Muslim Amerika dicurigai bakal bikin teror sebelum pemilu
Muslim Amerika dicurigai bakal bikin teror sebelum pemilu. Warga muslim Amerika Serikat di delapan negara bagian dimintai keterangan oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) terkait isu bakal ada serangan teror sebelum pemilu. Pekan lalu FBI mengumumkan mereka menerima ancaman serangan teror dari kelompok militan Al Qaidah.
Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR) mengatakan warga muslim Amerika Serikat di delapan negara bagian dimintai keterangan oleh Biro Penyelidik Federal (FBI) terkait isu bakal ada serangan teror sebelum pelaksanaan pemilihan umum hari ini. Delapan negara bagian itu adalah California, Washington, Michigan, Pennsylvania, Kansas Oklahoma, Florida, dan Texas.
Koran the Daily Mail melaporkan, Selasa (8/11), pekan lalu FBI mengumumkan mereka menerima ancaman serangan teror dari kelompok militan Al Qaidah yang akan beraksi hari Senin. Ancaman itu menargetkan serangan di New York, Virginia, dan Texas.
Pengacara sekaligus Direktur CAIR di Florida Hasssan Shibly mengatakan kepada the Washington Post, dia menerima enam kali telepon dari warga muslim yang bilang agen FBI meminta keterangan dari mereka. Shibly menuturkan mereka diberi delapan pertanyaan oleh FBI yang kebanyakan terkait ancaman Al Qaidah.
Ancaman Al Qaidah yang dimaksud diduga terkait Faruq al Qatani, pentolan Al Qaidah yang tewas dalam serangan pesawat nirawak pada 23 Oktober lalu.
FBI menanyai warga muslim itu, apakah mereka mengetahui tentang siapa saja yang tewas dalam serangan itu dan apakah mereka tahu siapa yang kira-kira akan menyerang warga Amerika, baik di dalam maupun luar negeri.
"Tindakan FBI itu terhadap para tokoh muslim Amerika sebelum pemilu sangat keterlaluan dan melanggar konstitusi," kata Shibly.