Pabrik senpi AS jual pistol warna-warni untuk anak kecil
Perusahaan ini malah meminta orangtua untuk mendorong anaknya memiliki senjata api.
Perusahaan senjata api Amerika Serikat kini menargetkan anak kecil sebagai pasar mereka. Agar anak-anak itu tertarik memiliki senjata, perusahaan membuat senjata dengan warna-warna cerah.
Perusahaan tersebut juga mendorong para orangtua untuk melatih anaknya menembak sedini mungkin.
-
Bagaimana sekolah tersebut mendukung bakat anak-anak? Hilman mengatakan jika semua anak yang sekolah di sana selalu mendapatkan support untuk mengembangkan bakatnya. “Kan nggak dibatasi ya? Punya bakat apa itu bakal disupport ya?” tanya Hilman. “Iya,” jawab Boy.
-
Siapakah Letkol Atang Sendjaja? Nama Atang Sendjaja diketahui berasal dari seorang prajurit kebanggaan Jawa Barat, yakni Letnan Kolonel (Letkol) Atang Sendjaja.
-
Siapa Syekh Nurjati? Syekh Maulana Idhofi Mahdi Datuk Kahfi atau Syekh Nurjati menjadi tokoh penyebar Agama Islam yang berpengaruh di sekitar abad ke-14.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Siapa Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Bagaimana anak-anak dari sekolah pencuri menjalankan aksinya? Setelah satu tahun bersekolah, para remaja itu bisa 'lulus', mencuri perhiasan di pesta pernikahan orang kaya.
Sayangnya, niat ini justru bertolak belakang dengan Lembaga Pusat Peraturan Kekerasan yang ingin menghentikan pemakaian senjata di kalangan umum. Menurut lembaga ini, senjata sangat berbahaya jika digunakan sembarangan, banyak contoh kriminal yang sudah terjadi di Negeri Paman Sam itu.
"Perusahaan pembuat senjata itu menargetkan anak-anak sebagai pasarnya. Sama seperti industri tembakau, mereka mencari target dari kalangan muda sebagai perokok baru, begitu pula industri senjata api menjadikan anak-anak sebagai pasarnya," seperti dikutip dari pernyataan Lembaga Pusat Peraturan Kekerasan, yang dilansir oleh France24, Jumat (19/2).
"Para industrialis berharap dengan meningkatnya penjualan senjata ke pelbagai kalangan, nantinya akan tercipta generasi pendukung kepemilikan senjata dalam pertarungan politik," lanjut pernyataan tersebut.
Kekerasan senjata tersebar luas di AS, sepertiga dari anak-anak yang ditinggal sendirian di rumah diberikan satu senjata untuk keselamatan, menurut Everytown dari Kelompok Senjata untuk Keselamatan.
Namun pada kenyataannya, statistik menunjukkan bahwa tujuh dari sepuluh anak kecil dan remaja AS telah dibunuh oleh senjata. Menyinggung hal ini, Asosiasi Senjata Nasional belum dapat segera merespon setelah berjam-jam panggilan meminta komentar pada Kamis malam.
Baca juga:
AS dan China saling tuduh biang keributan di Laut China Selatan
Poster Obama merokok terpampang di Moskow
Wi-Fi di Gedung Putih tak secepat yang dibayangkan
Miliuner ini sumbangkan rumah super mewah senilai Rp 538 miliar
Undang-undang paksa waria punya toilet sendiri telah disahkan
Siapapun presidennya, AS akan selalu bikin kacau Timur Tengah