Misteri Identitas Mayat Bocah dalam Kardus Terkuak Setelah 60 Tahun
Polisi mengungkap identitas bocah itu menggunakan DNA dan teknik genealogi genetik, cara yang sudah cukup berhasil dalam beberapa tahun terakhir.
25 Februari 1957. Seorang mahasiswa menemukan mayat anak laki-laki berusia antara 4 sampai 6 tahun di dalam sebuah kardus yang tersembunyi di daerah hutan di sebelah timur laut Pennsylvania, Amerika Serikat. Mayatnya tampak habis dipukuli dengan sadis. Identitas bocah itu tidak diketahui selama lebih dari 60 tahun. ABC News melaporkan, Kepolisian Philadelphia akhirnya memecahkan misteri pembunuhan keji itu.
Nama bocah itu kini diketahui adalah Joseph Augustus Zarelli, lahir 13 Januari 1943. Dia berusia 4 tahun ketika tewas, kata Kepolisian Philadelphia dalam jumpa pers kemarin, seperti dilansir laman the New York Times. Tak ada seorang pun yang datang mengambil mayatnya.
-
Dimana pembunuhan sadis itu terjadi? Diberitakan sebelumnya, seorang ibu muda berinisial MSD (24) tewas digorok oleh NKW (24), suaminya sendiri di dalam rumah kontrakan Jalan Cikedokan RT01 RW04, Kampung Cikedokan, Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
-
Apa jenis penipuan yang marak terjadi belakangan ini? Salah satunya yang marak belakangan ini adalah social engineering bermodus penipuan melalui permintaan untuk mengklik sebuah file undangan pernikahan berformat APK di WhatsApp (WA).
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dimaksud dengan sinonim dalam Bahasa Inggris? Sinonim sendiri merupakan persamaan kata dengan arti yang serupa atau hampir sama.
-
Kapan pembunuhan terjadi? Korban pembunuhan dalam mobil ini sempat gegerkan warga Medan. Baru-baru ini pihak kepolisian Polrestabes Medan berhasil menangkap pelaku pembunuhan dalam mobil di Jalan Klambir V, Medan Helvetia, Kota Medan pada hari Senin (19/6).
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata sedih terpendam? "Kata-kata sedih terpendam mewakili rasa kesedihan seseorang. Kesedihan yang dirasakan oleh seseorang memang adalah bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kata-kata sedih terpendam kerap kali muncul pada momen refleksi pribadi, saat merenungkan pengalaman pahit atau bahkan kehilangan yang kita alami. Namun perlu diketahui, menyimpan rasa sedih dalam hati bisa bedampak pada kondisi emosional sehingga membuat Anda merasa terisolasi dan terjebak dalam perasaan yang sulit diungkap."
"Selama 60 tahun, kisah misteri kematian bocah tak bernama menghantui masyarakat, negara kita, dan dunia," kata Komisioner Polisi Danielle Outlaw dalam jumpa pers.
Polisi mengungkap identitas bocah itu menggunakan DNA dan teknik genealogi genetik, cara yang sudah cukup berhasil dalam beberapa tahun terakhir.
Penyelidikan DNA dimulai pada 2019 ketika pengadilan mengizinkan penyidik membongkar makam bocah itu untuk menganalisis DNA secara modern. Analisis genetik membuat penyidik bisa mencari siapa orang tua si bocah yang kini sudah meninggal dan juga keluarganya yang lain yang masih hidup. Polisi masih merahasiakan nama keluarga bocah itu.
Meski polisi sudah mengetahui identitas bocah itu namun kasus ini belum selesai. Kapten Polisi Jason Smith mengatakan mereka masih belum tahu siapa yang membunuh dan bagaimana dia dibunuh.
"Kami punya kecurigaan kepada siapa yang mungkin bertanggung jawab, tapi tidak etis rasanya jika saya menyebut nama karena kasus kriminal ini masih dalam penyelidikan," kata Smith.
"Joseph punya sejumlah saudara baik dari pihak ibu dan ayahnya yang saat ini masih hidup."
Keluarganya diyakini berasal dari Philadelphia barat, ujar Smith, seperti dikutip laman ABC News, Kamis (8/12).
Dia berharap dengan jumpa pers kemarin bisa mendulang informasi dari masyarakat.
"Dari sekian banyak informasi semoga ada berlian di dalamnya. Saya harap ada orang yang masih mengingat bocah itu."
Sejarah Bocah dalam Kardus
Menurut National Missing and Unidentified Persons System, ketika mayat Zarelli ditemukan pada 1957, dia dalam kondisi telanjang dan hanya dibungkus dengan selembar selimut. Rambutnya seperti baru dicukur asal-asalan dan kuku tangannya baru dipotong. Mayat bocah itu berada di dalam kardus bertuliskan "Mebel, Mudah Pecah, Jangan Dibuka dengan Pisau" dan mayatnya terlihat kurus.
Danielle Outlaw mengatakan kepada wartawan, berdasarkan kondisi mayatnya, jelas dia sudah mengalami tindakan horor yang seharusnya tidak dialami siapa pun.
Dia dipukuli dengan sadis, kata Smith. Mayatnya penuh memar, luka lebam dan berdasarkan hasil otopsi, dia juga mengalami pendarahan.
Tim penyidik mencoba menelusuri petunjuk yang ada selama puluhan tahun setelah mayat itu ditemukan tapi tidak ada yang menghasilkan kesimpulan memuaskan.
Petugas bahkan tidak tahu kapan dia tewas karena cuaca musim dingin memperlambat proses pembusukan.
Polisi sudah mengecek rumah yatim, rumah sakit, menempel foto bocah itu di koran lokal dan memajang fotonya di spanduk-spanduk, tapi semua nihil.
Pada akhirnya mayat bocah itu dikuburkan dengan tulisan di batu nisan "Bapa di Surga Berkati Bocah Tanpa Identitas Ini".
"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang sudah bekerja tanpa henti sejak 1957 untuk membuat suara Joseph Augustus Zarelli terdengar lagi," kata Outlaw. "Kami tidak akan berhenti mencari keadilan bagi korban."
(mdk/pan)