Misteri Kalender Suku Maya Akhirnya Terungkap, Bisa Prediksi Gerakan Benda Langit
Keberadaan kalender "819 Hari" ini dianggap misterius. Alasannya karena sistem kalender ini tidak dapat disesuaikan dengan sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini.
Para peneliti di Universitas Tulane, Louisiana, Amerika Serikat memecahkan misteri kalender kuno Suku Maya.
Kalender ini bernama Mesoamerika kuno 819 hari. Bangsa maya menggunakan kalender ini untuk penghitungan 819 hari dan pergerakan benda langit, khususnya Venus dan Mars.
-
Apa yang ditemukan oleh sukarelawan di situs arkeologi? Sukarelawan yang terlibat dalam penggalian di situs arkeologi menemukan patung kepala wanita Romawi kuno dengan ukiran khas.
-
Apa yang ditemukan arkeolog di bawah lapangan bola suku Maya? Arkeolog menemukan struktur atau bangunan misterius di bawah lapangan bola bangsa Maya di Campeche, Meksiko.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di bawah tanah? Dengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah. Para ahli dari Museum Podřipské di Roudnice nad Labem, menemukan bahwa benda-benda tersebut merupakan bagian dari harta karun yang berasal dari Zaman Perunggu.
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di dalam gua tersebut? Arkeolog Temukan Makam Berusia 4.000 Tahun di Dalam Gua, Berisi 7.000 Tulang Manusia
-
Apa yang ditemukan oleh arkeolog di kuburan massal Spanyol? Lebih dari 5.000 tahun lalu, pria, wanita, dan anak-anak yang mengalami luka di kepala dan luka akibat panah dikuburkan di kuburan massal Spanyol.
-
Apa yang ditemukan para arkeolog di Kastil Ayanis? Para arkeolog menemukan beberapa artefak bela diri saat melakukan penggalian di sebuah kastil kuno di Turki. Artefak bela diri tersebut berisi tiga perisai perunggu, baju besi, dan sebuah helm perunggu yang berasal dari 2.700 tahun lalu.
Keberadaan kalender "819 Hari" ini dianggap misterius. Alasannya karena sistem kalender ini tidak dapat disesuaikan dengan sistem penanggalan yang kita gunakan saat ini.
Namun, dua antropolog asal Universitas Tulane, John Linden dan Victoria Bricker berhasil mempelajari misteri kalender 819 hari milik Suku Maya Kuno ini.
Dewa perang
Dilansir dari Arkeonews, hitungan 819 hari dibagi menjadi 13 siklus, yang masing-masing berlangsung selama 63 hari. Setiap siklus didasarkan pada fase Venus atau Mars tertentu.
Masing-masing siklus diberi nama tertentu. Pemberian nama berhubungan dengan berbagai karakteristik dan sifat. Misalnya, ada siklus bernama "dewa perang" yang dikaitkan dengan konflik dan agresi, siklus "dewa jagung" yang dikaitkan dengan masa pertumbuhan dan kesuburan.
Selain itu, peneliti juga menemukan perhitungan yang digunakan Suku Maya untuk memprediksi waktu planet luar angkasa dapat terlihat.
Sistem kalender besar
Hitungan 819 hari dapat digunakan untuk mewakili periode sinodis untuk menemukan waktu planet-planet berbaris dengan sempurna.
Misalnya, Suku Maya menemukan jika mengalikan 819 (kalender 819 hari) dengan 20 (periode 20 hari sesuai kalender umum Maya) akan menghasilkan 16.380 hari atau sekitar 45 tahun. Perhitungan ini mengartikan planet dapat muncul di langit 45 tahun lagi.
Melihat perhitungan ini, ahli beranggapan suku Maya kuno mengembangkan sistem kalender besar yang dapat digunakan untuk memprediksi periode sinode dari semua planet yang terlihat.
Penelitian ini kemudian diterbitkan dalam Jurnal Mesoamerika Kuno.
Reporter magang: Yobel Nathania
(mdk/pan)