Minta kerjaan ke Obama, lelaki India dicokok polisi antiteror
Intelijen India sedang 'lebay' mengamankan lawatan sang presiden AS pada 25-27 Januari mendatang.
Ada-ada saja ulah pria tua asal Kota Bhagalpur, India ini. Polisi sampai geger dan menginterogasinya berjam-jam. Semua kehebohan ini bermula saat dia mengaku dijanjikan pekerjaan oleh Presiden Amerika Serikat Barack Hussein Obama.
Pria bernama Imam Ansari (55 tahun) itu kemarin mendatangi sebuah warnet di Distrik Bodh Gaya, seperti dilaporkan Times of India, Jumat (23/1). Kepada petugas warnet, dia minta izin mengirim faksimili. Imam sekaligus minta dicarikan nomor faks Gedung Putih di Ibu Kota Washington D.C.
-
Apa yang dilakukan rakyat Indonesia untuk membantu India? Pernah ada momen di mana rakyat Indonesia dengan suka rela iuran beras untuk India. Beras-beras dari persawahan daerah pedalaman diangkut dengan cikar menuju titik kumpul.
-
Apa yang terjadi di bawah permukaan Bumi India? Sebuah studi mengungkapkan bahwa India mulai mengalami perubahan drastis di bawah permukaan Bumi. Para ilmuwan mengklaim bahwa perubahan terjadi secara horizontal dan lempeng tersebut terbelah menjadi lapisan-lapisan terpisah.
-
Siapa yang memimpin pengumpulan beras untuk India? Bupati Banyuwangi saat itu,R. Oesman Soemodinoto, menjadi ketua komite yang mengurus pengumpulan beras dan proses pemberangkatan kapal ke India.
-
Mengapa Jokowi mendorong kerja sama ekonomi biru dengan India? "Potensi kerja sama tersebut bisa kita dorong menuju ekonomi biru, ketahanan pangan, konektivitas maritim dan sumber daya energi laut yang berkelanjutan,"
-
Siapa yang menjadi sorotan karena menari ala India? Nursyah, ibu dari Indah Permatasari, telah berhasil memikat perhatian netizen dengan aksinya menari ala India yang menjadi viral di media sosial.
-
Mengapa Nursyah suka menari ala India? Hal ini tidak terlepas dari kecintaannya pada musik dangdut dan Bollywood.
"Dia mengaku hendak mengirim surat dalam bahasa Urdu pada Presiden Obama, menanyakan kapan bisa mulai kerja. Bila tidak dijawab, dia akan menemui langsung Obama yang akan ke India," kata seorang polisi setempat.
Presiden Obama dijadwalkan melawat ke Negeri Sungai Gangga pada 25-27 Januari mendatang. Cukup banyak acara yang dihadiri sang pemimpin negeri adi daya itu, termasuk Parade Militer India di Rajpath.
Karena tampangnya meyakinkan dan dari cara bicaranya tak nampak seperti orang gila, petugas warnet ini curiga. Bukannya kagum, si operator warnet menelepon polisi setempat.
Pasukan polisi menggerebek warnet itu lalu mencokok Imam. Kepala Polisi Bhalgapur Rakesh Kumar menyatakan pihaknya perlu bertindak preventif. "Kami bersiaga dengan setiap ancaman teror jelang lawatan presiden AS," tuturnya.
Beruntung, Imam terbukti secara klinis terganggu jiwanya. Di hadapan polisi, dia tidak bisa membuktikan kapan bertemu Obama dan dijanjikan pekerjaan apa.
Tapi, aparat keamanan India tetap menahannya. Alasannya, walau cuma ancaman remeh, bisa berbahaya kalau Imam nekat mendatangi acara yang dihadiri Obama selama di India.
Intelijen India sebulan terakhir sangat paranoid. Bersama Dinas Intelijen Luar Negeri AS (CIA), kantong-kantong terorisme dipantau 24 jam. Bahkan India secara khusus meminta Pakistan bekerja lebih keras menjaga perbatasan. Lawatan Obama diperkirakan bisa memancing jaringan Al Qaidah melakukan teror.
Kewaspadaan ini, walaupun lebay, dipengaruhi pengalaman India saat menerima lawatan Presiden AS Bill Clinton pada 20 Maret 2000. Saat itu, kelompok militan dari Pakistan berbuat onar di Kashmir, membunuh 36 warga Sikh. Kunjungan Clinton pun dipercepat dari jadwal akibat serangan tersebut.
(mdk/ard)