Ogah China kuasai Laut China Selatan, AS bantu kapal perang Filipina
Wapres Jusuf Kalla menilai harus ada keseimbangan kekuatan di Laut China Selatan.
Amerika Serikat (AS) menawarkan bantuan kapal perang kepada Filipina. Tawaran kapal perang itu merupakan bagian dari bantuan senilai USD 250 juta bagi sekutunya di Asia Tenggara yang khawatir terhadap upaya China menguasai Laut China Selatan.
Meski hal itu tidak dibicarakan secara langsung dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), namun JK menilai langkah AS itu adalah hal positif untuk perdamaian di Laut China Selatan.
"Ya itu bagus, tentu mungkin untuk melengkapi apa itu patroli negara, itu bagus. Itu salah satunya untuk mengimbangi China di sana (Laut China Selatan). Itu bagi kita dengan keseimbangan kekuatan kita, bagus. Jangan satu pihak," kata JK di Hotel New World, Makati, Filipina, Rabu (18/11).
Tawaran bantuan AS kepada Filipina dan negara-negara di Asia Tenggara yang khawatir terhadap upaya agresif China di Laut China Selatan, menimbulkan kekhawatiran akan semakin memanasnya konflik di Laut China Selatan.
JK tidak melihat kekhawatiran tersebut. JK justru melihat adanya perimbangan kekuatan di Laut China Selatan.
"Enggak, justru harus ada keseimbangan dan di Laut China Selatan, itukan sepertinya China kuat sedangkan negara-negara lain kaya Filipina, Vietnam, Thailand yang berada di situ juga harus memperkuat patrolinya," ungkap JK.
Mengenai potensi bantuan AS tersebut sampai ke Indonesia, JK mengaku tidak ada pembicaraan perihal rencana bantuan tersebut. JK pun menegaskan bahwa Indonesia tidak terlibat dalam konflik di Laut China Selatan.
"Saya tidak tahu, belum bicarakan. indonesia kan tidak terlibat dalam pertikaian Laut China Selatan, kita lebih di bawah. Yang banyak itu Filipina," tutup JK.
Baca juga:
Sengketa Laut China Selatan, Luhut minta TNI tak latihan di Natuna
Laut China Selatan memanas, F-16 dan Hawk milik TNI rutin patroli
Situasi Laut Cina Selatan memanas, TNI AL kerahkan 7 KRI ke Natuna
Fakta-fakta TNI ikut terseret konflik di Laut China Selatan
-
Siapa saja yang terlibat dalam konflik Laut China Selatan? Tiongkok menggambarkan tuduhan tersebut "hanya kebohongan belaka", dan mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menutup mata terhadap "provokasi dan pelecehan" yang berulang kali dilakukan oleh Filipina.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Kenapa elang Filipina terancam punah? Ancaman utama mereka adalah kehilangan habitat akibat pertanian, pertambangan, perburuan, penebangan, dan perubahan iklim.
-
Kenapa Presiden Jokowi membahas konflik Laut China Selatan dengan Presiden Marcos? Jokowi mengatakan dirinya akan membahas upaya meredakan ketegangan di Laut China Selatan. "Ya salah satunya (membahas Laut China Selatan)," jelas Jokowi sebelum bertolak ke Filipina melalui Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (9/1/2024).
-
Di mana Tiongkok dikabarkan melakukan tindakan pengadangan terhadap Filipina? Hal ini dapat tergambarkan dalam konflik perseteruan belum lama ini di Desember 2023, ketika Angkatan Laut (AL) Filipina dihambat dan dihalang-halangi oleh Tiongkok saat melakukan operasi pengiriman logistik ke basis militer Filipina di area Second Thomas Shoal (Pollock & Symon, 2024).
-
Kapan Alice Guo meninggalkan Filipina? Diawali pada 18 Juli 2024 meninggalkan Filipina, lalu menuju Malaysia, kemudian ke Singapura pada 21 Juli, dan melakukan perjalanan ke Indonesia pada 18 Agustus.