keamanan Nasional Israel, Itmar Ben-Gvir mengatakan, pemerintah Israel akan membagikan 4.000 pucuk senapan serbu.
-
Bagaimana Israel melancarkan serangan ke Irak? Delapan pesawat tempur F-16 yang masing-masing membawa bom seberat nyaris satu ton. Ditambah enam pesawat tempur F-15 yang bertugas memberikan perlindungan udara bagi pesawat F-16 tersebut. Misi mereka menghancurkan fasilitas nuklir Irak yang disebut Osirak di kompleks El Tuwaitha, tak jauh dari Baghdad.
"Dari beberapa militan yang saya temui, beberapa mengatakan yakin bisa melawan tentara AS dan Inggris di darat. Tapi seandainya musuhnya tentara Israel, mereka agak gentar karena tahu Israel berpengalaman menghadapi taktik gerilya dan terorisme," kata Todenhofer seperti dilansir the Jerusalem Post, Selasa (29/12).
Todenhofer pun agak meragukan pesan Khalifah ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, yang mengancam menyerang Israel. Para militan di lapangan tidak sesemangat itu berhadapan dengan tentara Zionis.
"Mereka bilang pada saya, Israel adalah bahaya yang nyata, sebagian ada yang mengatakan strategi ISIS saat ini belum bisa mengimbangi kekuatan militer Israel," kata jurnalis 75 tahun yang sedang menggarap buku soal ISIS itu.
ISIS dan Israel tidak pernah terlibat kontak senjata sekalipun di Timur Tengah. Dokumen Kementerian Pertahanan Israel secara tegas mengatakan ISIS tidak lebih berbahaya dibanding Hamas di Jalur Gaza.
Pekan lalu, sang pemimpin tertinggi ISIS meluncurkan rekaman video berisi ancaman pada Israel. "Semakin hari kami semakin dekat dengan kalian. Jangan dikira kami melupakan kalian," ujar Baghdadi.
"Wahai kaum Yahudi, kalian tidak akan nyaman di Palestina. Allah sudah mengumpulkan kalian di Palestina supaya kaum mujahidin bisa segera menyerang kalian dan kalian akan bersembunyi di balik batu dan pepohonan. Palestina akan jadi kuburan kalian," imbuh Baghdadi.
Dalam rekaman itu sang khalifah mengatakan serangan udara dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat dan Rusia telah gagal melemahkan ISIS.
(mdk/ard)