Negara Eropa Ini Kekurangan Jumlah Anak, Penyebabnya Ada Faktor Inflasi dan Pandemi
Para peneliti dari lembaga pemikir ekonomi terkemuka mengemukakan beberapa alasan yang menyebabkan penurunan signifikan angka kelahiran di negara tersebut.
Menurut laporan terbaru dari Institut Riset Ekonomi Ifo yang dirilis pada Rabu (23/10), Jerman mengalami penurunan signifikan dalam angka kelahiran. Hal ini berarti jumlah anak yang lahir di negara tersebut semakin berkurang. Wilayah yang paling terdampak adalah negara-negara bagian di timur Jerman.
Peneliti dari lembaga pemikir terkemuka ini mengidentifikasi beberapa faktor yang menyebabkan penurunan drastis tersebut, termasuk dampak dari pandemi COVID-19 dan konflik yang terjadi di Ukraina.
-
Apa itu inflasi? Sekadar informasi, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa, yang berdampak pada biaya hidup.
-
Bagaimana globalisasi bisa mengubah tata nilai dan sikap masyarakat? Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semula irasional menjadi rasional.
-
Kapan inflasi terjadi? Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu hingga mengurangi daya beli uang.
-
Bagaimana internet berkembang dan menjadi global? ARPANET pertama kali terhubung hanya empat komputer di empat universitas di Amerika Serikat. Namun, seiring berjalannya waktu, jaringan ini tumbuh pesat. Pada tahun 1983, protokol TCP/IP diperkenalkan, yang memungkinkan jaringan komputer yang berbeda untuk berkomunikasi satu sama lain, membuka pintu bagi pertumbuhan internet global.
-
Apa saja dampak positif globalisasi terhadap bidang ekonomi sektor produksi? Adanya kecenderungan perusahaan asing memindahkan operasi produksi perusahaannya ke negara-negara berkembang dengan pertimbangan keuntungan geografis.
-
Apa dampak pemanasan global terhadap kesehatan mental? Menghadapi bencana ini dapat menyebabkan stres, gangguan kecemasan, depresi, gangguan stres pascatrauma, bahkan percobaan bunuh diri.
"Selain itu, inflasi yang tinggi telah mendorong keluarga muda untuk menunda keputusan memiliki anak," ungkap Joachim Ragnitz, salah satu peneliti Ifo, seperti yang dikutip dari DW Indonesia pada Jumat (25/10/2024).
Ragnitz menambahkan bahwa "secara keseluruhan, hampir 80.000 bayi lebih sedikit yang dilahirkan pada tahun 2022 dan 2023 dibandingkan dengan perkiraan." Ragnitz, yang merupakan pakar dalam perubahan demografi, menekankan bahwa angka kelahiran "telah berubah drastis dalam tiga tahun terakhir." Menurut data, angka kelahiran yang menunjukkan rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan selama hidupnya, mengalami penurunan dari 1,58 anak per perempuan pada tahun 2021 menjadi 1,35 saat ini. Pada tahun 2023, tercatat sebanyak 693.000 anak lahir di Jerman, yang merupakan penurunan sekitar 13% dibandingkan dengan angka kelahiran di tahun 2021.
Penurunan Tajam Terutama di Jerman Bagian Timur
Penelitian ini juga menunjukkan adanya penurunan angka kelahiran yang tidak proporsional, mencapai 17,5%, di wilayah Jerman bagian timur. Para peneliti menyatakan bahwa sulit untuk menentukan apakah perubahan ini disebabkan oleh tren permanen dalam perencanaan keluarga atau hanya merupakan fenomena sementara. "Para politisi sebaiknya memantau perkembangan ini dengan lebih cermat, juga untuk menghindari kemungkinan keputusan yang salah saat memperluas tempat penitipan anak dan sekolah," ucap Joachim Ragnitz. Sebelumnya, antara tahun 2011 hingga 2016, angka kelahiran di Jerman meningkat dari 1,39 menjadi 1,59, yang sebagian besar dipicu oleh kondisi keluarga yang lebih baik dan kedatangan keluarga imigran dengan tingkat kelahiran anak yang lebih tinggi.